Kontrak Baru PTPP Capai Rp 13,9 Triliun

PT PP (Perseroa) Tbk mencatatkan kontrak baru mencapai Rp 13,93 triliun atau 73% dari proyeksi pemasaran 2013

oleh Agustina Melani diperbarui 13 Nov 2013, 17:41 WIB
Diterbitkan 13 Nov 2013, 17:41 WIB
konstruksi-indonesia-131024b.jpg
PT PP Tbk (PTPP), Perusahaan kontruksi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mencatatkan kontrak baru mencapai Rp 13,93 triliun hingga Oktober 2013.  Angka itu 70% dari proyeksi pemasaran tahun 2013 sebesar Rp 20 triliun.

Dengan perolehan kontrak baru ini, maka order book Perseroan hingga Oktober 2013 mencapai Rp 29,8 triliun. Angka itu termasuk carry over sebesar Rp 15,87 triliun.  Perseroan memproyeksikan pendapatan usaha sebesar Rp 12,3 triliun. Pendapatan itu akan berasal dari konstruksi, properti, EPC, investasi dan pra cetak.

"Untuk program jangka panjang Perseroan optimistis dapat meningkatkan laba bersih lebih besar dari tahun sebelumnya," tutur Bambang Triwibowo, Direktur Utama PT PP Tbk, seperti dikutip dari keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (13/11/2013).

Perseroan menargetkan laba bersih mencapai Rp 407 miliar pada 2013. Angka itu naik 31% dari realisasi tahun 2012 senilai Rp 309 miliar. Kinerja keuangan perseroan itu ditopang dari beberapa proyek yang dikerjakan perseroan.

Proyek itu antara lain proyek EPC PLTGU Tanjung Uncang, PLTU Duri Riau, PLTG Bangkanai 160 MW, CNG Muara Tawar, Pelabuhan Kalibaru, Bandara Kualanamu, Tol Cikampek Palimanan, Jalan Donggi Senoro.

Selain itu, perseroan mengerjakan proyek gedung seperti apartemen Vida View di Makassar, GTU Izzara Apartemen Simatupang, dan Apartemen Intermark di Serpong. Anak usaha bidang industri pabrik pra cetak juga mulai memberikan kontribusi ke pendapatan dan laba.

Hingga kuartal III 2013, perseroan mencatatkan pendapatan usaha menjadi Rp 7,25 triliun dari periode sama tahun sebelumnya Rp 3,94 triliun.

Laba periode berjalan yang diatribusikan (ditanggungkan) ke pemilik entitas induk naik menjadi Rp 218,34 miliar hingga kuartal III 2013 dari periode sama tahun 2012 senilai Rp 105,62 miliar. (Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya