Eksperimen Garin Nugroho, dari Nyai hingga Setan Jawa

Garin Nugroho hendak membuat film bisu hitam putih yang akan diberi judul Setan Jawa.

oleh Ratnaning Asih diperbarui 27 Apr 2016, 06:20 WIB
Diterbitkan 27 Apr 2016, 06:20 WIB
Garin Nugroho
Garin Nugroho hendak membuat film bisu hitam putih yang akan diberi judul Setan Jawa.

Liputan6.com, Jakarta Garin Nugroho, sudah memasuki 35 tahun masa kariernya. Namun sineas ini tak juga puas berada di zona nyamannya. Justru belakangan ia makin 'menggila' dalam bereksperimen. Setelah membuat Aach... Aku Jatuh Cinta yang bernuansa anak muda, ia masuk dalam ranah film yang lebih eksperimental.

Lihat saja dua film yang tengah digodoknya. Yang pertama berjudul Setan Jawa, sebuah film yang bercerita tentang pesugihan.

Garin Nugroho hadiri gala premier film 'Guru Bangsa: Tjokroaminoto'. Foto: Galih Satria.

"Ini adalah film bisu hitam putih, yang akan diiringi dengan orkestra dari Rahayu Supanggah," ujar Garin Nugroho saat ditemui di Institut Francais Indonesia (IFI), Jakarta Pusat, Selasa (26/4/2016).

Setan Jawa, kata Garin Nugroho, akan dirilis pada 22 September mendatang. Tak hanya di Indonesia, film ini akan dibawakan di Esplanade, Singapura, dengan konsep musik pengiring yang berbeda. "Di Singapura akan dibawakan dengan orkestra bergaya Cina klasik," katanya.

Sementara filmnya kedua berjudul Nyai, yang belum ditentukan jadwal perilisannya. Nyai, akan memiliki sebuah konsep yang tak wajar. "Satu shot film ini akan berdurasi 1,5 jam," ungkapnya.

Garin mengatakan, bahwa filmnya yang kedua ini bercerita tentang perjuangan para nyai dalam meraih kemerdekaan dirinya. Film ini, akan berlatar tahun 1920-an ala komedi stambul.

Ia menyebut, bahwa dua proyek ini memberi tantangan artistik yang luar biasa besar untuknya. Sebagai seorang sineas, ia merasa harus terus mencoba mencari bentuk-bentuk baru dalam berkarya.

Garin Nugroho menyebutkan, bahwa dalam rentang waktu perjalanan kariernya ini, ia sudah cukup lengkap merangkum perjalanan Indonesia sepanjang satu abad terakhir dalam bentuk film. Mulai dari Guru Bangsa Tjokroaminoto yang berlatar tahun 1910-an hingga Generasi Biru yang tentang Slank. "Saya ingin membuat semacam miniatur Indonesia," kata Garin Nugroho. (Rtn/fei)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya