Shutdown Amerika Berakhir, Bursa Saham Sumringah

Bursa saham global dan regional cenderung menguat didorong sentimen Amerika Serikat.

oleh Agustina Melani diperbarui 17 Okt 2013, 11:25 WIB
Diterbitkan 17 Okt 2013, 11:25 WIB
pasar-saham-terburuk-131015b.jpg
Ada kesepakatan untuk mengakhiri penghentian sementara operasional pemerintah Amerika Serikat dan menaikkan batas utang memberikan sentimen positif ke bursa saham Asia, khususnya Indonesia.

Bursa saham Asia menguat pada perdagangan saham Kamis (17/10/2013). Indeks saham Jepang Nikkei menguat 1,1%. Indeks saham Australia menguat 0,3%. Indeks saham Korea Selatan naik 0,5%.

Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,4%. Indeks saham Hang Seng China Enterprises naik 0,3%.
Pada pembukaan perdagangan saham pagi tadi, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat 1% ke level 4.537.  Pada pukul 10.20 WIB, IHSG bergerak naik 0,57% ke level 4.518,25.

Analis PT Milenium Danatama Sekuritas, Probo Sujono menuturkan, batas utang Amerika Serikat dinaikkan memberikan sentimen positif ke bursa saham global dan regional dalam jangka pendek. Meski demikian, Probo menilai, kenaikan batas utang juga belum tentu positif bagi bursa saham.

"Dolar menguat akan membuat rupiah tertekan. Lalu ketika isu debt ceiling ini selesai maka akan berlanjut ke isu tapering lagi," ujar Probo saat dihubungi Liputan6.com.

Probo memproyeksikan IHSG akan menguat terbatas pada hari ini. IHSG akan berada di kisaran 4.475-4.575. "Kita harap IHSG dapat menguat di atas 4.575," kata Probo.

Sebelumnya bursa saham Amerika Serikat pun ditutup positif pada perdagangan saham Rabu (16/10/2013) waktu New York. Indeks Dow Jones naik 205,82 poin atau 1,36% ke level 15.373,85. Indeks S&P naik 23,48 poin atau 1,38% ke level 1.721,54. Indeks Nasdaq naik 45,42 poin atau 1,2% ke level 3.839,43. (Ahm/*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya