Liputan6.com, Jakarta - PT Sinergi Multi Lestarindo Tbk akan segera melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO).
Pada aksi tersebut, perseroan menerbitkan sebanyak-banyaknya 465.625.000 lembar saham atau sebanyak-banyaknya 20 persen dari modal ditempatkan setelah IPO dengan nilai nominal Rp 10 per saham.
Baca Juga
Melansir laman e-ipo, Sabtu (16/12/2023), Sinergi Multi Lestarindo mematok harga penawaran pada kisaran Rp 175- Rp 190 per saham. Dengan demikian, perseroan berpotensi mengantongi sebanyak-banyaknya Rp 88,47 miliar dari IPO.
Advertisement
Perseroan secara bersamaan juga menerbitkan sebanyak-banyaknya 232.812.500 Waran Seri I yang menyertai saham baru perseroan atau sebanyak-banyaknya 12,50 persen dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh.
Waran Seri I diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang saham baru yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham pada tanggal penjatahan.
Setiap pemegang dua saham baru perseroan berhak memperoleh satu Waran Seri I. Di mana setiap satu Waran Seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham baru perseroan yang dikeluarkan dalam portepel.
Waran seri I yang diterbitkan memberikan hak kepada pemegangnya untuk memesan saham perseroan yang bernilai nominal Rp 10 per saham dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 200–Rp 210 per lembar saham. Total dana dari Waran Seri I adalah sebanyak-banyaknya Rp 48,89 miliar.
Penggunaan danaPerseroan berencana mengalokasikan Rp 6 miliar dana IPO untuk pembelian satu gudang khusus bahan baku untuk memfasilitasi pertumbuhan modal kerja.
Rinciannya, masing-masing Rp 2 miliar untuk bahan baku specialty food ingredients, udang khusus bahan baku specialty personalcare & cosmetics, dan gudang khusus bahan baku specialty industrial chemicals.
Pemakaian Dana IPO Lainnya
Kemudian sekitar Rp 3,4 miliar akan dialokasikan untuk pengembangan lab Research & Development Perseroan untuk dapat menghasilkan prototipe dan formulasi yang lebih cepat dan variatif dengan tujuan menunjang permintaan dari masing-masing pelanggan terkait spesifikasi bahan baku yang dibutuhkan.
Sisanya akan digunakan untuk modal kerja berupa pembelian bahan baku yang akan digunakan pada unit bisnis food ingredients, personal care & cosmetics ingredients, serta industrial chemical ingredients.
Sedangkan dana hasil pelaksanaan Waran Seri I, akan digunakan oleh Perseroan sebagai modal kerja Perseroan berupa pembelian bahan baku yang akan digunakan pada unit bisnis food ingredients, personal care & cosmetics ingredients, serta industrial chemical ingredients.
Pembagian Dividen
Setelah IPO, mulai tahun buku 2024 dan seterusnya, manajemen perseroan bermaksud membayarkan dividen tunai kepada pemegang saham perseroan dalam jumlah sebanyak-banyaknya 30 persen atas laba bersih tahun berjalan perseroan.
Besarnya pembagian dividen akan bergantung pada hasil kegiatan usaha dan arus kas perseroan serta prospek usaha, kebutuhan modal kerja, belanja modal dan rencana investasi perseroan di masa mendatang.
Perseroan bergerak dalam bidang perdagangan bahan kimia khusus untuk bahan baku makanan & minuman, bahan baku perawatan diri, dan bahan baku kimia industri. Selain itu, Perseroan juga melakukan formulasi bahan-bahan kimia tersebut yang khusus ditujukan kepada pelanggannya.
Advertisement
Jadwal IPO
Perseroan menyediakan rangkaian lengkap produk-produk berkualitas seperti oleoresin, ekstrak, flavor, dehydrated product, pengawet, pewarna makanan, anti-oksidan, pengemulsi, nutraceuticals, natural oil, filter UV, rheology modifier, asam lemak, texturizer, dan bahan fungsional dan material aktif lainnya.
