Liputan6.com, Jakarta - Emiten pengelola Ancol, PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebanyak Rp 2 triliun pada 2024. Ini mengingat, Pembangunan Jaya Ancol tengah melebarkan sayap bisnisnya.Â
Direktur Utama Pembangunan Jaya Ancol Winarto menuturkan, terdapat dua bisnis yang dimiliki oleh Ancol. Pertama recurring income dari usaha rekreasi yang telah berjalan optimal dan kedua pengembangan properti, serta update perkembangan properti Ancol.
Baca Juga
"Perseroan ke depan, menyiapkan pengembangan lahan untuk mendorong pendapatan perusahaan dari bidang usaha properti dan rekreasi, dalam bentuk land development," kata Winarto dalam keterbukaan informasi, ditulis Kamis (28/12/2023).Â
Advertisement
Dia bilang, pengembangan lahan membutuhkan belanja modal sekitar Rp2 triliun, yang dapat dibiayai sendiri maupun membuka kesempatan kemitraan. Bahkan, tahun ini pun Ancol pun turut aktif mengikuti investor forum di dalam negeri maupun di luar negeri.
PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) mencatatkan pendapatan sebesar Rp 1,12 triliun hingga November 2023. Angka itu naik 36% dari raihan periode yang sama tahun sebelumnya.Â
Hingga November 2023, PJAA berhasil membukukan laba bersih Rp 198,6 miliar. Raihan itu mengalami peningkatan 44% dari periode November 2022.Â
Sementara itu, total liabilitas mencapai Rp 2,05 triliun. Hasil ini mengalami penurunan dari 12% dari periode yang sama tahun sebelumnya.Â
Â
Pengelola Ancol Kucurkan Dividen Rp 46,39 Miliar
Sebelumnya diberitakan, PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) bakal membagikan dividen tunai untuk periode tahun buku 2022 Rp 46,39 miliar. Dividen tersebut setara dengan Rp 29 per saham.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia, ditulis Rabu (24/5/2023), pembagian dividen tersebut sesuai dengan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 19 Mei 2023.
Sementara itu, hingga 31 Desember 2022, laba bersih yang didapat diatribusikan kepada entitas induk sebanyak Rp 154,22 miliar, saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya Rp 1,06 triliun serta total ekuitas senilai Rp 1,56 triliun.
Jadwal
- Cum dividen di pasar reguler dan negosiasi: 29 Mei 2023
- Ex dividen di pasar reguler dan negosiasi: 30 Mei 2023
- Cum dividen di pasar tunai: 31 Mei 2023
- Ex dividen di pasar tunai: 5 Juni 2023
- Recording date: 31 Mei 2023
- Pembayaran dividen: 22 Juni 2023
Sebelumnya, PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) memutuskan kembali membagikan dividen sebesar Rp 29 per lembar saham atau setara dengan 30 persen dari total laba bersih. Hal itu sesuai dengan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Pembangunan Jaya Ancol yang digelar pada Jumat, 19 Mei 2023.
Keputusan ini diambil setelah melihat kinerja yang cukup baik pada 2022. PJAA berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 152 miliar pada 2022 atau naik sebesar 156 persen dari 2021 yang membukukan rugi bersih Rp 275 miliar. Hal ini didukung dengan pendapatan usaha sebesar R 957 miliar yang naik 146 persen dari Rp 389,3 miliar.
Sementara itu, jumlah liabilitas Ancol turun menjadi sebesar Rp 2,33 triliun turun dari tahun sebelumnya sebesar Rp 2,93 triliun. Sedangkan, jumlah ekuitas naik menjadi Rp1,54 triliun dari Rp 1,49 triliun. Meskipun demikian, jumlah aset turun menjadi Rp 3,89 triliun dari Rp 4,42 triliun.
Â
Advertisement
Didukung Pelonggaran Pembatasan Kegiatan Masyarakat
Direktur Utama Pembangunan Jaya Ancol Winarto mengatakan, peningkatan ini merupakan imbas dari keberhasilan pemerintah dalam menangani pandemi COVID-19 dan juga upaya perseroan dalam melakukan transformasi menghadapi pandemi.
"Kondisi pandemi yang semakin membaik turut memberikan kontribusi yang cukup signifikan bagi Ancol dengan membantu meningkatkan jumlah kunjungan di 2022. Selain itu kami juga melakukan transformasi internal dengan meningkatkan profitabilitas seoptimal mungkin serta menjaga rasio-rasio keuangan sehingga kami bisa bangkit dari jurang kerugian dan berhasil membukukan laba," kata Winarto dalam keterangan resminya, dikutip Selasa, 23 Mei 2023.
Seiring dengan pelonggaran yang diberikan pemerintah kepada aktivitas masyarakat, turut berimbas juga pada jumlah kunjungan wisatawan ke Ancol. Jumlah pengunjung naik 121 persen dari 3,52 juta orang ke 7,8 juta pada akhir 2022.
Hal ini juga diperkuat dengan inovasi yang dilakukan antara lain revitalisasi area Pantai Timur Ancol yaitu Symphony of The Sea yang sudah komplit 100 persen, kehadiran Water Dancing Fountain, PJAA juga lakukan rebranding dengan memperkenalkan logo baru Ancol Taman Impian pada Juli 2022 serta kehadiran Jakarta Bird Land pada November 2022.
Â
Â
Target Perseroan
"Kami juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pengunjung dan para stakeholder yang telah memberikan kepercayaan serta dukungan kepada Ancol sehingga kami masih tetap bertahan bahkan kembali meraih keuntungan," kata dia.
Di sisi lain, pada tahun ini PJAA menargetkan pengunjung bisa meningkat 20 persen atau menjadi 9 juta orang dan pendapatan usaha bisa meningkat 15 persen atau mencapai Rp 1,1 triliun.
Demi bisa mencapai hal tersebut, PJAA selain tetap berfokus pada pengembangan sektor rekreasi juga mulai mengembangkan properti. Adapun, untuk bisnis rekreasi, berbagai program khusus akan dijalankan pada tahun ini untuk menarik kunjungan ke Ancol seperti program tiket gratis setiap bulan, konser musik skala besar serta pertunjukkan bertema di semua unit-unit rekreasi.
Â
Advertisement