Alasan Rachel Vennya Tutup Sayembara Berhadiah Rp 15 Juta: Aku Sudah Dapat Apa yang Kumau

Liputan6.com, Jakarta Sayembara berhadiah 15 juta rupiah yang digelar Rachel Vennya kemarin rupanya berbuntut panjang. Sejumlah media daring mengingatkan potensi doxing yang melanggar hukum di balik sayembara ini.

Diberitakan sebelumnya, selebgram dengan 5,7 juta pengikut itu bikin sayembara setelah seorang warganet bernama Fathin mengirim pesan langsung di Instagram berisi hinaan, yakni lon**.

Warganet berbondong-bondong mencari info siapa sebenarnya Fathin. Gara-gara sayembara berhadiah ini, nama Rachel Vennya viral di Twitter. Mantan istri Niko Al Hakim lantas menyampaikan perkembangan terkini.

“Hey guys aku baru aja bener2 bangun krn capek sekali kmrn dari dubai dan banyak yg blg aku masuk Trending Topic di twitter, btw sayembaranya aku tutup krn aku udh dpt apa yg aku mau,” tulis Rachel Vennya.

“Kondisi Fathin saat ini aku gak tau krn instagramnya udh deactive jd semua yg ngaku itu palsu,” ia menyambung lewat status teks di akun Twitternya yang diikuti lebih dari 130 ribu orang.

Rachel Vennya memtuskan tak “mengeksekusi” Fathin. Bisa saja kasus ini dilanjutkan karena warganet macam Fathin, menurutnya, patut diberi pelajaran. Namun faktor ribet membuat ibu dua anak ini mengurungkan niat memolisikan Fathin.

“Klo diblg bs ga aku lanjutin bikin ribet? Ya bisa aja, walaupun mungkin akunya jg bakalan ribet, biasanya ngeladenin org gini yg bikin aku males adalah 'ribet'-nya dibanding kasihannya,” cuit Rachel Vennya, Senin (31/5/2021).

Biaya untuk memperkarakan Fathin diprediksi tak sedikit. Rachel Vennya lantas terkenang, dulu ia ingin melakukan apa saja untuk membalas mereka, termasuk warganet, yang menyakitinya.

“Biar mrk bs sama sakitnya kayak aku, aku tau two wrongs don’t make a right tp coba saat kt ada dilautan emosi, fikiran2 itu ya dtg juga,aku kerja keras utk itu,” Rachel Vennya mengingat. 

Tujuannya, agar tak ada lagi orang yang berani menginjaknya. Meski ujungnya, Rachel Vennya tak sampai hati lalu memaafkan. Ia berharap warganet ke depan lebih bijak dalam bermedsos.

“Jadi aku harap kalian bs lebih baik sama siapapun, kalian ga tau apa yg org itu bisa lakuin, mau dgn power atau engga,” pesohor kelahiran Jakarta, 23 September 1995 mengakhiri.