Liputan6.com, Jakarta Berdasarkan Roadmap Pasar Modal Indonesia 2023-2027, salah satu tantangan pengembangan Pasar Modal Indonesia adalah masih rendahnya tingkat Literasi Keuangan. Sementara, target Pengembangan Pasar Modal Indonesia adalah lebih dari 20 juta investor di tahun 2027.
Salah satu cara untuk mewujudkan target ini adalah dengan menciptakan sinergi antara Lembaga Jasa Keuangan dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Menjawab kebutuhan sinergi ini, Sucor Asset Management meluncurkan Kampanye Sucor Klik yang diresmikan pada acara Private Investor Getaway 2023 bertempat di Ritz-Carlton Bali, 6 Oktober 2023.
Baca Juga
Presiden Direktur PT Sucorinvest Asset Management menjelaskan, Jemmy Paul Wawointana menjelaskan Sucor Klik, Sucor Keliling Indonesia untuk Literasi & Inklusi Keuangan hadir dengan tagline Dari Sucor Untuk Indonesia.
Advertisement
“Inisiatif ini mencerminkan dedikasi Sucor Group dalam mendukung Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia 2021-2025. Kampanye literasi keuangan dan inklusi ini akan berlangsung sepanjang tahun 2024,” kata Jemmy dalam acara Private Investor Getaway 2023.
Jemmy menjelaskan pentingnya mengembangkan masyarakat Indonesia yang paham literasi keuangan, mampu mengelola keuangan dengan efektif, dan membuat keputusan keuangan yang berdasar pengetahuan.
Tujuan kami adalah memberdayakan individu untuk memilih dan menggunakan produk dan layanan keuangan yang sesuai dengan kesejahteraan finansial mereka sambil menjauhi investasi yang merugikan,” lanjutnya.
Perangi Investasi Bodong
Pada kesempatan yang sama CEO Sucor Sekuritas, Bernadus Setya Ananda Wijaya mengungkapkan dengan adanya Sucor Klik dapat ikut serta program OJK untuk memerangi investasi bodong yang menggeliat di kalangan masyarakat.
“Kamis dari Sucor Group berkomitmen meningkatkan literasi dan inklusi tentang pasar modal Indonesia kepada masyarakat. Melalui Sucor Klik kami sangat yakin program ini bisa diterima dengan baik oleh masyarakat luas,” ungkap Bernadus.
Mencakup 12 Provinsi
Inisiatif Sucor Klik, Sucor Keliling Indonesia untuk Literasi dan Inklusi Keuangan pada 2024 akan mencakup 12 provinsi, mulai dari Aceh hingga Papua, dengan mengadakan 250 acara Literasi serta Inklusi Keuangan dengan tujuan menjadikan minimal 10.000 individu melek finansial.