Liputan6.com, Los Angeles Memproduksi sebuah film sejatinya seperti berjudi. Bisa untung atau rugi tanpa bisa diprediksi. Nah, Disney baru saja kalah dalam "perjudian" lewat film yang semula mereka unggulkan musim panas ini: Tomorrowland.
Sumber-sumber yang dikutip Hollywood Reporter, Rabu (10/6/2015), mengatakan studio yang memiliki Lucasfilm, Marvel, Pixar serta Walt Disney Animation Studios itu bisa merugi USD 120 juta hingga USD 140 juta (setara Rp 1,5 triliun hingga Rp 1,8 triliun) akibat kegagalan Tomorrowland, film yang dibintangi George Clooney dan disutradarai Brad Bird. Ini kerugian besar pertama Disney sejak dua tahun lalu akibat The Lone Ranger yang dibintangi Johnny Depp membuat Disney kehilangan USD 190 juta.
Dikatakan Hollywood Reporter pula, Tomorrowland menjadi film berbujet besar ketiga di 2015 yang gagal di pasaran. Dua film sebelumnya adalah Jupiter Ascending dan The Seventh Son.
Advertisement
Baca juga: REVIEW Tomorrowland
Tomorrowland dibuat dengan bujet USD 180 juta atau Rp 2,3 triliun plus biaya marketing USD 150 juta atau Rp 1,9 triliun. Di AS sendiri, filmnya mendapat sambutan yang lemah dari pengamat film (membingungkan, ini film untuk dewasa atau anak-anak?) dan hanya menghasilkan USD 42,7 juta di masa liburan panjang akhir pekan Memorial Day.
Per 8 Juni 2015, Tomorrowland baru menghasilkan USD 76,4 juta dari daratan Amerika dan USD 93,5 juta dari luar Amerika. Totalnya, Tomorrowland baru meraup USD 169,9 juta atau setara Rp 2,2 triliun. Total modal yang dikeluarkan Disney untuk Tomorrowland berjumlah USD 330 juta atau Rp 4,3 triliun.
Baca juga: George Clooney vs The Rock, Siapa Pemenangnya?
Pertanyaannya, apa Disney bisa bertahan menanggung kerugian dari Tomorrowland?
Meski rugi dari satu film unggulan, Disney masih punya Inside Out milik Pixar (rilis 19 Juni), Ant-Man (19 Juli), dan Star Wars (18 Desember). Disney juga untung besar dari Avengers: Age of Ultron yang telah mengumpulkan USD 1,35 miliar atau Rp 17,9 triliun sejak rilis Mei 2015 lalu. "Mereka (Disney) akan baik-baik saja," kata Eric Handler MKM Partners. (Ade/Mer)