Liputan6.com, Seoul - RM BTS dikenal punya ketertarikan yang besar di dunia seni. Tak heran, berdekatan dengan ulang tahunnya yang ke-27 pada 12 September, sang leader BTS memberikan sumbangsihnya untuk dunia seni di negaranya.
Dilansir dari Allkpop, pelantun "Dynamite" tersebut berdonasi sebesar 100 juta won, atau sekitar Rp 1,2 miliar ke Yayasan Budaya dari Museum Seni Modern dan Kontemporer Nasional.
Donasi yang diberikan oleh pria bernama asli Kim Namjoon ini disampaikan oleh museum tersebut pada Jumat (17/9/2021).
Advertisement
Baca Juga
Â
Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Buku Seni yang Tak Lagi Dicetak dan Sulit Didapat
Sang rapper mensponsori produksi buku seni yang tak lagi dicetak dan sulit didapat, berikut materi lain yang perlu untuk dirilis kembali.
"RM mendonasikan 100 juta won lewat yayasan untuk menyebarkan budaya membaya Buku Seni Indah," begitu pernyataan pihak museum.
Advertisement
Ke Perpustakaan Umum dan Sekolah
Buku yang diproduksi akan didonasikan ke perpustakaan umum dan SD, SMP, dan SMA yang terletak daerah pegunungan di pelosok negeri.
Buku ini juga akan dialokasikan untuk toko buku seni di Museum Seni Modern dan Kontemporer Nasional, agar banyak orang bisa membacanya.
Disebut Memiliki Pengaruh Baik
Keputusan RM mendapat pujian dari pihak museum.
"RM mengekspresikan bahwa hal ini akan sangat bagus untuk remaja yang sulit pergi ke museum untuk mengakses seni dengan mudah. Kami akan mencoba menyebarkan budaya membaca buku dengan RM, yang memiliki pengaruh baik dalam memperluaas ketertarikannya terhadap dunia seni, di sela kesibukannya yang padat," kata pihak museum.
Advertisement
Pengetahuan Luas
Ketertarikan RM terhadap seni, ternyata sudah lama diakui tokoh dari museum ini. Salah satunya dari salah satu penelitinya, Kim In Hye.
"Aku kebetulan bertemu dengan RM yang datang ke Istana Deoksugung dan mendapat kesempatan berbicara dengannya. Ia memiliki pengetahuan luas dan menginterpretasikan lukisan Lee Kae Dae dan menghubungkannya dengan mitologi Barat," kata sang peneliti, dalam sebuah wawancara media pada tahun lalu.