IHSG Berpeluang Tergelincir, Cek Rekomendasi Saham Hari Ini 26 September 2024

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan berada di level support 7.654,7.546 dan level resistance 7.810,7.910 pada perdagangan Kamis, 26 September 2024.

oleh Agustina Melani diperbarui 26 Sep 2024, 07:51 WIB
Diterbitkan 26 Sep 2024, 07:51 WIB
IHSG Berpeluang Tergelincir, Cek Rekomendasi Saham Hari Ini 26 September 2024
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melanjutkan koreksi pada perdagangan Kamis (26/9/2024). IHSG akan menguji 7.454-7.562. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melanjutkan koreksi pada perdagangan Kamis (26/9/2024). IHSG akan menguji 7.454-7.562.

IHSG melemah 0,48 persen ke posisi 7.740 disertai munculnya volume penjualan, koreksi dan IHSG pun sempat menembus support terdekat di 7.654.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, apabila IHSG belum berhasil break dari 7.810 dan 7.910 sebagai area resistance terdekat, posisi IHSG sedang berada pada bagian dari wave (ii) dari wave 3 atau bagian dari wave 4 dari wave (3) ada label merah.

“Hal tersebut berarti, terdapat peluang IHSG melanjutkan koreksinya untuk menguji 7.454-7.562,” tutur Herditya.

Ia mengatakan, IHSG akan berada di level support 7.654,7.546 dan level resistance 7.810,7.910.

Sementara itu, dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, IHSG berpotensi melemah terbatas dengan level support dan level resistance di level 7.670-7.830.

Rekomendasi Saham

Untuk rekomendasi saham hari ini, Herditya memilih saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), PT Astra International Tbk (ASII), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), dan PT Medc Energi International Tbk (MEDC).

Sedangkan PT Pilarmas Investindo Sekuritas memilih saham PT Panin Financial Tbk (PNLF), PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP), dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM).

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Rekomendasi Teknikal

Pembukaan-Saham
Pengunjung tengah melintasi layar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:

1.PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) - Buy on Weakness

Saham ADRO terkoreksi 1,34% ke 3.690 disertai dengan munculnya volume penjualan. "Kami memperkirakan, posisi ADRO saat ini berada pada bagian dari wave (iv) dari wave [c], sehingga ADRO masih rawan melanjutkan koreksinya terlebih dahulu," tutur Herditya.

Buy on Weakness: 3.440-3.680

Target Price: 3.980, 4.150

Stoploss: below 3.370

 

2.PT Astra International Tbk (ASII) - Buy on Weakness

Saham ASII terkoreksi 0,95% ke 5.225 disertai dengan munculnya volume penjualan. Herditya mengatakan, pihaknya perkirakan, posisi ASII saat ini berada pada bagian dari wave (v) dari wave [iii], sehingga ASII berpeluang berbalik menguat dalam jangka pendek.

Buy on Weakness: 5.125-5.175

Target Price: 5.350, 5.425

Stoploss: below 5.075

 

3.PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) - Buy on Weakness

Saham BBRI terkoreksi agresif 3,62% ke 5.325 disertai dengan adanya peningkatan volume penjualan.

"Kami memperkirakan, posisi BBRI saat ini sedang berada pada bagian dari wave [ii] dari wave C, sehingga BBRI masih rawan melanjutkan koreksinya terlebih dahulu," ujar Herditya.

Buy on Weakness: 4.920-5.175

Target Price: 5.600, 5.950

Stoploss: below 4.750

 

4.PT Medco Energi International Tbk (MEDC) - Buy on Weakness

Saham MEDC menguat 1,52% ke 1.335 disertai dengan adanya peningkatan volume pembelian.

Selama masih mampu berada di atas 1.250 sebagai stoplossnya, posisi MEDC saat ini diperkirakan berada di wave iii dari wave (i), sehingga MEDC berpeluang melanjutkan penguatannya," kata dia.

