Perusahaan Investasi Warren Buffett Cetak Rekor Pegang Kas Rp 2.619 Triliun

Perusahaan Berkshire Hathaway milik miliarder Warren Buffett membukukan laba dari bisnis asuransi, kereta api dan utilitas sebesar USD 8,481 miliar pada kuartal yang terakhir pada Desember.

oleh Agustina Melani diperbarui 26 Feb 2024, 11:30 WIB
Diterbitkan 26 Feb 2024, 11:30 WIB
Perusahaan Investasi Warren Buffett Cetak Rekor Pegang Kas Rp 2.619 Triliun
Perusahaan investasi milik miliarder Warren Buffett, Berkshire Hathaway mencatat pertumbuhan laba operasional pada kuartal IV berkait keuntungan besar di bisnis asuransi.(NYC)

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan investasi milik miliarder Warren Buffett, Berkshire Hathaway mencatat pertumbuhan laba operasional pada kuartal IV berkaitan keuntungan besar di bisnis asuransi. Selain itu, Berkshire Hathaway juga memegang kas hingga cetak rekor.

Dikutip dari CNBC, Senin (26/2/2024), perusahaan Berkshire Hathaway membukukan laba dari bisnis asuransi, kereta api dan utilitas sebesar USD 8,481 miliar pada kuartal yang terakhir pada Desember. Jumlah itu naik 28 persen di atas USD 6,625 miliar dari tahun lalu. Pada 2023, laba operasi mencapai USD 37,35 miliar atau naik 17 persen dari USD 30,85 miliar pada tahun sebelumnya.

Selain itu, Berskhire Hathaway juga mengenggam uang tunai USD 167,6 miliar atau sekitar Rp 2.619 triliun (asumsi kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat di kisaran 15.628) pada kuartal IV, sebuah rekor yang melampaui USD 157,2 miliar yang dimiliki Berkshire Hathaway sebelumnya. Saham Berkshire kelas A telah menguat sekitar 16 persen pada 2024.

Geico, perusahaan asuransi mobil yang dianggap sebagai anak favorit Buffett melaporkan tahun yang menguntungkan. Laba net underwriting sebesar USD 5,428 miliar pada 2023, kinerja keuangan ini naik didorong kenaikan tarif premi dan penurunan klaim pada tahun lalu.

Sementara itu, Burlington Northern Santa Fe (BNSF) melaporkan laba bersih setahun penuh sebesar USD 5,087 miliar pada 2023, turun 14% dari USD 5,946 miliar pada tahun sebelumnya.

Penjaminan asuransi melonjak menjadi USD 848 juta pada kuartal keempat, melonjak 430% dari USD160 juta pada periode tahun lalu, sehingga mendorong pendapatan operasional perusahaan konglomerat tersebut.

Pendapatan investasi asuransi juga meningkat menjadi USD 2,759 miliar setiap kuartal, naik 37% dari USD 2 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

 

 

 

Laba Operasional dari Sektor Kereta Api Menurun

Bursa saham Amerika Serikat atau wall street melemah pada perdagangan Rabu, 3 Mei 2023 setelah the Federal Reserve dongkrak suku bunga. (Foto: Markus Spiske/Unsplash)
Bursa saham Amerika Serikat atau wall street melemah pada perdagangan Rabu, 3 Mei 2023 setelah the Federal Reserve dongkrak suku bunga. (Foto: Markus Spiske/Unsplash)

Namun, laba operasional dari sektor kereta api turun pada kuartal keempat, seperti yang terjadi pada sektor utilitas dan energi. Pendapatan operasional dari jalur kereta api turun menjadi USD1,355 miliar, turun dari USD 1,469 miliar pada tahun lalu. Pendapatan operasional utilitas dan energi turun menjadi USD 632 juta, turun dari USD 739 juta pada tahun sebelumnya.

Laba Berkshire secara keseluruhan, yang mencakup keuntungan investasi perusahaan dari perusahaan publik, meningkat lebih dari dua kali lipat selama kuartal ini dibandingkan periode tahun sebelumnya, mencapai USD 37,57 miliar. Untuk setahun penuh, keuntungan keseluruhan mencapai USD 96,22 miliar.

Namun, konglomerat tersebut memasukkan disclaimer yang biasa mereka gunakan, yang menyarankan investor untuk mengabaikan fluktuasi hasil kuartalan.

"Kami percaya bahwa keuntungan dan kerugian investasi pada investasi pada sekuritas ekuitas, baik yang direalisasikan dari disposisi atau belum direalisasi dari perubahan harga pasar, umumnya tidak ada artinya dalam memahami hasil berkala yang kami laporkan atau mengevaluasi kinerja ekonomi dari bisnis operasi kami,” bunyi pernyataan di laporan tahunan.

Perusahaan Investasi Warren Buffett, Berkshire Hathaway Memangkas Kepemilikan Saham di Activision Blizzard

Ilustrasi wall street (Photo by Robb Miller on Unsplash)
Ilustrasi wall street (Photo by Robb Miller on Unsplash)

Sebelumnya, perusahaan investasi milik Warren Buffett melepas sebagian besar sahamnya di Activision Blizzard, seiring  kesepakatan Microsoft untuk membeli saham perusahaan video game semakin dekat.

Dikutip dari CNBC, Selasa (18/7/2023),  Warren Buffett mengungkapkan kepemilikan saham sebesar 1,9 persen di Activision. Jumlah saham itu setara 14.658.121 lembar saham, menurut pengajuan 13G yang dirilis pada Senin malam, 17 Juli 2023. Jumlah saham tersebut lebih rendah dari akhir Maret 2023 sebesar 6,3 persen, dan akhir 2022 sebesar 6,7 persen.

Saham Activision Blizzard melonjak lebih dari 9 persen pekan lalu di tengah berita the Federal Trade Commission kehilangan tawarannya untuk blokir akuisisi penerbit video game senilai USD 68,7 miliar. Banding Microsoft terhadap regulator Inggris pada Senin diberikan jeda dua bulan.

Saham Activision Blizzard Inc ditutup naik 3,49 persen menjadi USD 93,21 per saham. Pada Januari 2022, Microsoft mengumumkan niat untuk membeli saham Activision seharga USD 95 per saham.

Warren Buffett sebelumnya mengungkapkan kalau salah satu manajer investasinya Ted Weschler dan Todd Combs, pertama kali mengambil saham di Activision pada Oktober dan November 2021 dengan rata-rata harga USD 77 per saham.

Investor legendaris berusia 92 tahun itu telah bertaruh akuisisi yang diusulkan Microsoft atas perusahaan video game itu akan ditutup. Buffett mengungkapkan dia dan mitra bisnis lamanya Charlie Munger mulai melakukan kesepakatan arbitrase  merger lima dekade lalu, ketika disebut latihan.

 

Warren Buffett Tambah Investasi di Sektor Migas, Beli 50% Saham Dominion Energy

Wall Street
Pedagang bekerja di New York Stock Exchange, New York, 10 Agustus 2022. (AP Photo/Seth Wenig, file)

Sebelumnya,  miliarder sekaligus investor Warren Buffett menambah taruhan pada gas alam cair (liquefied natural gas/LNG) pada Senin, 10 Juli 2023. Berkshire Hathaway setuju membeli saham Dominion Energy dari kilang ekspor Cove Point LNG yang berbasis di Maryland senilai USD 3,3 miliar atau sekitar Rp 50 triliun (asumsi kurs Rp 15.154 per dolar AS).

Dikutip dari Yahoo Finance, ditulis Rabu (12/7/2023), perusahaan investasi milik Warren Buffett, Berkshire Hathaway mengumumkan membeli 50 persen saham Dominion Energy di terminal LNG Cove Point. Kesepakatan lebih dari USD 3 miliar akan membuat bagian Buffett di fasilitas ekspor LNG menjadi 75 persen. Brookfield Asset Management (BAM) memiliki 25 persen lainnya.

Penjualan itu tunduk pada izin berdasarkan Undang-Undang Hart-Scott-Rodino Act dan pengajuan ke Departemen Energi Amerika Serikat (AS) dengan perkiraan penutupan pada akhir tahun.

Analis Morgan Stanley David Arcaro menulis, kesepakatan itu sekitar USD 1 miliar, lebih rendah dari yang diharapkan perusahaan. Saham Dominion Energy naik 0,8 persen menjadi USD 51,99 selama perdagangan pasar. Pada Senin, saham Dominion Energy melemah 1,3 persen menjadi USD 51,58.

Keputusan Berkshire Hathaway untuk meningkatkan kepemilikannya di salah satu dari tujuh terminal ekspor LNG AS yang beroperasi terjadi karena harga gas alam AS telah turun jauh dibandingkan tahun lalu.

 

Pertimbangkan Harga

Wall Street Anjlok Setelah Virus Corona Jadi Pandemi
Director of Trading Floor Operations Fernando Munoz (kanan) saat bekerja dengan pialang Robert Oswald di New York Stock Exchange, AS, Rabu (11/3/2020). Bursa saham Wall Street jatuh ke zona bearish setelah indeks Dow Jones turun 20,3% dari level tertingginya bulan lalu. (AP Photo/Richard Drew)

Gas alam berjangka AS naik sekitar 1,7 persen pada Selasa, 11 Juli 2023 menjadi USD 2,70 per million British thermal units (mBtu). Harga turun sekitar 60 persen dari periode sama tahun lalu ketika harga berjangka melonjak ke level tertinggi dalam 14 tahun karena invasi Rusia ke Ukraina memicu kekhawatiran akan krisis energi di Eropa.

The US Energy Information Administration melaporkan pekan lalu harga kontrak berjangka bulan depan rata-rata untuk kargo LNG di Asia Timur adalah USD 12,14 mBtu, turun 68 persen dibandingkan tahun lalu.

Sementara itu, gas alam berjangka untuk pengiriman di the Title Transfer Facility (TTF) di Belanda rata-rata USD 11,22 per mBtu, merosot 76 persen dibandingkan 2022.

Terminal LNG Cove Point memiliki kapasitas penyimpanan 14,6 miliar kaki kubik (bcf/d). Kapasitas ekspor harian adalah 1,8 bcf/d, sedikit kurang dari 14 persen dari total kapasitas ekspor LNG Amerika Serikat.

“Kami bangga dengan operasi kami di Cove Point dan bersemangat atas kesempatan ini untuk meningkatkan kepemilikan kami di fasilitas kelas dunia ini,” ujar Berskhire Hathaway Energy Gas Transmission and Storage President Paul Ruppert.

Sementara itu, Dominion Energy mengatakan, dalam sebuah pernyataan, perusahaan akan memakai USD 3 miliar dari kesepakatan itu untuk melunasi utang.

“Investasi ini bukan inti dari Dominion Energy karena kami fokus pada operasi utiliitas yang diatur oleh negara. Penjualan ini memberi kami kesempatan untuk mengurangi utang tingkat variable yang konsisten dengan tujuan memperkuat neraca kami,” ujar Dominion Energy Chief Executive Robert Blue.

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya