Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tersungkur pada perdagangan saham sesi pertama, Rabu (29/5/2024). Analis menilai tekanan IHSG terjadi seiring bursa saham Asia dan rupiah melemah.
Mengutip data RTI, pada penutupan perdagangan sesi pertama, Rabu, 29 Mei 2024, IHSG merosot 1,7 persen ke posisi 7.130,21. Indeks LQ45 terpangkas 1,62 persen ke posisi 886,22. Seluruh indeks saham acuan kompak tertekan.
Baca Juga
Pada sesi pertama, IHSG berada di level tertinggi 7.282 dan terendah 7.127,20. Sebanyak 384 saham melemah sehingga menekan IHSG. 163 saham menguat dan 212 saham diam di tempat.
Advertisement
Total frekuensi perdagangan 696.658 kali dengan volume perdagangan 9,3 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 7,1 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.140.
Mayoritas sektor saham tertekan kecuali sektor saham transportasi naik 0,35 persen. Sementara itu, sektor saham energi susut 0,52 persen, sektor saham basic merosot 0,64 persen, sektor industri terpangkas 0,49 persen.
Selain itu, sektor saham nonsiklikal susut 1,49 persen, sektor saham siklikal tergelincir 0,66 persen, sektor saham kesehatan melemah 0,24 persen, sektor saham keuangan merosot 1,42 persen, sektor saham properti terpangkas 0,65 persen. Kemudian sektor saham teknologi susut 2,42 persen dan sektor saham infrastruktur merosot 2,57 persen.
Pada sesi pertama, saham GOTO terbenam 5,41 persen ke posisi Rp 70 per saham. Harga saham GOTO dibuka turun ke posisi Rp 73 per saham. Saham GOTO berada di level tertinggi Rp 73 dan terendah Rp 70 per saham. Total frekuensi perdagangan 16.309 kali dengan volume perdagangan 15.657.622 saham. Nilai transaksi Rp 109,9 miliar.
Kata Analis
Saham BBCA susut 1,34 persen ke posisi Rp 9.175 per saham. Harga saham BBCA dibuka turun 25 poin ke posisi Rp 9.275 per saham. Harga saham BBCA berada di level tertinggi Rp 9.325 dan terendah Rp 9.150 per saham. Total frekuensi perdagangan 25.475 kali dengan volume perdagangan 551.809 saham. Nilai transaksi Rp 508,9 miliar
Analis PT MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menuturkan, koreksi IHSG pada Rabu, 29 Mei 2024 sejalan dengan pergerakan bursa Asia yang mayoritas terkoreksi.
“Di sisi lain, pergerakan IHSG dipengaruhi oleh menguatnya minyak dunia di mana dikhawatirkan akan meningkatkan inflasi. Kemudian melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap USD yang saat ini berada di angka 16.156 juga turut menjadi andil pelemahan IHSG,” kata Herditya saat dihubungi Liputan6.com.
Advertisement
Top Gainers-Losers
Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:
- Saham TELE melonjak 50 persen
- Saham HADE melonjak 50 persen
- Saham NICL melonjak 20,81 persen
- Saham BMBL melonjak 16,67 persen
- Saham PAMG melonjak 15 persen
Saham-saham yang masuk top losers antara lain:
- Saham HELI merosot 25 persen
- Saham ANDI merosot 20 persen
- Saham MDRN merosot 20 persen
- Saham PTRO merosot 19,88 persen
- Saham VIVA merosot 16,67 persen
Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:
- Saham BBRI tercatat 55.436 kali
- Saham ATLA tercatat 42.238 kali
- Saham BBCA tercatat 25.473 kali
- Saham ASII tercatat 23.277 kali
- Saham BRPT tercatat 19.614 kali
Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:
- Saham BBRI senilai Rp 1,3 triliun
- Saham BMRI senilai Rp 534 miliar
- Saham BBCA senilai Rp 508 miliar
- Saham ASII senilai Rp491,6 miliar
- Saham AMMN senilai Rp 462,8 miliar
Bursa Saham Asia Pasifik Bervariasi
Sebelumnya, bursa saham di kawasan Asia dan Pasifik atau sering disebut dengan bursa Asia bergerak beragam pada perdagangan Rabu ini. Hal ini usai Nasdaq Composite mencapai rekor tertinggi baru di Wall Street yang melampaui 17.000 untuk pertama kalinya, didukung oleh kenaikan 7% pada saham teknologi Nvidia.
Investor akan menilai angka inflasi Australia untuk bulan April, dengan tingkat inflasi diperkirakan akan turun menjadi 3,4% dari 3,5% di bulan Maret.
Dikutip dari CNBC, Rabu (29/5/2024), S&P/ASX 200 Australia memulai perdagangan dengan turun 0,29%, menjelang pengumuman CPI.
Di Jepang, Nikkei 225 dibuka naik 0,18%, sedangkan indeks saham Topix yang memiliki basis lebih luas sedikit di atas garis datar.
Kospi Korea Selatan turun 0,26% dan indeks saham berkapitalisasi kecil Kosdaq turun 0,44%.
Indeks saham Hang Seng Hong Kong berada di 18,697, menunjukkan pembukaan yang lebih lemah dibandingkan penutupan HSI di 18,821.16.
Sementara itu di Wall Street Amerika Serikat (AS), S&P 500 naik tipis hanya 0,02%, sedangkan Dow Jones Industrial Average tergelincir 0,55%.
Sementara reli Nvidia menyamarkan masalah di pasar yang lebih luas, saham blue-chip Dow Jones terbebani oleh penurunan saham Merck dan saham layanan kesehatan lainnya.
Sementara itu, lebih dari 350 saham di S&P 500 bernilai negatif pada sesi tersebut. Sektor layanan kesehatan, industri dan keuangan dalam indeks ini semuanya berakhir lebih dari 1% di zona merah.
Advertisement