Buy on Weakness: 1.285-1.320

Target Price: 1.365, 1.425

Stoploss: below 1.250

 

Penutupan IHSG pada 25 September 2024

Akhir tahun 2017, IHSG Ditutup di Level 6.355,65 poin
Pekerja tengah melintas di bawah papan pergerakan IHSG usai penutupan perdagangan pasar modal 2017 di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Perdagangan saham di penghujung tahun ini ditutup langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merosot pada perdagangan Rabu, 25 September 2024. Koreksi IHSG itu didorong sektor saham keuangan.

Mengutip Antara, Kamis (26/9/2024), IHSG turun  37,59 poin atau 0,48 persen ke posisi 7.740,89. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 8,26 poin atau 0,84 persen ke posisi 977,15. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), investor asing lepas saham Rp 1,8 triliun. Dengan demikian, sepanjang 2024, aksi beli saham oleh investor asing mencapai Rp 55,50 triliun.

Dalam kajian tim riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, bursa regional Asia bergerak mixed (variatif) yang tampaknya di topang paket stimulus ekonomi dari bank sentral China (PBoC).

"PBoC meluncurkan paket stimulus moneter yang komprehensif untuk menghidupkan kembali ekonomi dan memulihkan kepercayaan pasar," sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Rabu.

Hal itu sebagai upaya untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi China sekitar 5 persen pada 2024 sehingga bank sentral China (PBoC) meluncurkan langkah-Langkah baru untuk mendukung pertumbuhan ekonominya. Langkah-langkah tersebut termasuk pemotongan rasio persyaratan cadangan sebesar 50 bps dan menurunkan suku bunga fasilitas pinjaman jangka menengah sebesar 30 basis poin menjadi 2 persen.

PBoC juga akan untuk menurunkan biaya pinjaman hingga 5,3 triliun dolar AS dalam hipotek dan melonggarkan aturan untuk pembelian rumah kedua, yang bertujuan menopang ekonomi yang sedang sakit terus meningkatkan sentimen.

Dari Jepang, di mana pasar juga fokus atas pernyataan dari Gubernur Bank of Japan (BoJ) Kazuo Ueda yang mengungkapkan punya waktu untuk menilai perkembangan pasar dan ekonomi sebelum menyesuaikan kebijakan moneter dan BOJ tidak terburu-buru untuk menaikkan suku bunga lebih lanjut.

"Risiko eksternal seperti meningkatnya volatilitas di pasar keuangan dan ketidakpastian apakah ekonomi AS dapat mencapai soft landing. Sementara dari dalam negeri, indeks IHSG mengalami koreksi,"

 

Sektor Saham

IHSG
Pekerja beraktivitas di BEI, Jakarta, Selasa (4/4). Sebelumnya, Indeks harga saham gabungan (IHSG) menembus level 5.600 pada penutupan perdagangan pertama bulan ini, Senin (3/4/2017). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, empat sektor menguat yaitu dipimpin sektor barang baku sebesar 1,92 persen, diikuti oleh sektor teknologi dan sektor kesehatan yang masing- masing naik sebesar 1,46 persen dan 0,29 persen.

Sedangkan, tujuh sektor terkoreksi yaitu sektor keuangan turun paling dalam minus 1,37 persen, diikuti oleh sektor transportasi & logistik dan sektor energi yang masing- masing turun sebesar 1,12 persen dan 0,51 persen. Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu TMPO, BCIC, LABA, MPOW dan MSKY. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni PYFA, MANG, SGER, BTPS dan BBTN.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.486.723 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 30,12 miliar lembar saham senilai Rp19,61 triliun. Sebanyak 228 saham naik 370 saham menurun, dan 200 tidak bergerak nilainya.

Bursa saham regional Asia pada Rabu sore ini antara lain, indeks Nikkei melemah 70,30 poin atau 0,19 persen ke 37.870,30, indeks Hang Seng menguat 128,53 poin atau 0,68 persen ke posisi 19.129,09, indeks Shanghai menguat 33,18 poin atau 1,16 persen ke 2.896,31, dan indeks Strait Times melemah 39,46 poin atau 1,09 persen ke 3.583,27.

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya