Kikan Cokelat Wujudkan Permintaan Almarhumah Ibunya, Putarkan Lagu Favorit Mendiang di Rumah Duka

Kikan Cokelat mengungkap alasannya mengajukan permintaan tersebut.

oleh M Altaf Jauhar diperbarui 09 Agu 2023, 18:00 WIB
Diterbitkan 09 Agu 2023, 18:00 WIB
Pemakaman Ibunda Kikan Cokelat
Isak tangis dari anak cucu mengiringi selama prosesi pemakaman. Kikan juga tak kuasa menahan air mata menyaksikan jenazah ibunda yang mulai tertutup dengan tanah merah. [Foto: KapanLagi.com/Bayu Herdianto]

Liputan6.com, Jakarta Ada permintaan yang sempat disampaikan mendiang ibunda Kikan Cokelat, sebulan sebelum meninggal dunia. Sang ibu meminta agar daftar lagu favoritnya diputarkan saat jenazahnya disemayamkan di rumah duka.

Hal itu diungkap Kikan Cokelat usai prosesi pemakaman ibunya. Diakui Kikan, mendiang merupakan pribadi yang menyukai musik, meski tak berprofesi sebagai musisi.

"Sejak sebulan sebelum berpulang memang ibu sudah menyampaikan ke kami anak-anak, ibu maunya disemayamkan di rumah dan pengin playlist-nya diputar," ungkap Kikan Cokelat di TPU Jeruk Purut, Jakarta Selatan, Rabu (9/8/2023).

"Ibu itu memang sangat mencintai musik walau bukan pemain musik. Karena ibu kesehariannya lekat dengan musik," Kikan menambahkan.

 

Alasan

Pemakaman Ibunda Kikan Cokelat
"Itu selalu menjadi permintaan ibu dan bahkan dua bulan sebelum meninggal itu ibu sempet bilang bahwa nggak ada hal lain yang diinginkan selain meninggal di rumah, di tempat familiar, di tempat aman dan nyaman, dikelilingi suami, anak-anak dan cucu-cucunya," kata Kikan usai pemakaman. [Foto: KapanLagi.com/Bayu Herdianto]

Kikan mengatakan, mendiang juga mengungkap alasannya mengajukan permintaan tersebut. Mendiang ingin kepergiannya meninggalkan kesan manis, lewat lagu-lagu favoritnya yang diputarkan.

"Jadi ibu minta playlist-nya diputar supaya orang-orang yang dateng mengenang beliau lewat lagu-lagu kesukaannya," terang Kikan.

 

Tak Lazim

Pemakaman Ibunda Kikan Cokelat
Sebagai anak, ia bersyukur bisa mewujudkan keingian terakhir sang ibunda. Menghembuskan napas terakhirnya di rumah dikelilingi oleh suami, anak hingga cucu. Mendiang berpulang dengan sangat tenang. [Foto: KapanLagi.com/Bayu Herdianto]

Semula keluarga sempat ragu mejalankan permintaan mendiang. Apalagi, kata Kikan, keluarga merasa hal itu tidak lazim dilakukan di tengah suasana duka.

"Kan itu nggak lazim ya. Orang datang melayat itu kan umumnya suasananya duka," akunya.

 

Kesedihan

Walhasil, Kikan Cokelat dan keluarga tetap menjalankan permintaan mendiang, untuk memutar daftar lagu kesukaannya di rumah duka. Mendiang tidak ingin kepergiannya dianggap sebagai sebuah kesedihan.

"Ibu ingin kepulangannya dikenang bukan sebagai sesuatu yang menyedihkan," pungkas Kikan Cokelat.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya