Saham DJT Anjlok Usai Donald Trump Divonis Bersalah atas 34 Tuduhan Kejahatan

Saham Trump Media yang diperdagangkan dengan kode DJT, turun hingga 15 persen setelah Trump dinyatakan bersalah atas 34 tuduhan kejahatan memalsukan catatan bisnis.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 01 Jun 2024, 14:10 WIB
Diterbitkan 01 Jun 2024, 14:10 WIB
Ekspresi Donald Trump Jalani Sidang Dakwaan di Pengadilan Manhattan
Tuntutan pidana yang bersejarah ini adalah puncak dari penyelidikan atas skandal suap yang dilakukan Trump terhadap aktris porno Stormy Daniels untuk menutupi dugaan perselingkuhan mereka. (Timothy A. Clary/Pool Photo via AP)

Liputan6.com, Jakarta - Saham Trump Media & Technology Group, perusahaan media sosial Donald Trump, anjlok menyusul hukuman terhadap mantan presiden AS tersebut dalam persidangan terkait tindak pidana suap.

Mengutip AlJazeera, Sabtu (1/6/2024) saham Trump Media yang diperdagangkan dengan kode DJT, turun hingga 15 persen setelah Trump dinyatakan bersalah atas 34 tuduhan kejahatan memalsukan catatan bisnis.

Saham mampu bangkit sedikit selama sesi perdagangan tersebut, namun masih turun sekitar 9 persen pada sore hari.

Saham Trump Media telah ditandai dengan volatilitas yang ekstrim sejak debutnya, sehingga dapat dibandingkan dengan saham-saham terkenal dengan perubahan harga yang besar seperti GameStop dan AMC Entertainment Holdings.

Dalam debutnya pada Maret 2024, platform Truth Social sempat menghasilkan keuntungan yang besar, melonjak sebanyak 59 persen pada hari pertama perdagangan.

Sahamnya mengalami kenaikan yang tidak menentu sejak saat itu, termasuk penurunan dua digit dalam satu hari pada bulan April setelah Truth Social mengumumkan rencana untuk berekspansi ke sektor streaming.

Namun di kuartal I 2024, Trump Media melaporkan kerugian bersih sebesar USD 327,6 juta atau Rp. 5,3 triliun dan kapitalisasi pasar perusahaan sebesar USD 9 miliar secara luas dipandang sebagai loyalitas pendukung Trump.

Karena Trump memiliki 65 persen saham perusahaan tersebut, perubahan besar pada harga saham berdampak signifikan terhadap kekayaan pribadinya.

Donald Trump menghadapi hukuman maksimal empat tahun penjara untuk setiap dakwaan pada sidang hukuman yang dijadwalkan pada bulan Juli, meskipun para analis mengatakan dia lebih mungkin menerima masa percobaan atau pelayanan masyarakat karena usianya dan kurangnya catatan kriminal sebelumnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Platform Truth Social Punya Donald Trump Rugi Rp 5,2 Triliun, Sahamnya Langsung Anjlok

Donald Trump tanggapi hasil Pilpres AS
Presiden Donald Trump berbicara tentang hasil pemilihan presiden AS 2020 di Gedung Putih, Kamis (5/11/2020). Hingga saat ini proses penghitungan suara pemilihan presiden Amerika masih berlangsung, namun perolehan suara Donald Trump maupun Joe Biden masih bersaing ketat. (AP Photo/Evan Vucci)

Trump Media & Technology Group, perusahaan induk dari platform Truth Social milik Donald Trump, mencatat kerugian bersih sebesar USD 327,6 juta atau setara Rp 5,2 triliun pada kuartal I 2024.

Melansir CNBC International, Selasa (21/5/2024) total pendapatan Truth Social mencapai USD 770,500, menurut laporan pendapatannya, yang diajukan pada Senin ke Securities and Exchange Commission (SEC).

Laporan tersebut meruapakan salah satu ukuran pertama kesehatan keuangan perusahaan yang sebenarnya sejak debutnya sebagai perusahaan publik di Pasar Saham Nasdaq , setelah menyelesaikan merger dengan perusahaan cangkang, Digital World Acquisition Corp.

Saham DJT relatif datar dalam perdagangan pasca-pasar setelah rilis laporan pendapatan, yang sebelumnya tidak dipublikasikan secara luas.

Sahamnya turun 5% pada penutupan pasar, dengan harga saham USD 48. DJT fluktuatif sejak go public, terkadang naik atau turun secara dramatis, tanpa ada berita signifikan yang menjelaskan pergerakan tersebut.

Dalam laporan kuartal pertamanya, Trump Media mengatakan pihaknya telah menandatangani kontrak dengan mitra pusat data pertamanya, yang akan menjadi tuan rumah platform TV dan vendor perangkat keras yang menyediakan peralatan.

Perusahaan tersebut mengatakan kepada SEC pekan lalu bahwa mereka akan menunda pengajuan triwulanannya, setelah lembaga tersebut mendakwa mantan auditornya, BF Borgers CPA, atas kasus penipuan terhadap ratusan perusahaan, sehingga menimbulkan tanda bahaya tentang keakuratan informasi keuangan yang dimiliki perusahaan tersebut.

Pada bulan April, perusahaan mengumumkan bahwa Truth Social akan meluncurkan platform streaming TV dalam tiga tahap, yang pertama untuk Android, iOS, dan Web. Yang kedua akan diluncurkan sebagai aplikasi yang berdiri sendiri untuk ponsel, tablet, dan perangkat lainnya. Fase terakhir akan diluncurkan untuk televisi rumah.


Fantastis, Donald Trump Dapat Saham Trump Media Rp 20,2 Triliun

Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. (Dok. AFP)
Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. (Dok. AFP)

Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dikabarkan akan menerima tambahan 36 juta saham Trump Media sebagai bonus penghasilan, senilai lebih dari USD 1,25 miliar atau setara Rp. 20,2 triliun.

Melansir CNBC International, Selasa (23/4/2024) 36 juta saham tambahan yang tampaknya akan diperoleh Trump akan ditambahkan ke 78,75 juta saham yang sudah dimilikinya, sebagai pemegang saham mayoritas Trump Media.

 Ketika keuntungan saham ditambahkan ke sahamnya yang ada, total saham Trump di Trump Media akan bernilai lebih dari USD 4 miliar atau Rp. 64,8 triliun, dengan harga USD 35 per saham.

Trump Media memiliki wewenang untuk menerbitkan total 40 juta saham, sebagai bagian dari kesepakatan merger yang menggabungkannya dengan perusahaan cangkang publik, Digital World Acquisition Corp.

"Dengan asumsi penerbitan penuh Earnout Shares, Presiden Donald J. Trump akan menerima 36.000.000 saham penGhasilan," kata perusahaan itu dalam keterangan pengajuan sekuritas.

Pengajuan tersebut menunjukkan bahwa sebagian sisa saham akan diberikan kepada pejabat eksekutif Trump Media sebagai bagian dari rencana insentif.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya