Emiten Jhonlin Agro Milik Haji Isam Raih Kontrak Rp 1,65 Triliun dari Pertamina Patra Niaga

Direktur Keuangan Jhonlin Agro Raya Temmy Iskandar menuturkan, JARR dan Pertamina Patra Niaga telah melakukan penandatanganan kontrak pengadaan biodiesel atau fatty acid methyl ester (FAME)

oleh Elga Nurmutia diperbarui 15 Jan 2024, 15:10 WIB
Diterbitkan 15 Jan 2024, 15:10 WIB
Emiten Jhonlin Agro Milik Haji Isam Raih Kontrak Rp 1,65 Triliun dari Pertamina Patra Niaga
Emiten sawit milik Haji Isam, PT Jhonlin Agro Raya Tbk (JARR) berhasil meraih kontrak senilai Rp 1,65 triliun dari PT Pertamina Patra Niaga. (Foto: laman Jhonlin Agro)

Liputan6.com, Jakarta - Emiten sawit milik Haji Isam, PT Jhonlin Agro Raya Tbk (JARR) berhasil meraih kontrak senilai Rp 1,65 triliun dari PT Pertamina Patra Niaga

Direktur Keuangan Jhonlin Agro Raya Temmy Iskandar menuturkan, JARR dan Pertamina Patra Niaga telah melakukan penandatanganan kontrak pengadaan biodiesel atau fatty acid methyl ester (FAME) pada Kamis, 11 Januari 2024. 

"Adapun perjanjian tersebut dalam rangka pengadaan biodiesel atau Fatty Acid Methyl Ester (FAME) periode Januari – Desember 2024,” kata Temmy dalam keterbukaan informasi, ditulis Senin (15/1/2024). 

Sementara itu, estimasi nilai kontrak tersebut adalah sebesar Rp1.652.793.321.027 atau sekitar Rp 1,65 triliun dan belum termasuk PPN.

"Tidak terdapat hubungan afiliasi antara Perseroan dan PT Pertamina Patra Niaga,” ujar dia.

Sebelumnya diberitakan, emiten kelapa sawit milik Haji Isam, PT Jhonlin Agro Raya Tbk (JARR) mengumumkan rencana merger dengan PT Jhonlin Agro Lestari (JAL) dalam rangka menggenjot produksi biodiesel.

PT Jhonlin Agro Lestari (JAL) merupakan sebuah perusahaan perkebunan kelapa sawit yang terletak di Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan.

Mengutip keterbukaan informasi, ditulis Sabtu, 30 September 2023 tujuan merger ini antara lain untuk mendukung pasokan Tandan Buah Segar (TBS) serta meningkatkan pengelolaan minyak kelapa sawit (CPO) yang akhirnya diproses menjadi produk biodiesel (FAME).

"Dengan merger ini akan meningkatkan skala ekonomis perusahaan dengan mengkonsolidasikan operasi dan sumber daya JARR dan JAL sehingga akan mengarah pada peningkatan benefit dan efisiensi Perusahaan, tambahnya,” kata Direktur Utama JARR Indra Irawan. 

Sebagaimana diketahui, saat ini Jhonlin Agro Raya memiliki total izin Hak Guna Usaha (HGU) seluas 17.020,26 Ha, serta memiliki 1 (satu) unit Pabrik Biodiesel dan Pabrik Minyak Goreng yang telah beroperasi sejak 2023, sedangkan total Luas Lahan HGU JAL saat ini seluas 10,916,46 Ha.

Saat ini, JARR telah memproduksi minyak goreng dengan kapasitas 250 Ton Per Hari, dan memiliki Pabrik Minyak Kelapa Sawit (PKS) kapasitas 60 Ton Per Hari yang rencana akan commissioning (uji coba) pada Oktober 2023.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Kantongi Rp 366,8 Miliar dari IPO, Ini Rencana Jhonlin Agro Raya

Pergerakan IHSG Turun Tajam
Pengunjung melintas di papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya diberitakan, PT Jhonlin Agro Raya Tbk resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham JARR. Perseroan menyelesaikan masa penawaran umum perdana (offering period) pada 2 Agustus 2022 dan meraih dana sebanyak Rp 366,8 miliar dari penawaran umum perdana (IPO).

Perseroan melepas 1,22 miliar lebih saham dengan harga penawaran Rp 300 per saham dalam rangka IPO. Pada masa penawaran umum perdana, perseroan mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed). Direktur Investment Banking PT Investindo Nusantara Sekuritas, Anshy ML Mawuntu menerangkan, pada masa penawaran umum yang menggunakan sistem penawaran elektronik ini, tercatat sebanyak hampir 27 ribu pemesanan saham JARR.

“Dari total pemesanan saham yang masuk, sejumlah lebih dari 7 miliar saham merupakan permintaan yang berasal dari pooling allotment, sehingga terjadi oversubscribed sebesar 58x dan kelebihan permintaan sebanyak hampir 7 kali dari total saham yang ditawarkan," terangnya dalam keterangan resmi, Kamis (4/8/2022).

Adapun dana hasil IPO ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi rencananya akan digunakan sekitar 21 persen untuk pembayaran sebagian biaya pembangunan pabrik kelapa sawit dan sekitar 79 persen akan digunakan untuk modal kerja.

Didirikan pada 2014, PT Jhonlin Agro Raya Tbk merupakan perusahaan perkebunan yang bergerak di bidang kelapa sawit terpadu berlokasi di Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan dengan luas izin usaha mencapai 17.020,26 hektar.

Saat ini Perseroan melakukan tahap penyelesaian pembangunan pabrik minyak goreng dengan kapasitas 250 TPD yang ditargetkan selesai pada akhir tahun 2022, dan proses persiapan dan pematangan lahan pembangunan pabrik kelapa sawit dengan kapasitas 60 TPH.

 


Pencatatan Saham Perdana di BEI

Pergerakan IHSG Ditutup Menguat
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas Indonesia, Jakarta, Senin (27/7/2020). Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,66% atau 33,67 poin ke level 5.116,66 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Jhonlin Agro Raya Tbk catatkan saham di papan pengembangan BEI dengan kode saham JARR. Jhonlin Agro Raya tercatat sebagai perusahaan tercatat ke-33 pada 2022.

Jumlah saham yang dicatatkan mencapai 8 miliar saham yang terdiri dari saham pendiri sebesar 6,77 miliar saham, dan penawaran umum sebesar 1,22 miliar saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Perseroan mematok harga IPO Rp 300 per saham. Dengan demikian, perseroan meraup dana Rp 366,88 miliar dari IPO.

Rencana pemakaian dana IPO antara lain sekitar 21 persen untuk pembayaran sebagian biaya pembangunan proyek pabrik kelapa sawit. Kemudian sisanya sekitar 79 persen untuk modal kerja yaitu pembelian CPO dan bahan baku lainnya.

Untuk melaksanakan IPO ini, perseroan telah menunjuk PT Investindo Nusantara Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Pemegang saham perseroan setelah IPO antara lain PT Eshan Agro Sentosa sebesar 84,64 persen, PT Sinar Bintang Mulai sebesar 0,08 persen dan masyarakat sebesar 15,29 persen.

Sesuai ketentuan peraturan bursa Nomor I-A, jumlah saham free float perseroan sebesar 1,22 miliar saham atau 15,29 persen.

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya