Trivia Saham: Mengenali Margin Call dan Cara Kerjanya

Trivia saham kali ini membahas mengenai margin call mulai dari penyebab hingga cara hindari margin call.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 07 Jul 2024, 12:25 WIB
Diterbitkan 07 Jul 2024, 12:25 WIB
Trivia Saham: Mengenali Margin Call dan Cara Kerjanya
Margin call mengacu secara khusus pada permintaan broker agar investor menyetorkan uang atau sekuritas tambahan ke dalam rekening (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Margin call mengacu secara khusus pada permintaan broker agar investor menyetorkan uang atau sekuritas tambahan ke dalam rekening sehingga nilai ekuitas investor dan nilai rekening naik ke nilai minimum yang ditunjukkan oleh persyaratan pemeliharaan.

Situasi ini terjadi ketika nilai investasi yang dimiliki oleh investor turun di bawah level minimum yang telah ditetapkan oleh broker, yang dikenal sebagai persyaratan margin.

Beberapa penyebab margin call di antaranya, leverage tinggi yang meningkatkan risiko kerugian besar jika pasar bergerak melawan posisi trader. Selain itu, penyebab margin call lainnya yakni pergerakan pasar yang tidak terduga. Di mana terjadi fluktuasi harga yang tiba-tiba dan besar sehingga menyebabkan nilai ekuitas turun secara signifikan.

Ketidakpatuhan terhadap aturan margin seperti tidak menambahkan dana saat diminta, bisa menyebabkan margin call. Penyebab selanjutnya cukup teknis, yakni kekurangan dana.

Tidak memiliki dana yang cukup untuk menutup kerugian dapat memicu margin call. Kondisi lain yang menyebabkan margin call yakni kondisi pasar yang volatil, memperbesar risiko karena pergerakan harga yang besar dan cepat.

Selanjutnya, overtrading atau melakukan terlalu banyak perdagangan dan membuka posisi terlalu besar tanpa manajemen risiko yang tepat. Ini juga bisa meningkatkan kemungkinan margin call.

Bagaimana Menghindari Margin Call

Melansir Investopedia, Minggu (6/7/2024), investor harus hati-hati mempertimbangkan apakah mereka memerlukan rekening margin sebelum membukanya. Kebanyakan investor jangka panjang tidak perlu membeli dengan margin untuk mendapatkan keuntungan yang besar. 

Bebankan Bunga kepada Investor

Pembukaan-Saham
Pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Perlu dicatat, pinjaman untuk margin ini tidak gratis. broker biasanya membebankan bunga pada investor. Namun ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengelola akun Anda, menghindari margin call, atau bersiap menghadapinya jika Anda ingin berinvestasi dengan margin.

Pertama, pastikan uang tunai tersedia untuk segera dimasukkan ke rekening margin. Pertimbangkan untuk menyimpannya di rekening yang menghasilkan bunga pada broker yang sama. Bangun portofolio yang terdiversifikasi dengan baik. Hal ini dapat membantu membatasi margin call karena satu posisi cenderung mengurangi nilai akun.

Pantau posisi terbuka, ekuitas, dan pinjaman margin Anda secara teratur, bahkan setiap hari. Buat peringatan yang dibuat khusus pada tingkat yang nyaman di atas persyaratan pemeliharaan margin.

Segera urus jika Anda menerima margin call. Cara yang baik bagi investor untuk menghindari margin call adalah dengan menggunakan stop order pelindung untuk membatasi kerugian pada posisi ekuitas apa pun selain menjaga kecukupan uang tunai dan surat berharga di rekening mereka.

Trivia Saham: Cicil Saham dengan Metode Dollar Cost Averaging

20170210- IHSG Ditutup Stagnan- Bursa Efek Indonesia-Jakarta- Angga Yuniar
Pengunjung melintasi layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (10/2). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, investasi langsung dalam jumlah besar acap dirasa sulit. Selain itu, investasi sebaiknya menggunakan dana dingin. Namun, pada kenyataannya, tidak semua orang memiliki cukup dana dingin dalam jumlah besar.

Namun, kondisi itu tak menjadi halangan seseorang untuk melakukan investasi di pasar modal. Salah satu cara yang bisa dipertimbangkan adalah cicil saham melalui metode Dollar Cost Averaging (DCA).

DCA merupakan metode sederhana yang dapat digunakan investor untuk membangun tabungan dan kekayaan dalam jangka panjang. Ini juga merupakan cara bagi investor untuk menyikapi volatilitas jangka pendek di pasar yang lebih luas.

Pada metode ini, investor dapat menginvestasikan jumlah uang yang sama setiap periode tertentu, misalnya tiap bulan atau tiap minggu. Misalnya, seseorang memiliki modal investasi Rp 1 juta.

Saat harga saham yang ingin dibeli berada pada posisi Rp 1000 per saham, orang itu bisa membeli 10 lot. Pada bulan berikutnya, saat harga sahamnya naik menjadi Rp 1.250, maka dengan modal yang sama, orang itu bisa membeli 80 lot saham.

Melansir Investopedia, ditulis Senin (18/3/2024), beberapa manfaat Dollar Cost Averaging adalah metode ini dapat menurunkan jumlah rata-rata yang Anda keluarkan untuk investasi.

 

Menekan Emosi

Akhir Pekan IHSG Ditutup Menguat
Beralih ke bursa asing, bursa saham Asia dominan lesu. Sedangkan bursa saham Eropa semuanya melemah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Metode ini juga memperkuat praktik berinvestasi secara teratur atau konsisten untuk membangun kekayaan seiring berjalannya waktu. DCA akan otomatis dapat menghilangkan kekhawatiran Anda tentang kapan harus berinvestasi dan menghilangkan kendala dalam penentuan waktu pasar, seperti membeli hanya ketika harga sudah naik. Cara ini juga dapat memastikan Anda sudah berada di pasar dan siap membeli ketika ada peristiwa yang membuat harga lebih tinggi.

Tak kalah penting, nyicil saham lewat metode ini akan menekan emosi dari investasi Anda dan mencegah adanya potensi yang dapat merusak keuntungan portofolio Anda. Namun, perlu dicatat, metode ini berfungsi dengan baik sebagai untuk investasi selama periode waktu tertentu ketika harga berfluktuasi naik dan turun.

Jika harga naik terus-menerus, mereka yang menggunakan DCA akan membeli lebih sedikit saham. Jika harga terus menurun, mereka mungkin akan terus membeli ketika mereka seharusnya absen. Jadi, strategi tersebut tidak bisa melindungi investor terhadap risiko penurunan harga pasar. Seperti pandangan banyak investor jangka panjang, strategi ini mengasumsikan bahwa harga, meskipun kadang-kadang turun, pada akhirnya akan naik.

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya