Indonesian Dance Festival 2018 Digelar, Negara Luar Asia Ikut Terlibat

Delapan negara dilibatkan dalam Indonesian Dance Festival 2018.

oleh Hernowo Anggie diperbarui 01 Nov 2018, 09:20 WIB
Diterbitkan 01 Nov 2018, 09:20 WIB
Indonesia Dance Festival 2018
Konferensi pers Indonesia Dance Festival 2018. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Indonesian Dance Festival 2018 (IDF), akan segera digelar bulan November mendatang. Mengusung tema "Demo/cratic Body: How Soon Is Now?", festival seni tari internasional yang memasuki tahun ke-26 tersebut, akan dimeriahkan oleh penampil koreografi tari.

Delapan negara yang dilibatkan dalam Indonesian Dance Festival 2018 yaitu Indonesia, Mexico, Perancis, India, Jerman, Australia, Korea Selatan, dan Singapura.

"Selama lebih dari dua dekade, Indonesian Dance Festival berkibar di dunia tari internasional. Sebagai sebuah acara dua tahunan, Indonesian Dance Festival mendorong munculnya begitu banyak koreografer terkemuka sambil berusaha keras untuk menampilkan festival yang bergengsi dan bertaraf internasional setiap kali acara berlangsung," kata Maria Darmaningsih, Direktor Program IDF kepada Liputan6.com saat konfrensi pers yang digelar Selasa (30/10/2018), di Gedung Perpustakaan Nasional Republik Indonesia.

Ia menambahkan, ajang ini tidak hanya menampilkan karya-karya koreografer terkenal di dunia. Namun ada juga upaya untuk menemukan bakat-bakat para koreografer muda Indonesia agar ditampilkan di Indonesian Dance Festival 2018.

250 Karya Koreografer

20161101-Melati Suryodarmo Buka Indonesian Dance Festival 2016-Jakarta
Penari mementaskan karya Melati Suryodarmo dalam pementasan berjudul Tomorrow as Purposed di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Selasa (1/11). Penampilan ini menjadi pentas pembuka helatan Indonesian Dance Festival (IDF) 2016. (Liputan6.com/Gempur M Surya)

"Hingga tahun 2016, IDF telah berhasil menampilkan tak kurang dari 250 karya-karya koreografer terkemuka Indonesia dan karya-karya penting dari berbagai negara Asia, Eropa, Afrika, Australia, dan Amerika. IDF juga didukung oleh para kurator tari Internasional terkemuka, yaitu Tang Fakusen dari Singapura, Daisuka Muto dari Jepang dan Arco Renz dari Jerman," lanjutnya.

Festival tari bertaraf internasional ini mendapat dukungan dari sejumlah seniman dan akademisi Indonesia. Marlina Surjadewi, Direktur Riset dan Pengembangan Indonesian Dance Festival menyebutkan, sejumlah mahasiswa dari berbagai universitas di Jakarta dilibatkan dalam gelaran dua tahunan ini.

Penentu Standar Kualitas

20161101-Melati Suryodarmo Buka Indonesian Dance Festival 2016-Jakarta
Penari mementaskan karya Melati Suryodarmo dalam pementasan berjudul Tomorrow as Purposed di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Selasa (1/11). Penampilan ini menjadi pentas pembuka helatan Indonesian Dance Festival (IDF) 2016. (Liputan6.com/Gempur M Surya)

"IDF harus jadi wadah pembelajaran, bukan saja bagi seniman tari, tapi seniman lain, termasuk penikmat seni. Kegiatan-kegiatan pada pelaksanaan IDF harus dapat menjadi penentu standar kualitas dan meningkatkan penyelenggaraan acara menjadi lebih baik. Pegelaran yang ditampilkan setiap hari menjadi momentum ritual peningkatan mutu," kata Rektor Institut Kesenian Jakarta, Seno Gumira Ajidarma.

Indonesia Dance Festival bermula dari keprihatinan dosen-dosen yang juga merupakan seniman tari di Institut Kesenian Jakarta akan sepinya kegiatan seni bertaraf Internasional.

Para dosen Fakultas Seni Pertunjukan tersebut adalah Sal Murgiyanto, Nungki Kusumastuti, Maria Darmaningsih, Marlina Surjadewi, Dedy Lathan, Tom Ibnur, serta didukung oleh Farida Oetojo, Sardono W. Kusomo dan lainnya untuk menggarap festival tari kontenporer pada tahun 1992 yang eksistensinya tetap terjaga hingga tahun ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya