Film Kemarin Jadi Titik Balik Kembalinya Penonton ke Bioskop

Film Kemarin menjadi cerita perjalanan hidup band Seventeen.

oleh Aditia Saputra diperbarui 04 Des 2020, 20:48 WIB
Diterbitkan 04 Des 2020, 17:10 WIB
Ifan Seventeen usai penayangan film Kemarin (Liputan6.com/Aditia Saputra)
Ifan Seventeen usai penayangan film Kemarin (Liputan6.com/Aditia Saputra)

Liputan6.com, Jakarta Akhirnya Oktober lalu, beberapa bioskop Indonesia sudah kembali beroperasi. Beberapa film pun sudah mulai tayang, salah satunya adalah film 'Kemarin' pun ikut masuk dalam daftar tayangan yang diputar 3 Desember 2020. 

Sejak hari perdana penayangannya pun, film tentang perjalanan dan perjuangan band Seventeen itu pun disambut antusias. Tentu saja jaringan bioskop Tanah Air juga menerapkan protokol kesehatan di area mereka. 

Tempat duduk yang sangat berjarak juga pemeriksaan suhu tubuh pada saat masuk ke area bioskop. Perlahan penonton pun kembali ke bioskop. Melihat kondisi ini pun, film 'Kemarin' melihat sebagai sebuah hal positif.

“Saya berharap film Kemarin bisa menjadi titik balik penonton film Indonesia kembali ke Bioskop," ujar Ifan Seventeen yang menjadi bintang utama dalam film tersebut.

 

Geliat Industri

Band Seventeen
Band Seventeen

Hal senada juga dibenarkan Dendi Reynando produser film 'Kemarin' yang juga CEO Mahakarya Pictures. Dendi yang sebelumnya telah merilis film 'Surau dan Silek' serta 'Liam Laila' melihat hal ini ke arah kembalinya geliat industri film. Bagaimana pun juga sudah lebih dari 6 bulan bioskop ditutup dan tentunya tidak ada ekonomi berputar dalam industri tersebut.

 

Film Kemarin

Ifan Seventeen
Ifan Seventeen saat syukuran film Kemarin

Film 'Kemarin' adalah kisah dokudrama garapan sutradara Upie Guava yang mengemas perjalanan lebih dari 20 tahun karier band Seventeen. Bagaimana band ini terbentuk dan berjuang hingga mendapatkan tempat di hati banyak pecinta musik.

 

Cerita

Sampai 22 Desember 2018 saat sedang di atas panggung menjadi pengisi acara gathering sebuah perusahaan di Tanjung Lesung, musibah datang. Gelombang tsunami menyapu bersih area panggung dan penonton. Kejadian besar itu menyisakan duka. Tiga orang personel Seventeen berpulang yaitu alm Bani (bass), alm Herman (gitar) dan alm Andi (drum) begitu juga dengan 2 kru yaitu Ujang dan Oki serta istri dari Ifan Seventeen, Dylan Sahara. 

Film ini diharapkan akan menjadi pengingat bagi siapa saja tentang pentingnya arti sebuah perjuangan dan persahabatan. Tentang bagaimana sahabat dan keluarga bersama selamanya hingga ajal memisahkan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya