Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melonjak ke posisi 7.064 pada perdagangan 24-28 Juni 2024. Sektor saham energi dan bahan baku menopang IHSG pada pekan ini.
Sektor saham energi dan sektor saham basic materials masing-masing menguat 2,7 persen dan 2,6 persen terhadap indeks saham seperti dikutip dari riset Ashmore Asset Management Indonesia.
Baca Juga
Pada pekan ini, pelaku pasar hadapi rilis data pertumbuhan ekonomi kuartal I dari Amerika Serikat (AS). Ekonomi AS tumbuh 1,4 persen, lebih tinggi dari perkiraan sekitar 1,3 persen. Namun, pertumbuhan itu termasuk terendah sejak kontraksi pada semester I 2022.
Advertisement
Selain itu, Inggris juga melaporkan pertumbuhan ekonomi pada kuartal I 2024. Ekonomi Inggris naik 0,3 persen YoY pada kuartal I 2024, lebih tinggi dari prediksi 0,2 persen. Selain itu, pertumbuhan ekonomi Inggris termasuk tertinggi sejak kuartal I 2024.
Di sisi lain, sentimen ekonomi dari zona Euro dan indikator kepercayaan bisnis di Jerman turun dari yang diharapkan. Indikator sentimen ekonomi zona Euro turun menjadi 95,9 pada Juni 2024 dari sebelumnya revisi 96,1 pada Mei dan prediksi 96,2. Indikator bisnis di Jerman secara tak terduga turun menjadi 88,6 pada Juni 2024 dari posisi sebelumnya 89,3 pada Mei 2024, dan di bawah prediksi 89,7. Hal itu menunjukkan sentimen telah berubah memburuk di perusahaan dan ekonomi Jerman sulit untuk atasi stagnasi.
Sementara itu, HSBC Holdings Plc juga menurunkan peringkat alokasi di Indonesia dari overweight menjadi netral karena ketidakpastian kebijakan dan mata uang rupiah yang melemah. Namun, Menteri Keuangan Sri Mulyani dan tim ekonomi Prabowo Subianto telah meyakinkan perhatian utama investor pada utang terhadap produk domestik bruto (PDB) dan defisit fiskal.
Debat Pilpres AS Jadi Perhatian
Di sisi lain, debat presiden Amerika Serikat yang pertama pada 2024 menjadi peristiwa penting pekan ini. Hal ini menandai debat presiden pertama antara Presiden AS Joe Biden dan Mantan Presiden AS Donald Trump. Sentimen tampaknya telah bergeser ke arah Trump setelah debat pertama karena performa Biden dinilai membosankan dan menimbulkan pertanyaan kelayakannya untuk menjabat sebagai Presiden AS dalam lima tahun ke depan.
"Potensi perubahan sentimen ini sangat penting diwaspadai karena ini berdampak signifikan di pasar,” demikian seperti dikutip dari Ashmore.
Menjelang pemilu awal November, akan ada debat presiden lainnya yang digelar pada 10 September. Kemenangan Trump meski belum dapat dijamin pada saat ini tetapi perdebatan baru-baru ini semakin memperkuat indeks DXY atau indeks yang mengukur nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama lainnya ke posisi 106,13 seiring pasar melihat kemungkinan kemenangan Trump yang lebih tinggi sehingga berarti potensi pemangkasan pajak lebih besar di AS. Selain itu, peningkatan perang dagang melawan China.
Hal itu akan berdampak terhadap defisit federal akan meningkat seiring pengurangan pajak dan peningkatan belanja yang dapat membawa kekhawatiran keberlanjutan fiskal panjang dan tingkat bunga.
Ashmore pun tetap merekomendasikan diversifikasi investasi reksa dana saham dan pendapatan untuk antisipasi kebijakan suku bunga. Dengan diversifikasi juga memitigasi risiko dan mengamankan portofolio investasi.
Advertisement
Apa yang Dimaksud dengan IHSG?
Mengutip laman BEI, indeks saham adalah ukuran statistik yang mencerminkan keseluruhan pergerakan harga atas sekumpulan saham yang dipilih berdasarkan kriteria dan metodologi tertentu serta dievaluasi berkala.
Adapun tujuan dari indeks saham antara lain:
Mengukur sentimen pasar
Dijadikan produk investasi pasif seperti reksa dana indeks dan ETF indeks serta produk turunan
Benchmark bagi portofolio aktif
Proksi dalam mengukur dan membuat model pengembalian investasi atau return, risiko sistematis, dan kinerja yang disesuaikan dengan risiko, serta
Proksi untuk kelas aset pada alokasi aset
Sedangkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah indeks yang mengukur kinerja harga semua saham yang tercatat di papan utama dan papan pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI).
Apa Fungsi IHSG?
Berikuf fungsi IHSG seperti dikutip dari laman OCBC NISP:
1.Menunjukkan Pergerakan Pasar
Fungsi IHSG untuk menunjukkan pergerakan saham-saham sedang melantai di pasar modal. Melalui pergerakan saham-saham tersebut, pelaku pasar modal bisa menganalisa bagaimana gairah jual beli instrumen investasi di suatu negara secara real time.
Selain itu, pihak eksternal pasar modal antara lain ekonom, pengamat, dan pemerintah bisa mendapat gambaran tentang seberapa menariknya negara bagi para penanam modal.
2.Menampilkan Tolak Ukur Kinerja Portofolio Efek
IHSG juga berfungsi menampilkan tolak ukur efek bagi para calon investor sebelum masuk ke pasar modal. Grafik IHSG menampilkan informasi tentang harga saham rata-rata yang bisa dijadikan benchmark bagi para investor dalam mengambil keputusan.
3.Menunjukkan Estimasi Profit
IHSG juga berfungsi memberikan estimasi profit terutama bagi calon investor. Persentase data dalam grafik saham IHSG dapat dijadikan standar untuk mengetahui berapa estimasi perkembangan investasi dalam pasar modal. Apabila harga saham IHSG rata-rata mengalami kenaikan 10% selama 6 bulan, maka dalam setengah tahun ke depan harga saham yang Anda beli bisa naik 10%.
4.Menjadi Produk Investasi Pasif
Selain itu, IHSG berfungsi menjadi produk investasi pasif atau underlying assets. Saat melakukan proses jual beli instrumen, seorang investor dapat membeli beberapa lot saham berbeda dan menjualnya secara kolektif kepada orang lain. Penjualan saham kolektif ini umumnya menggunakan harga saham IHSG. Sehingga apabila harga IHSG meningkat, harga saham kolektif juga akan naik.
Advertisement