Johnny Depp Berencana Membunuh Donald Trump?

Johnny Depp mengeluarkan lelucon berbahaya yang ingin dilakukannya terhadap Donald Trump.

oleh Desika Pemita diperbarui 23 Jun 2017, 20:00 WIB
Diterbitkan 23 Jun 2017, 20:00 WIB
Johnny Depp
Johnny Depp (Pinterest)

Liputan6.com, Jakarta Johnny Depp muncul di Festival Glastonbury di Inggris, baru-baru ini, memperkenalkan film The Libertine. Dalam kesempatan itu, Johnny Depp justru membicarakan mengenai Presiden Amerika Serikat, Donald Trump yang dianggap penuh kontroversi.

Bahkan, Johnny Depp memberikan lelucon berbahaya yang ingin dilakukannya terhadap Donald Trump, diwartakan The Guardian, Jumat (23/6/2017).

"Aku rasa Donald Trump perlu bantuan. Aku tahu, ini obrolan yang sangat berbahaya. Tapi aku punya pertanyaan. Kapan terakhir kali seorang aktor membunuh presiden?" kata Johnny Depp, dilansir The Telegraph.

Donald Trump mendapat tempat untuk memberi pidato perdana sebagai Presiden AS di Capitol Hill, Washington DC, AS, Jumat (20/1). Dalam pidatonya, Trump meyakinkan warga Amerika bahwa dirinya tidak akan mengecewakan warga Amerika. (AFP Photo)

Johnny Depp membuat kerumunan histeris mendengar pernyataannya. Akhirnya, Johnny Depp berhasil menenangkan semuanya dengan mengeluarkan pernyataan lain yang tak kalah menghebohkan.

"Tenang saja, aku bukan seorang aktor. Aku hanya perlu berbohong untuk bertahan hidup," sebut Johnny Depp.

Johnny Depp rupanya membicarakan tentang aktor John Wikes Booth yang membunuh Presiden Abraham Lincoln pada 1865 silam. Pernyataan Johnny Depp keluar setelah heboh cerita teater yang menggambarkan diktator Roma yang ditusuk hingga meninggal dunia.

Akibat ceritanya yang dikabarkan seolah menyindir Donald Trump, acara tersebut urung dimainkan. Pihak sponsor hanya menyebutkan cerita dalam teater itu terlalu kejam.

Johnny Depp

Sementara itu, tim pengaman khusus Presiden Amerika Serikat, menanggapi komentar Johnny Depp dengan memberikan pernyataan kepada ABC News. Ancaman untuk Presiden Amerika Serikat Donald Trump terus diawasi.

"Kami terus mengawasi berbagai sumber, termasuk jejaring sosial yang tampak sebagai ancaman terhadap Donald Trump," kata wakil dari pihak satuan pengamanan Presiden Donald Trump.

Saksikan video menarik berikut ini :

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya