Liputan6.com, Jakarta - Setelah sukses merilis film Eiffel I’m in Love 2 yang ditonton sejuta orang tahun lalu, Samuel Rizal mengatakan peran utama bukan lagi prioritasnya.
Menurut Samuel Rizal, untuk menyita perhatian penonton tidak harus lewat peran utama. Kesimpulan ini didapat Samuel Rizal setelah berusia kepala tiga.
“Memasuki usia 30 tahun plus saya ingin mengambil peran yang beda-beda, tidak stereotipe, tidak monoton," cerita Samuel Rizal saat ditemui di Jakarta, baru-baru ini.
Advertisement
"Mengapa harus menanti usia 30 plus, entahlah. Mungkin ini yang disebut pendewasaan diri. Dulu ketika masih muda, masih memikirkan euforia karier, harus tampil keren dan jadi pemeran utama. Sekarang sudah tidak berpikir ke sana lagi,” cerita Samuel Rizal.
Baca Juga
Fokus Tiga Hal
Samuel Rizal kini fokus pada tiga hal yakni mengawal tumbuh kembang putrinya yang bernama Drucilia Kalea Arifin, seni peran, dan hobi bola basket.
Harus diakui usia menua dan regenerasi aktor di industri film Indonesia terus berjalan. Meski demikian, ia tidak khawatir. Kuncinya, jeli memilih peran dan rekan kolaborasi.
Advertisement
Tahan Banting
Selain itu menjaga stamina agar tahan banting selama syuting. “Dulu membintangi Tusuk Jelangkung, saya syuting 2X24 jam enggak pulang enggak masalah. Fisik tetap bugar. Pulang syuting langsung latihan basket juga enggak masalah. Sekarang di usia 38 tahun, syuting sampai jam 5 pagi saja saya uring-uringan. Saya pikir semua orang menua,” ujar Samuel Rizal yang sampai sekarang rajin berolahraga.
Ia menambahkan, “Pernah saya syuting Pocong The Origin jam 9 malam sampai jam 5 pagi. Saya hanya bisa bilang, ‘Buset...’ Saat retake jam 4 pagi, saya susah payah mengumpulkan konsentrasi.”
(Wayan Diananto)