Sukuk Mudharabah Subordinasi BSI Alami Kelebihan Permintaan 1,75 Kali

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) menerbitkan sukuk mudharabah subordinasi jangka menengah untuk memperkuat struktur permodalan.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 18 Des 2023, 19:38 WIB
Diterbitkan 18 Des 2023, 19:35 WIB
Sukuk Mudharabah Subordinasi BSI Alami Kelebihan Permintaan 1,75 Kali
Direktur Treasury & International Banking BSI Moh. Adib menuturkan, BSI menutup 2023 dengan melakukan penerbitan sukuk mudharabah subordinasi jangka menengah senilai Rp200 miliar melalui penawaran terbatas.(Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Penerbitan sukuk subordinasi yang diterbitkan oleh PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau BSI dengan nama Sukuk Mudharabah Subordinasi Jangka Menengah PT Bank Syariah Indonesia Tbk Tahun 2023 menjelang akhir 2023 tercatat mengalami oversubscribed 1,75 kali dengan hasil book building Rp 350 miliar.

Direktur Treasury & International Banking BSI Moh. Adib menuturkan, BSI menutup 2023 dengan melakukan penerbitan sukuk mudharabah subordinasi jangka menengah senilai Rp200 miliar melalui penawaran terbatas. 

Meskipun dilakukan penawaran secara terbatas dan bersifat subordinasi, tetapi penerbitan Sukuk BSI tersebut mendapatkan sambutan yang sangat baik dari para investor sehingga mengalami oversubscribed.

"Ini artinya produk investasi yang dikeluarkan oleh BSI dalam bentuk sukuk subordinasi ini mendapatkan kepercayaan tinggi dari masyarakat,” ujar Adib dalam keterangan resminya, Senin (18/12/2023).

Sukuk Subordinasi BSI mendapatkan peringkat id AA(sy) oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) dengan nisbah bagi hasil kepada investor sebesar 88,50%. Peringkat ini merupakan peringkat tertinggi untuk sukuk bersifat subordinasi yang di mana hasil peringkat tersebut berada dua notch di bawah peringkat perusahaan, id AAA(sy).

Adapun, BSI menerbitkan produk subordinasi tersebut untuk lebih memperkuat struktur permodalan dan meningkatkan aset produktif, sekaligus untuk pemenuhan kewajiban perseroan atas recovery plan yang dimiliki setelah ditetapkan sebagai bank sistemik oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Penerbitan ini melengkapi serangkaian aktivitas perusahaan di pasar modal. Di mana setelah melakukan rights issue pada akhir 2022, perusahaan telah menerbitkan beberapa surat berharga pada 2023, di antaranya EBAS-SP SMF-BRIS 01 bersama dengan PT Sarana Multigriya Finansial, Sukuk Mudharabah Muqayadah Jangka Panjang dalam rangka kerjasama BSI dengan BP Tapera sebagai bank penyalur, dan terakhir adalah Sukuk Mudharabah Subordinasi Jangka Menengah.

 

Komitmen BSI

FOTO: Pelayanan Bank Syariah Indonesia Usai Diresmikan Jokowi
Pekerja melayani nasabah di kantor cabang Bank Syariah Indonesia, Jakarta Selasa (2/2/2021). Pada 27 Januari 2021, BSI telah mendapatkan persetujuan dari OJK ditandai dengan keluarnya Salinan Keputusan Dewan Komisioner OJK Nomor 4/KDK.03/2021. (Liputan6.com/Johan Tallo)

"BSI berkomitmen untuk terus mendorong perkembangan pasar modal syariah. Saat ini perusahaan terus menggali potensi lainnya, tidak terbatas pada penerbitan sukuk namun juga pada bisnis capital market lainnya,” kata Adib.

Saat ini BSI merupakan bank syariah satu-satunya yang memiliki bisnis Kustodian & Wali Amanat dengan total Asset Under Custody telah mencapai sebesar hampir Rp83 triliun per November 2023 atau meningkat 75x sejak mulai beroperasi.

BSI juga telah mendapatkan izin untuk produk RDN Online, di mana ini akan menjadi akselerator BSI untuk meningkatkan rekening investasi pada pasar modal syariah ke depan.                                           

Selain itu, ke depan, BSI akan memperluas penetrasi dengan mengembangkan pemberian fasilitas money market dan bank garansi kepada perusahaan sekuritas serta pengembangan ritelisasi sukuk untuk melengkapi produk capital market yang dimiliki.

