IHSG Berpeluang Koreksi Terbatas, Awasi Rekomendasi Saham Hari Ini 20 Juni 2024

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan berada di level support 6.695,6.639 dan level resistance 6.846,6.923 pada perdagangan Kamis, 20 Juni 2024.

oleh Agustina Melani diperbarui 20 Jun 2024, 07:40 WIB
Diterbitkan 20 Jun 2024, 07:40 WIB
IHSG Berpeluang Koreksi Terbatas, Awasi Rekomendasi Saham Hari Ini 20 Juni 2024
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan alami koreksi terbatas pada perdagangan Kamis, (20/6/2024). Investor diimbau waspadai level support 6.639.(Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan alami koreksi terbatas pada perdagangan Kamis, (20/6/2024). Investor diimbau waspadai level support 6.639.

IHSG melemah tipis 0,12 persen ke posisi 6.726 pada perdagangan Rabu, 19 Juni 2024 dan masih disertai dengan volume penjualan yang cenderung meningkat. Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, pada skenario terbaiknya (label hitam), koreksi IHSG sudah berada pada akhir wave (v) dari wave C dari wave (2) sehingga koreksinya relatif terbatas.

"Namun waspadai, apabila IHSG menembus 6.639 sebagai supportnya, IHSG akan menguji 6.450-6.562 pada label merah,” kata dia.

Herditya menuturkan, IHSG akan berada di level support 6.695,6.639 dan level resistance 6.846,6.923 pada Kamis pekan ini.

Sementara itu, Analis PT RHB Sekuritas Indonesia, Muhammad Wafi menuturkan, IHSG terlihat kembali melakukan koreksi dengan membuat lower low (LL) level disertai volume. Ia menuturkan, meski berpeluang rebound, tetapi selama di bawah garis moving average (MA)5 harian berpeluang untuk kembali membuat LL level.

“Namun, jika mampu breakout garis MA5 berpeluang untuk kembali rebound dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya,” ujar dia.

Ia prediksi, pergerakan IHSG saat ini berada di kisaran 6.700-6.900.

Dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, IHSG berpotensi melemah dengan level support dan level resistance di 6.700-6.800. “Potensi penguatan masih terlihat, tetapi akan tipis,” demikian seperti dikutip.

Rekomendasi Saham

Untuk rekomendasi saham hari ini, Herditya memilih saham PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA), PT Bukalapak.com Tbk (BUKA), PT Mayora Indah Tbk (MYOR), dan saham PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA).

Sedangkan Wafi memilih saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), PT Vale Indonesia Tbk (INCO), dan PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS).

Rekomendasi Teknikal

20161110-Hari-ini-IHSG-di-buka-menguat-di-level-5.444,04-AY2
Suasana kantor Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/11). Dari 538 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia, 181 saham menguat, 39 saham melemah, 63 saham stagnan, dan sisanya belum diperdagangkan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:

1.PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) - Spec Buy

Saham BUKA menguat 0,85% ke 119 disertai dengan munculnya volume pembelian. Herditya menuturkan, selama saham BUKA masih mampu bergerak di atas 114 sebagai stoplossnya, posisi BUKA saat ini diperkirakan berada di awal wave C dari wave (4) pada label hitam.

Spec Buy: 115-119

Target Price: 132, 143

Stoploss: below 114

 

2.PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) - Buy on Weakness

Saham HRTA menguat 2,92% ke 352 disertai dengan munculnya volume pembelian. "Selama HRTA masih mampu berada di atas 320 sebagai stoplossnya, maka posisi HRTA diperkirakan sedang berada di awal wave C dari wave (B)," ujar Herditya.

Buy on Weakness: 342-350

Target Price: 378, 392

Stoploss: below 320

 

3. PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) - Buy on Weakness

Saham MDKA menguat 1,76% ke 2.310 disertai dengan munculnya volume pembelian. "Saat ini, kami perkirakan posisi MDKA berada di akhir wave B dari wave (B), sehingga koreksinya akan relatif terbatas dan berpeluang menguat kembali," kata dia.

Buy on Weakness: 2.190-2.260

Target Price: 2.380, 2.490

Stoploss: below 2.060

 

4. PT Mayora Indah Tbk (MYOR) - Buy on Weakness

Saham MYOR menguat 1,26% ke 2.410 disertai dengan adanya peningkatan volume pembelian. "Selama masih mampu berada di atas 2,320 sebagai stoplossnya, maka posisi MYOR saat ini diperkirakan berada di awal wave (v) dari wave [a] dari wave B," ujar Herditya.

