Adi Sarana Armada Kantongi Pinjaman Rp 150 Miliar untuk CargoShare

Dana dari fasilitas pinjaman ini akan disuntikkan kepada PT Adi Sarana Transportasi sebagai perusahaan jasa pengiriman barang yang bagian dari grup Adi Sarana Armada (ASSA).

oleh Agustina Melani diperbarui 22 Nov 2023, 14:20 WIB
Diterbitkan 22 Nov 2023, 14:20 WIB
Perusahaan penyedia layanan logistik end-to-end PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA)  memperoleh fasilitas kredit investasi Rp 150 miliar dari PT Bank Mestika Dharma Tbk. (Foto: Adi Sarana Armada)
Perusahaan penyedia layanan logistik end-to-end PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA)  memperoleh fasilitas kredit investasi Rp 150 miliar dari PT Bank Mestika Dharma Tbk. (Foto: Adi Sarana Armada)

Liputan6.com, Jakarta - PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) melalui anak usahanya PT Adi Sarana Transportasi memperoleh fasilitas kredit investasi Rp 150 miliar dari PT Bank Mestika Dharma Tbk.

Nota kesepahaman (MoU) mengenai pemberian fasilitas kredit telah ditandangani di Jakarta, pada 10 November 2023. "Diperolehnya fasilitas kredit investasi ini menunjukkan kapasitas dan kualitas bisnis Perseroan tetap kredibel di mata perbankan. Dengan menggunakan fasilitas kredit investasi ini, kami berharap akan bisa semakin memperkuat bisnis mid-mile logistic ASSA,” ujar Direktur Adi Sarana Armada, Suryanto Tjoeng seperti dikutip dari keterangan resmi, Rabu (22/11/2023).

Dana dari fasilitas pinjaman ini akan disuntikkan kepada PT Adi Sarana Transportasi sebagai perusahaan jasa pengiriman barang (logistics transporter) yang merupakan bagian dari ekosistem ASSA Group dengan nama "CargoShare Logistics".

Dana tersebut akan digunakan untuk pembelian kendaraan armada angkutan guna memperkuat bisnis mid-mile logistic ASSA. Saat ini CargoShare Logistics memiliki armada truk jenis light dan medium truck dengan total sekitar 2.000 unit. CargoShare Logistics akan menyediakan layanan end-to-end logistik seperti transportasi mid-mile, last-mile (Anteraja), manajemen gudang dan logistik rantai dingin (Coldspace).

Menurut Logistics Performance Index (LPI) 2023 yang diterbitkan Bank Dunia, di antara 139 negara yang terdaftar, industri logistik Indonesia ada di peringkat 61, turun 15 peringkat dibandingkan posisi tahun 2018. Kinerja layanan logistik di Indonesia masih tertinggal dibandingkan negara-negara di Asia Tenggara antara lain Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina dan Vietnam.

 

Pasar Logistik

Layanan logistik anak usaha PT Adi Sarana Armada Tbk, Anteraja (Dok: Adi Sarana Armada/ASSA)
Layanan logistik anak usaha PT Adi Sarana Armada Tbk, Anteraja (Dok: Adi Sarana Armada/ASSA)

Padahal, Riset Ken Research memperkirakan nilai pasar logistik di Indonesia tahun ini mencapai USD 278,4 miliar atau setara dengan Rp 4,37 kuadriliun. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pendapatan domestik bruto (PDB) dari sektor pergudangan dan jasa penunjang angkutan terus terus bertumbuh sejak 2020, hingga menyentuh Rp 208,5 triliun pada 2022.

Berdasarkan data tersebut, ASSA melihat industri logistik di Tanah Air masih memiliki ruang yang sangat besar untuk bertumbuh. Untuk merebut potensi pertumbuhan yang sangat besar tersebut, ASSA akan terus memperkuat proses transformasi bisnis menjadi penyedia logistik end[1]to-end (dari first, mid hingga last mile) yang sedang dijalankan melalui ASSA Logistics dan layanan express courier (last mile delivery) berbasis teknologi dengan brand Anteraja.

“Melihat potensi bisnis logistik yang sangat besar tersebut, kami optimis pembelian armada angkutan yang baru ini akan semakin memperkuat kemampuan CargoShare Logistics dalam merebut pangsa pasar,” ujar Suyanto Tjoeng.

Gandeng Mostrans, Adi Sarana Armada Terjun ke Bisnis Pengiriman Obat

Ilustrasi PT Adi Sarana Armada Tbk/ASSA (Dok: PT Adi Sarana Armada Tbk)
Ilustrasi PT Adi Sarana Armada Tbk/ASSA (Dok: PT Adi Sarana Armada Tbk)

Sebelumnya diberitakan, PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) melalui anak usaha Antareja, telah menggandeng MOSTRANS untuk menggarap pharma delivery alias pengiriman obat.

Dalam kerja sama ini, ASSA melalui anak usaha Antareja membantu MOSTRANS dalam mengirimkan obat-obatan secara lebih cepat dan lebih mudah menjangkau pelanggan dengan menggunakan layanan last mile delivery Anteraja Pharma. 

MOSTRANS merupakan perusahaan platform transportasi digital pertama di Indonesia. Bersama Anteraja, MOSTRANS berhasil mengirimkan obat-obatan kepada lebih dari 140 pelanggan yang terdiri dari berbagai tipe pelanggan seperti Apotek 58 persen, RS 20 persen, Klinik 13 persen, dan PBF (Pedagang Besar Farmasi) 10 persen. 

Transaksi pesanan MOSTRANS per Agustus 2023 telah naik 27 persen dari  Juli 2023. Guna semakin memperluas pasar di bidang farmasi tersebut, MOSTRANS telah menjalin kolaborasi dengan ASSA, sehingga Anteraja Pharma dapat membantu menghubungkan ekosistem rantai pasokan layanan kesehatan.

"Di era sekarang ini akan sangat sulit membangun sebuah bisnis yang berkelanjutan tanpa adanya kolaborasi, dan ini adalah awal kolaborasi yang baik," ujar CEO Anteraja Handy Widiya dalam keterangan resminya, dikutip Rabu (20/9/2023).

Untuk itu, Anteraja dan MOSTRANS telah resmi menandatangani kerja sama strategis pada 11 September 2023 lalu. Kerjasama ini akan memperkokoh posisi Anteraja sebagai bagian dari solusi ASSA Logistic untuk segmen korporasi (B2B). 

"Dengan kapabilitas, jaringan dan teknologi digital yang dimiliki oleh MOSTRANS dan Anteraja, maka kolaborasi ini akan menjadi solusi yang inovatif bagi pain points yang dihadapi rantai pasok farmasi. Komitmen ini akan menjadi langkah awal untuk memberikan layanan terbaik dan bisa berkontribusi dalam menciptakan keunggulan kompetitif bagi pelanggan kami," kata CEO MOSTRANS, Berty Argiyantari.

 

Prospek Bisnis Logistik

Sistem Robotic Anteraja Tingkatkan Kinerja Penyortiran Logistik
PT Tri Adi Bersama (Anteraja), perusahaan rintisan (startup) logistik yang merupakan anak usaha dari PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA), memperkenalkan sistem penyortiran otomatis pertama di Industri Logistik Indonesia yang menggunakan robot. (Liputan6.com/HO/Eko)

Direktur Utama Adi Sarana Armada, Prodjo Sunarjanto menambahkan, prospek bisnis logistik yang terus positif, yang juga seiring dengan kondisi ekonomi nasional yang terus membaik, membuat perseroan yakin berbagai kolaborasi yang dilakukan ASSA, termasuk kerjasama dengan MOSTRANS ini akan menjadi langkah strategis bagi kedua belah pihak untuk meningkatkan profitabilitas sekaligus berkontribusi bagi kemajuan logistik Indonesia. 

"Dalam hal pengiriman produk farmasi, Anteraja Pharma yang sudah beroperasi sejak kuartal 1 tahun 2022 ini telah mengirim ke 915 tujuan yang meliputi 800 apotek, 55 klinik, 45 bidan, dan 15 rumah sakit,” ujar dia.

Optimisme ASSA tersebut sejalan dengan pandangan Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) yang memperkirakan bahwa industri rantai pasok pada 2023 akan tumbuh antara 5 persen sampai 8 persen.

Perkiraan ini didasarkan pada data proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang sebesar 4,7-5,3 persen, proyeksi mengenai industri sektoral yang disusun KADIN Indonesia yaitu antara 1,0-7,8 persen, serta riset lembaga survei market logistik Indonesia yang memproyeksikan adanya peningkatan sekitar 7,9 persen pada 2023.

Sebagai salah satu pemain besar di logistik terintegrasi di Indonesia, Perseroan melihat kebutuhan logistik masih sangat besar di Indonesia. Terutama logistik Perseroan yang didukung oleh ekosistem dari grup ASSA dan Triputra yang memungkinkan Perseroan untuk menciptakan sinergi antar bisnisnya dengan pengalaman di industri logistik selama lebih dari 15 tahun.

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya