Meski perdagangan saham hanya berlangsung tiga hari pada pekan ini, investor asing terus melakukan aksi jual mencapai Rp 719,6 miliar.
Pekan lalu, aksi jual asing hanya sekitar Rp 299,07 miliar. Kepala Riset PT Universal Broker Securities, Satrio Utomo menuturkan, aksi jual yang dilakukan oleh asing untuk mengambil untung. "Aksi ambil untung sementara sepertinya. Pemodal asing agak kesulitan mencari sentimen positif menjelang earning season," tutur Satrio, saat dihubungi Liputan6.com.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hanya naik 0,59% ke level 4.546,57 pada Jumat (18/10/2013) dari pekan lalu. Sebagian besar sektor saham menguat pada pekan ini. Sektor saham industri dasar menguat 3,04% ke level 515,75, disusul sektor saham pertambangan naik 2,85% ke level 1.564,38. Sementara itu, sektor saham properti naik 2,74%.
Pada pekan ini, hanya tiga sektor saham yang melemah antara lain sektor saham agriculture melemah 0,43% ke level 1.825,04. Sektor saham consumer goods melemah 0,27% ke level 1.891,04 dan sektor saham keuangan melemah 0,16% ke level 583,43. Demikian mengutip dari data Bursa Efek Indonesia (BEI), Minggu (20/10/2013).
Sementara itu, Kepala Riset PT Trust Securities, Reza Priyambada mengatakan, meski transaksi asing masih mencatatkan aksi jual yang lebih tinggi dari pekan sebelumnya, berkurangnya volume dan nilai perdagangan masih mendorong IHSG bergerak di zona positif. Sentimen dari kesepakatan last minutes anggaran Amerika Serikat sedikit banyak berpengaruh pada IHSG.
"Pelaku pasar pun menilai bahwa kesepakatan tersebut nantinya akan tercapai sehingga akan menghindarkan ekonomi Amerika Serikat dari resesi," kata Reza.
Reza memproyeksikan, IHSG akan mampu bertahan di atas target support 4.420-4.543 dan resisten 4.566-4.576. Menurut Reza, pergerakan teknikal mingguan masih berada dalam tren variatif cenderung sideways meskipun masih memiliki peluang untuk melanjutkan kenaikan pada pekan depan. (Ahm)
Pekan lalu, aksi jual asing hanya sekitar Rp 299,07 miliar. Kepala Riset PT Universal Broker Securities, Satrio Utomo menuturkan, aksi jual yang dilakukan oleh asing untuk mengambil untung. "Aksi ambil untung sementara sepertinya. Pemodal asing agak kesulitan mencari sentimen positif menjelang earning season," tutur Satrio, saat dihubungi Liputan6.com.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hanya naik 0,59% ke level 4.546,57 pada Jumat (18/10/2013) dari pekan lalu. Sebagian besar sektor saham menguat pada pekan ini. Sektor saham industri dasar menguat 3,04% ke level 515,75, disusul sektor saham pertambangan naik 2,85% ke level 1.564,38. Sementara itu, sektor saham properti naik 2,74%.
Pada pekan ini, hanya tiga sektor saham yang melemah antara lain sektor saham agriculture melemah 0,43% ke level 1.825,04. Sektor saham consumer goods melemah 0,27% ke level 1.891,04 dan sektor saham keuangan melemah 0,16% ke level 583,43. Demikian mengutip dari data Bursa Efek Indonesia (BEI), Minggu (20/10/2013).
Sementara itu, Kepala Riset PT Trust Securities, Reza Priyambada mengatakan, meski transaksi asing masih mencatatkan aksi jual yang lebih tinggi dari pekan sebelumnya, berkurangnya volume dan nilai perdagangan masih mendorong IHSG bergerak di zona positif. Sentimen dari kesepakatan last minutes anggaran Amerika Serikat sedikit banyak berpengaruh pada IHSG.
"Pelaku pasar pun menilai bahwa kesepakatan tersebut nantinya akan tercapai sehingga akan menghindarkan ekonomi Amerika Serikat dari resesi," kata Reza.
Reza memproyeksikan, IHSG akan mampu bertahan di atas target support 4.420-4.543 dan resisten 4.566-4.576. Menurut Reza, pergerakan teknikal mingguan masih berada dalam tren variatif cenderung sideways meskipun masih memiliki peluang untuk melanjutkan kenaikan pada pekan depan. (Ahm)