Buy on Weakness: 2.360-2.400

Target Price: 2.480, 2.550

Stoploss: below 2.320

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Penutupan IHSG pada 19 Juni 2024

Akhir Pekan IHSG Ditutup Menguat
Beralih ke bursa asing, bursa saham Asia dominan lesu. Sedangkan bursa saham Eropa semuanya melemah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah ke zona merah pada perdagangan Rabu (19/6/2024). Koreksi IHSG terjadi di tengah mayoritas sektor saham yang tertekan dan surplus neraca perdagangan dalam 49 bulan.

Mengutip data RTI, IHSG melemah tipis 0,12 persen ke posisi 6.726,92. Indeks LQ45 turun 0,70 persen ke posisi 839,61. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan.

Pada perdagangan Rabu pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.791,53 dan terendah 6.698,85. Sebanyak 394 saham melemah sehingga menekan IHSG. 188 saham menguat dan 202 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 1.015.872 kali dengan volume perdagangan 24,6 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 10,1 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.363. Investor asing jual saham Rp 709,78 miliar. Dengan demikian, investor asing melepas saham Rp 9,27 triliun sepanjang 2024.

Mayoritas sektor saham tertekan kecuali sektor saham energi naik 0,80 persen, sektor saham infrastruktur menguat 0,84 persen dan sektor saham industri mendaki 0,07 persen.

Sementara itu, sektor saham siklikal merosot 1,94 persen, dan catat koreksi terbesar. Sektor saham basic melemah 0,16 persen, sektor saham nonsiklikal tergelincir 0,99 persen, sektor saham kesehatan turun 1,35 persen.

Selain itu, sektor saham keuangan terpangkas 0,50 persen, sektor saham properti susut 1,52 persen, sektor saham teknologi melemah 1,34 persen dan sektor saham transportasi merosot 1,6 persen.

Dalam tim riset Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, bursa regional Asia cenderung menguat, pasar tampaknya mengikuti kenaikan bursa Eropa dan Amerika Serikat (AS).

“Pasar memiliki pandangan pasca penjualan ritel AS sepanjang Mei lalu, naik 0,1 persen Mei di bawah ekspektasi pertumbuhan 0,3 persen, karena data penjualan ritel AS yang lebih lemah dari perkiraan bahwa Federal Reserve harus segera menurunkan suku bunganya," demikian seperti dikutip dari Antara.

 

 

Sentimen yang Bayangi IHSG Apa Saja?

Akhir tahun 2017, IHSG Ditutup di Level 6.355,65 poin
Pekerja tengah melintas di bawah papan pergerakan IHSG di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Karena hal tersebut, Jokowi memberi apresiasi kepada seluruh pelaku industri maupun otoritas pasar modal. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Hal tersebut menunjukkan lemahnya daya beli konsumen, sehingga kembali pasar dibayangi spekulasi kemungkinan pemangkasan suku bunga The Fed akhir tahun ini. Pelaku pasar juga menyambut baik data yang menunjukkan ekspor Jepang tumbuh lebih baik. Ekspor Jepang melonjak 13,5 persen (yoy) menjadi 8,276.63 miliar Yuan Jepang pada Mei 2024, melebihi perkiraan pasar sebesar 13 persen dan meningkat dari kenaikan 8,3 persen pada April 2024.

Anggota Bank of Japan menyatakan, respons kebijakan moneter akan diperlukan jika ada perubahan dalam prospek aktivitas ekonomi dan harga akibat pergerakan yen, yang memberikan indikasi bagaimana bank sentral mencermati perkembangan ekonomi global, artinya pergerakan nilai tukar mata uang asing berdampak pada ekspektasi inflasi jangka menengah hingga panjang dan perilaku perusahaan.

Hal ini akan meningkatkan risiko harga terpengaruh, sehingga diperlukan respons kebijakan.

Dari dalam negeri, surplus neraca perdagangan Indonesia Mei 2024 tentunya menopang katalis positif untuk IHSG, menyusul Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan meskipun posisi neraca perdagangan Indonesia sebesar USD 2,93 miliar pada Mei 2024 atau apabila turun dibandingkan April 2024 yang mencapai USD 3,56 miliar, tetapi demikian tetap membukukan neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus.

 

 

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya