Liputan6.com, Jakarta Jepang menoreh sejarah dengan tinta emas dalam Academy Awards ke-94 alias Oscar 2022. Drive My Car karya sineas Ryusuke Hamaguchi memborong empat nominasi termasuk Film Terbaik.
Drive My Car, film Jepang pertama yang tembus kategori bergengsi Best Picture. Sementara Ryusuke Hamaguchi adalah sineas Jepang ketiga dalam sejarah yang diganjar nominasi Sutradara Terbaik.
Advertisement
Baca Juga
Sebelumnya, ada Hiroshi Teshigahara (Suna Nu Onna, 1964) dan Akira Kurosawa (Ran, 1985). Diganjar pula nominasi Film Fitur Internasional dan Skenario Adaptasi Terbaik, inilah resensi film Drive My Car.
Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Istriku Selingkuh
Karena penerbangan lewat Bandara Narita ditunda akibat kendala cuaca, Kafuku (Hidetoshi Nishijima) pulang ke rumah. Alangkah syok Kafuku mendapati istrinya, Otto (Rieka Kirishima) sedang berhubungan intim dengan pria lain.
Kafuku beringsut meninggalkan rumah untuk menginap di hotel dengan hati berkeping. Ia tak mau membahas perselingkuhan ini meski hati teriris. Suatu hari, Otto mengajak Kafuku membahas sesuatu sepulang kerja. Kafuku berlambat-lambat karena hatinya diselimuti gulana.
Saat hari mulai gelap, Kafuku baru pulang. Ia syok mendapati Otto terkapar di lantai. Nyawanya tak tertolong akibat perdarahan otak. Kehilangan anak pada 2001 dan kini istri, Kafuku “menyepi” ke Hiroshima. Di sana, ia membuka audisi pertunjukan teater “Paman Vanya.”
Selama di Hiroshima, Kafuku ditemani sopir perempuan bernama Misaki (Toko Miura). Misaki sendiri punya kehidupan kelam. Ibunya yang berkepribadian ganda meninggal dunia bersama rumahnya yang amblas.
Advertisement
Pemulihan Luka Batin
Mengusung tema besar penerimaan diri dan pemulihan luka batin, Drive My Car bagaikan sajak-sajak kehidupan yang memuat dialog-dialog pertunjukan teater karya Otto dengan dalang Ryusuke Hamaguchi. Pembabakannya memiliki batas yang nyaris tak terasa.
Kelebihan film ini, cara bertutur Ryusuke yang detail dan lembut hingga tak menimbulkan kejanggalan. Adegan berangkat, pulang, naik lift, buka pintu, hingga interaksi dengan tokoh lain tersaji dengan runut sekaligus tuntas.
Di sisi lain, ada sejumlah tanda tanya yang dibiarkan mengambang. Siapa pihak ketiga, apa motif perselingkuhan, mengapa cinta tetap ada padahal main serong terjadi di sana, dan setumpuk pertanyaan soal rasa dibiarkan menganga.
Ruang dan Waktu
Ini film perjalanan. Maka, ruang, waktu, dan pertemuan dengan orang tak terduga membuka sejumlah kemungkinan berikut perubahan perspektif dalam memandang masalah. Belakangan terkuak bahwa ini bukan soal cinta dan perselingkuhan semata.
Ini soal mengapa orang-orang hidup masih saja memikirkan mereka yang meninggal. Padahal, yang meninggal telah melangkah ke babak baru. Sudah semestnya yang ada di alam fana menguatkan hati dan menyalakan semangat karena hidup terus berjalan.
Hingga 120 menit berlalu, penonton terus dihantui rasa penasaran soal bagaimana ini akan berakhir. Lalu, perjalanan dengan mobil ke suatu tempat, simbol masalah dan masa lalu, yang akhirnya membebat luka. Memaniskan pahitnya hati. Membuat kepingan hidup tersusun lagi.
Advertisement
Kecepatan di Bawah Rata-rata
Drive My Car dikemudikan Ryusuke Hamaguchi dengan kecepatan di bawah rata-rata agar penonton menikmati perjalanan, memahami kehilangan dan cinta yang ternoda dulu, lalu “mampir” sejenak ke masa lalu orang lain untuk menebus “resepnya.”
Menampilkan performa Hidetoshi Nishijima yang dingin di luar namun bergejolak di dalam plus Toko Miura yang hopeless tapi ogah menyerah. Pertentangan batin dan upaya keduanya membobol “tembok pembatas” lewat interaksi (yang sebagian besar dilakukan di dalam mobil) adalah sumbu ledak. Ia meletus di waktu yang tepat.
Performa Masaki Okada
Jangan lupa, ada Masaki Okada ganteng (cihuy!) yang di luar dugaan tampil tanpa beban sebagai Takatsuki. Ia salah satu karakter pendukung yang berkembang dengan cantik.
Fungsinya, memancing tokoh utama memahami mengapa cinta kadang bercabang dan yang kita kira sebagai satu-satunya ternyata tak demikian akhirnya. Mayoritas emosi tokoh kunci terbentuk di mobil.
Sebagian besar dialog dan interaksi penting menempatkan setir berikut jok sebagai saksi. Tak salah jika judulnya Drive My Car, karena mobil merah itu sendiri sejatinya benda mati yang menjelma pemeran utama.
Advertisement
Haruskah Hampir 3 Jam?
Pertanyaan yang kemudian muncul, haruskah drama model begini dituturkan dalam waktu hampir 3 jam? Rasanya, harus. Perhatikan baik-baik. Semua tokoh dalam film ini punya latar yang jelas.
Jernih, dengan latar belakang dan motif masing-masing. Alurnya sepintas minim gejolak. Konsentrasi dan pemahaman memungkinkan penonton menemukan gemuruh yang tersimpan dalam lapisan dialog bersama tata musik yang dinamis.
Musik kadang senyap lalu muncul lagi buat menuntun kita ke emosi berikutnya. Di Oscar 2022, Drive My Car akan menang mudah di kategori Film Fitur Internasional Terbaik. Bagaimana dengan tiga kategori lain?
Pemain: Hidetoshi Nishijima, Toko Miura, Reika Kirishima, Park Yu-rim, Jin Dae-yeon, Sonia Yuan, Ahn Hwitae, Perry Dizon, Satoko Abe, Masaki Okada
Produser: Teruhisa Yamamoto
Sutradara: Ryusuke Hamaguchi
Penulis: Ryusuke Hamaguchi, Takamasa Oe
Produksi: C&I Entertainment, Culture Entertainment, Bitters End
Durasi: 179 menit