 

 

BSI Jadi Bank Syariah Pertama Penyedia Layanan RDN Online

BSI.
Bank Syariah Indonesia. (Foto: Istimewa)

Sebelumnya diberitakan, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau BSI menjadi bank syariah pertama di Indonesia penyedia layanan Rekening Dana Nasabah (RDN) secara online.

Terobosan tersebut merupakan bentuk nyata dari komitmen BSI dalam memberikan solusi perbankan syariah yang lebih inklusif di Tanah Air.

Direktur Sales & Distribution BSI  Anton Sukarna mengatakan, BSI mendapatkan persetujuan resmi dari OJK pada 1 Desember 2023 untuk membuka layanan pembukaan RDN secara online. Hal ini menjadikan BSI sebagai bank syariah pertama penyedia layanan RDN berbasis online di Indonesia. 

Dia menuturkan, peluncuran layanan Rekening Dana Nasabah secara online tersebut menandai langkah luar biasa BSI dalam upaya menghadirkan layanan perbankan syariah yang lebih efisien, modern dan inklusif.

"Dengan telah diterbitkannya perizinan RDN Online PT Bank Syariah Indonesia, tanggal 01 Desember 2023, maka hal ini menjadi sejarah baru di industri perbankan syariah di Tanah Air, mengingat BSI merupakan Bank Umum Syariah pertama yang telah mendapatkan perizinan menyelenggarakan RDN Online,” kata Anton dalam keterangan resminya, Rabu (13/12/2023).

Pada tahap awal ini, Bank Syariah Indonesia menjalin kerjasama dengan Mandiri Sekuritas sehingga masyarakat dapat melakukan pembukaan RDN secara online melalui link website Mandiri Sekuritas :https://join.most.co.id/syariah. Adapun target akuisisi tahap awal ini sebanyak lebih dari 97.000 rekening. 

Ia melanjutkan, keberadaan RDN Online di industri perbankan syariah tidak hanya menciptakan kemudahan bagi nasabah, tetapi juga menciptakan peluang pertumbuhan bagi BSI. Ini adalah langkah strategis yang membuka pintu bagi BSI untuk memperkenalkan layanan baru dan memperluas jangkauan layanan kepada masyarakat.

 

Tingkatkan Literasi Keuangan Syariah

FOTO: Pelayanan Bank Syariah Indonesia Usai Diresmikan Jokowi
Pekerja melayani nasabah di kantor cabang Bank Syariah Indonesia, Jakarta Selasa (2/2/2021). Dirut BSI Hery Gunardi menjelaskan bahwa integrasi tiga bank syariah BUMN yakni Bank BRI Syariah, BNI Syariah, dan Bank Syariah Mandiri telah dilaksanakan sejak Maret 2020. (Liputan6.com/Johan Tallo)

"Dengan langkah ini kami berharap tidak hanya menjadi bank yang memfasilitasi aktivitas ekonomi dalam ekosistem industri halal, tetapi kami dapat menangkap peluang bisnis di pasar modal syariah Indonesia. Peluncuran layanan ini menjadi langkah awal BSI dalam mencapai tujuan besar ini, dan diharapkan dapat memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap BSI dan pasar modal syariah secara keseluruhan,” ujar dia.

Dia bilang, BSI siap meningkatkan literasi keuangan syariah, khususnya di industri Pasar Modal Indonesia dengan RDN Online sebagai entry gate, mengingat BSI saat ini menjadi satu-satunya Bank Umum Syariah yang telah mendapatkan izin resmi menyelenggarakan RDN Online. Artinya, ini merupakan kesempatan besar bagi BSI dan Bank Syariah untuk menggarap instrumen efek lainnya di pasar modal Indonesia. 

"Kami berharap BSI dapat menjadi Bank Syariah utama untuk pilihan investasi masyarakat Indonesia,” kata dia. 

Tak hanya itu, manajemen berharap BSI tidak hanya dapat menghadirkan inovasi dalam layanan perbankan, tetapi juga mendorong pengembangan ekosistem perbankan syariah dan investasi di Indonesia sehingga dapat menciptakan peluang baru untuk pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya