Liputan6.com, Jakarta Nama Gatot Brajamusti, atau yang akrab disapa Aa Gatot, pertama kali jadi sorotan media setelah ia menjadi guru spiritual Reza Artamevia. Kini aktor kelahiran 53 tahun silam itu kembali jadi sorotan setelah ia diciduk satuan kepolisian di Hotel Golden Tulip, Selaparang, Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), saat berpesta sabu.
Penangkapan itu terjadi tidak lama setelah Gatot Brajamusti terpilih kembali sebagai Ketua Umum Persatuan Artis Film Indonesia (Parfi). Atau tepatnya pada hari Minggu, 28 Agustus 2016, sekitar pukul 23.00 WIB. Terang saja, skandal narkoba ini mencoreng nama baik PARFI.
Advertisement
Baca Juga
"Jelas. Jelas itu mencemarkan. Kasihan teman-teman kita kan yang kerja keras. Ini malah urusan narkoba. Pusing, kan, kasihan yang muda-muda berprestasi," kata juru bicara PARFI 1956, Debbie Cynthia Dewi, di Pusat Perfilman Usmar Ismail, Kuningan, Jakarta Selatan (29/8/2016).
Sebagai aktifis di PARFI, Debbie Cynthia Dewi tentu menginginkan ketua yang bisa membangun gerakan Parfi ke arah yang lebih baik. Bukan malah mencoreng dengan hal-hal yang negatif.
"Kali ini saya bilang! Kami ingin pemimpin yang baik, yang bagus dan tidak terlibat narkoba. Mau dibawa ke mana? Kita ini sudah terpuruk, masak mau tambah terpuruk lagi," kata Debbie berapi-api.
Soal kisruh Parfi, Debbie Cynthia Dewi dkk berencana akan menganulir kongres Parfi di Lombok dan menggelar kongres di Jakarta.