Produk-produk Perseroan telah digunakan di berbagai aplikasi industri, mulai dari pengolahan makanan laut & daging, produk konfeksioneri, minuman, bumbu, toiletries, kesehatan, suplemen, hingga personal care dan kosmetik exclusive.
Jadwal IPO PT Sinergi Multi Lestarindo Tbk:
- Perkiraan tanggal efektif: 28 Desember 2023
- Perkiraan masa penawaran umum: 2-8 Januari 2024
- Perkiraan tanggal penjatahan: 8 Januari 2024
- Perkiraan tanggal distribusi saham dan Waran Seri I secara elektronik: 9 Januari 2024
- Perkiraan tanggal pencatatan saham dan Waran Seri I pada BEI: 10 Januari 2024
- Tanggal awal perdagangan Waran Seri I: 10 Januari 2024
- Tanggal awal pelaksanaan Waran Seri I: 10 Juli 2024
- Tanggal akhir perdagangan Waran Seri I: - Pasar reguler dan negosiasi: 4 Januari 2024 - Pasar tunai: 8 Januari 2024
- Tanggal akhir pelaksanaan Waran Seri I: 9 Januari 2024
- Akhir masa berlaku Waran Seri I: 9 Januari 2024
27 Perusahaan Antre IPO, Mayoritas Catat Aset Menengah
Sebelumnya diberitakan, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat sejumlah perusahaan antre untuk mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Adapun hingga 8 Desember 2023, terdapat 79 perusahaan yang mencatatkan saham di BEI. Dana yang berhasil dihimpun dari penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) 79 emiten itu mencapai Rp 54,14 triliun.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna menyebutkan, saat ini ada 27 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI. Dari sisi asetnya, perusahaan dengan skala menengah masih mendominasi.
"Hingga saat ini, terdapat 27 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI," kata Nyoman kepada wartawan, Sabtu (9/12/2023).
Merujuk POJK Nomor 53/POJK.04/2017, terdapat 10 perusahaan dengan aset skala besar di atas Rp 250 miliar. Kemudian 16 perusahaan dengan aset skala menengah antara Rp 50 miliar sampai Rp 250 miliar, dan satu perusahaan dengan aset skala kecil di bawah Rp 50 miliar.
Sementara, rincian sektornya adalah sebagai berikut:
- 3 Perusahaan dari sektor basic materials
- 6 Perusahaan dari sektor consumer cyclicals
- 3 Perusahaan dari sektor consumer non-cyclicals
- 2 Perusahaan dari sektor energy
- 1 Perusahaan dari sektor financials
- 0 Perusahaan dari sektor healthcare
- 5 Perusahaan dari sektor industrials
- 3 Perusahaan dari sektor infrastructures
- 0 Perusahaan dari sektor properties & real estate
- 3 Perusahaan dari sektor technology
- 1 Perusahaan dari sektor transportation & logistic
Advertisement
OJK Targetkan Penghimpunan Dana di Pasar Modal hingga Rp 200 Triliun pada 2024
Sebelumnya diberitakan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan penghimpunan dana di pasar modal sekitar Rp 175 triliun-Rp 200 triliun pada tahun pemilihan umum (Pemilu) 2024.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menuturkan, pihaknya optimistis terhadap tahun depan, akan tetapi mengambil sikap konservatif.
"Walaupun optimis tetapi konservatif ya. Jadi kita tentunya melihat daripada IMF dan World Bank, itu juga merevisi ke bawah pertumbuhan ekonomi global,” kata Inarno dalam konferensi pers RDK OJK November 2023, Senin (4/12/2023).
Di samping itu, ia menuturkan, Pemerintah Indonesia pada 2024 memperkirakan pertumbuhan ekonomi nasional di kisaran 5,2 persen. Angka itu di bawah tahun ini, yakni sebesar 5,3 persen.
"Oleh karena itu dalam mentargetkan tahun ke depan, kita target kita adalah sama dengan tahun lalu (2023) ya, antara Rp 175 sampai dengan 200 triliun,” kata dia.