Liputan6.com, Jakarta - Sebuah kabar menyedihkan menimpa Indra Prasta, atau yang akrab disapa Indra The Rain, beberapa waktu lalu. Pada 17 September 2017, wanita bernama Cici Annisa (33) yang diketahui adalah ibu tiri Indra, meninggal dunia dalam kondisi mengenaskan di sebuah hotel di Pekanbaru.
Rasa duka pun muncul dari dalam diri Indra The Rain. Kepada awak media, vokalis band The Rain itu sempat menyampaikan rasa terima kasihnya atas doa yang ditujukan dari semua pihak untuk dirinya dan anggota keluarga.
Advertisement
Baca Juga
Belakangan, seorang pria bernama Ahmad Faisal Hanafi ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan Cici Annisa. Faisal kini telah mendekam di sel Polres Pekanbaru, Riau. Pria 20 tahun itu diringkus dalam persembunyiannya di Desa Kemantren Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.
Mendengar kabar tersebut, Indra The Rain menyampaikan bahwa dirinya tak ingin larut dalam perasaan emosi yang sangat mendalam. "Saya tidak marah kalau ikut terbawa-bawa oleh pemberitaan media, yang jelas, saya tidak mau menghakimi siapa pun, tidak mau menghakimi pilihan hidup siapa pun," ujar Indra Prasta dalam sebuah pesan kepada Liputan6.com, Rabu (11/10/2017).
"Karena saya percaya, semua orang punya cerita masing-masing. Terima kasih buat teman-teman yang memberikan doa buat saya dan keluarga. Semoga langkah teman-teman selalu dimudahkan," Indra The Rain melanjutkan sekaligus mengakhiri pernyataannya.
Â
Â
Tengah Didalami Petugas
Seperti ditayangkan Patroli Siang Indosiar, Rabu, latar belakang pembunuhan ibu tiri Indra The Rain tersebut tengah didalami petugas. Sang pelaku yang masih berusia 20 tahun itu mengaku spontan membunuh korban lantaran sakit hati.
Tersangka juga menyebut bahwa korban adalah wanita yang baru ia kenal melalui akun media sosial, sebelum akhirnya sepakat bertemu di hotel tersebut. Ia pun tak menyangka akan terjadi pertengkaran hingga berujung maut.
Selain tersangka, polisi turut mengamankan barang bukti, seperti baju, telepon genggam berisi percakapan antara keduanya, dan meja yang diduga digunakan pelaku untuk memukul korban.
Advertisement