Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih rawan koreksi pada perdagangan Jumat (14/6/2024). IHSG akan menguji 6.742-6.794 pada perdagangan Jumat pekan ini.
IHSG melemah 0,27 persen ke posisi 6.831 pada perdagangan Kamis, 13 Juni 2024, dan masih didominasi volume penjualan.
Baca Juga
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, posisi IHSG masih rawan melanjutkan koreksinya menguji 6.742-6.794 untuk membentu wave (v) dari wave C dari wave (2), terlebih apabila koreksi ke bawah 6.821.
Advertisement
Herditya menuturkan, IHSG akan berada di level support 6.812, 6.760 dan level resistance 6.932,7.032 pada perdagangan Jumat pekan ini.
Sementara itu, Analis PT RHB Sekuritas Indonesia Muhammad Wafi menuturkan, IHSG terlihat kembali melakukan koreksi dengan membuat lower low (LL) level tetapi volume rendah.
“Meski berpeluang rebound, tetapi selama di bawah garis MA5 berpeluang untuk kembali membuat LL level,” ujar Wafi.
Ia menuturkan, jika mampu breakout garis MA5 berpeluang untuk kembali rebound dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya.
“Range pergerakan IHSG saat ini berada di kisaran 6.800-7.000,” ujar Wafi.
Rekomendasi Saham
Untuk rekomendasi saham hari ini, Wafi memilih saham PT Indosat Tbk (ISAT), PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), dan PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI).
Sedangkan Herditya memilih saham PT Astra International Tbk (ASII), PT Essa Industries Indonesia Tbk (ESSA), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).
Rekomendasi Teknikal
Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:
1.PT Astra International Tbk (ASII) - Buy on Weakness
Saham ASII menguat 2,29% ke 4.460 dan masih didominasi oleh volume pembelian. Herditya menuturkan, selama ASII masih mampu berada di atas 4.290 sebagai stoplossnya, posisi ASII saat ini diperkirakan sedang berada di awal wave [iii] dari wave 1.
Buy on Weakness: 4.360-4.440
Target Price: 4.510, 4.800
Stoploss: below 4.290
2.PT Essa Industries Indonesia Tbk (ESSA) - Buy on Weakness
Saham ESSA terkoreksi 1,24% ke 795 dan masih didominasi oleh volume penjualan, tetapi koreksinya masih tertahan oleh MA20. "Kami perkirakan, posisi ESSA saat ini sedang berada pada bagian dari wave [v] dari wave C," ujar Herditya.
Buy on Weakness: 770-790
Target Price: 860, 905
Stoploss: below 735
3.PT Bukit Asam Tbk (PTBA) - Buy on Weakness
Saham PTBA menguat 3,70% ke 2.520 dan disertai dengan munculnya volume pembelian.
Herditya menuturkan, selama PTBA masih mampu berada di atas 2.420 sebagai stoplossnya, maka posisi PTBA saat ini berada di awal wave [iii] dari wave 1.
Buy on Weakness: 2.460-2.500
Target Price: 2.550, 2.620
Stoploss: below 2.420
4. PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) - Buy on Weakness
Saham UNVR bergerak flat ke 3.060 dan masih didominasi oleh volume pembelian. "Saat ini, kami perkirakan posisi UNVR sedang berada di awal wave [c] dari wave 2, sehingga UNVR masih rawan berbalik terkoreksi," kata dia.
Buy on Weakness: 2.730-2.970
Target Price: 3.230, 3.390
Stoploss: below 2.650
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Advertisement
Apa yang Dimaksud dengan IHSG?
Mengutip laman BEI, indeks saham adalah ukuran statistic yang mencerminkan keseluruhan pergerakan harga atas sekumpulan saham yang dipilih berdasarkan kriteria dan metodologi tertentu serta dievaluasi berkala.
Adapun tujuan dari indeks saham antara lain:
Mengukur sentimen pasar
Dijadikan produk investasi pasif seperti reksa dana indeks dan ETF indeks serta produk turunan
Benchmark bagi portofolio aktif
Proksi dalam mengukur dan membuat model pengembalian investasi atau return, risiko sistematis, dan kinerja yang disesuaikan dengan risiko, serta
Proksi untuk kelas aset pada alokasi aset
Sedangkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah indeks yang mengukur kinerja harga semua saham yang tercatat di papan utama dan papan pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI).
Apa Fungsi IHSG?
Berikuf fungsi IHSG seperti dikutip dari laman OCBC NISP:
1.Menunjukkan Pergerakan Pasar
Fungsi IHSG untuk menunjukkan pergerakan saham-saham sedang melantai di pasar modal. Melalui pergerakan saham-saham tersebut, pelaku pasar modal bisa menganalisa bagaimana gairah jual beli instrumen investasi di suatu negara secara real time.
Selain itu, pihak eksternal pasar modal antara lain ekonom, pengamat, dan pemerintah bisa mendapat gambaran tentang seberapa menariknya negara bagi para penanam modal.
2.Menampilkan Tolak Ukur Kinerja Portofolio Efek
IHSG juga berfungsi menampilkan tolak ukur efek bagi para calon investor sebelum masuk ke pasar modal. Grafik IHSG menampilkan informasi tentang harga saham rata-rata yang bisa dijadikan benchmark bagi para investor dalam mengambil keputusan.
3.Menunjukkan Estimasi Profit
IHSG juga berfungsi memberikan estimasi profit terutama bagi calon investor. Persentase data dalam grafik saham IHSG dapat dijadikan standar untuk mengetahui berapa estimasi perkembangan investasi dalam pasar modal. Apabila harga saham IHSG rata-rata mengalami kenaikan 10% selama 6 bulan, maka dalam setengah tahun ke depan harga saham yang Anda beli bisa naik 10%.
4.Menjadi Produk Investasi Pasif
Selain itu, IHSG berfungsi menjadi produk investasi pasif atau underlying assets. Saat melakukan proses jual beli instrumen, seorang investor dapat membeli beberapa lot saham berbeda dan menjualnya secara kolektif kepada orang lain. Penjualan saham kolektif ini umumnya menggunakan harga saham IHSG. Sehingga apabila harga IHSG meningkat, harga saham kolektif juga akan naik.
Advertisement