Bos Emiten RS Hermina Beli Saham HEAL Nyaris Rp 1 Miliar

Direktur PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) Hasmoro kembali membeli saham HEAL pada awal September 2023.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 19 Sep 2023, 10:30 WIB
Diterbitkan 19 Sep 2023, 10:30 WIB
Bos RS Hermina Beli Saham HEAL Nyaris Rp 1 Miliar
Direktur PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) Hasmoro kembali membeli saham HEAL sebanyak 713.900 lembar saham. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Direktur PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) Hasmoro kembali membeli saham HEAL sebanyak 713.900 lembar saham.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia, dikutip Selasa (19/9/2023), Hasmoro membeli saham HEAL sebanyak 713.900 lembar saham secara bertahap pada 1-5 September 2023.

Adapun rincian transaksi tersebut, yakni Hasmoro membeli saham HEAL sebanyak 390.200 lembar saham dengan harga transaksi Rp 1.395 pada 1 September 2023. Kemudian, ia membeli lagi saham HEAL sebanyak 37.500 lembar saham dengan harga transaksi Rp 1.395 pada 4 September 2023. 

Terakhir, ia memborong saham sebanyak 286.200 lembar saham dengan harga transaksi Rp 1.395 pada 5 September 2023. Alhasil, transaksi pembelian saham yang dilakukan Hasmoro merogoh kocek sebesar Rp 995,89 juta alias nyaris Rp 1 miliar. 

"Tujuan transaksi adalah investasi dengan status kepemilikan saham langsung,” tulis Direktur Medikaloka Hermina Yulisar Khiat. 

Dengan demikian, saat ini Hasmoro menggenggam saham HEAL sebanyak 602.029.800 atau setara dengan 4,02 persen. Sebelumnya, ia hanya menggengam saham HEAL sebanyak 601.315.900 atau setara dengan 4,02 persen.

Medikaloka Hermina Bakal Bangun RS di IKN

Sebelumnya, PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) atau Rumah Sakit (RS) Hermina akan membangun rumah sakit bertaraf internasional di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN). Rumah sakit ini ditargetkan dapat beroperasi pada Agustus 2024. 

“Di saat banyak investor bersikap menunggu untuk berinvestasi di IKN, kami Hermina tengah siap membangun suatu rumah sakit yang pasti diperlukan oleh masyarakat yang saat ini sedang membangun Ibu Kota Negara di IKN,” kata Direktur Utama PT Medikaloka Hermina Tbk Hasmoro dalam keterangan resminya, dikutip Rabu (21/06/2023).

Pembangunan rumah sakit ini merupakan hasil kerja sama antara PT Medikaloka Hermina Tbk dengan PT Bina Karya (Persero) yang oleh Pemerintah telah ditetapkan sebagai Badan Usaha Otorita (BUO). Sehingga saat ini PT Bina Karya dapat berperan sebagai master developer dan menjalankan fungsi serta tugasnya dalam hal aspek komersial dan B2B dengan investor yang berminat untuk investasi di IKN

 

Bakal Beroperasi Agustus 2024

Ilustrasi Berobat, Rumah Sakit
Ilustrasi Berobat, Rumah Sakit (Photo by Anna Shvets from Pexels)

Menurut ia, Hermina akan membangun rumah sakit yang menyediakan unggulan pelayanan untuk ibu dan anak, jantung, stroke, pelayanan gawat darurat, dan ICU. 

Dia bilang, pihaknya juga siap menjadikan RS dengan pelayanan bertaraf Internasional, pelayanan yang cepat dan akurat mengutamakan keamanan pasien dengan didukung digitalisasi RS electronic medical record, bangunan rumah sakit yang ramah lingkungan, green building dengan 200 tempat tidur dengan menyiapkan ruangan untuk pelayanan VIP, pasien BPJS dan non-BPJS.Ia berharap pembangunan rumah sakit dapat segera dimulai agar dapat beroperasi pada Agustus 2024. 

"Kami berusaha menyelesaikan RS ini untuk bisa operasional Agustus 2024. Semoga kami dapat dibantu untuk bisa mendapatkan izin ground breaking pada Agustus 2023,” kata dia.

 

Tekan MoU

Ilustrasi Akuisisi, Kesepakatan Bisnis
Ilustrasi Akuisisi, Kesepakatan Bisnis

Direktur Utama PT Bina Karya (Persero) Boyke P. Soebroto mengatakan, pihaknya tengah meneken kesepakatan dengan Hermina dalam rangka membangun RS tersebut pada Selasa, 20 Juni 2023.

"Hari ini kesepakatan kita lakukan karena satu tingkat di bawah perikatan. Perikatan bisa kita lakukan setelah penentuan lokasi kepada Hermina dan resmi Hermina akan menggunakan lahan itu. Tentu satu step sebelumnya kita akan mempunyai satu perikatan kerja sama,” ujar dia.PT Bina Karya (Persero) dialihkan kuasa pemegang sahamnya dari Kementerian BUMN ke Otorita Ibu Kota Nusantara. 

“Di Perpres 62 kita disebut sebagai Badan Usaha Otorita (BUO). Nah BUO ini mempunyai tugas sebagai master developer jadi semua lahan yang di sana itu kita yang akan mengelola, apakah kita sewakan, apakah kita kerjasamakan, apakah kita jual, dasarnya adalah dengan penugasan HPL yang diberikan oleh OIKN,” ujar Boyke.

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya