Liputan6.com, Jakarta Salah satu film yang kerap membuat special screening untuk pencinta sinema yakni Tuhan Izinkan Aku Berdosa karya sineas Hanung Bramantyo yang dibintangi Aghniny Haque dan Djenar Maesa Ayu.
Sabtu (16/3/2024), Tuhan Izinkan Aku Berdosa menggelar pemutaran khusus di Blok M Square 21 Jakarta. Dalam film ini, Aghniny Haque memerankan Nidah Kirani sementara Djenar Maesa Ayu sebagai Ami.
Tuhan Izinkan Aku Berdosa menandai kerja sama kali ketiga Hanung Bramantyo dan Djenar Maesa Ayu. Sebelumnya, dua seniman ini terlibat proyek Kartini (2017) dan Tersanjung The Movie (2021).
Advertisement
Laporan khas Showbiz Liputan6.com kali ini menampilkan 6 fakta Djenar Maesa Ayu membintangi Tuhan Izinkan Aku Berdosa yang diadaptasi dari novel Tuhan Izinkan Aku Menjadi Pelacur karya Muhidin M Dahlan. Cek, yuk!
1. Peduli Isu Kekerasan Terhadap Perempuan
Djenar Maesa Ayu menguak dua alasan mengapa mau tampil di Tuhan Izinkan Aku Berdosa. Pertama, karena sutradaranya Hanung Bramantyo. Ia merasa nyaman bekerja sama dengan sineas peraih 2 Piala Citra itu. Kedua, temanya penting untuk diangkat.
“Tidak semua orang berani mengangkat tema seperti ini. Saya merasa punya kewajiban untuk ikut terlibat,” kata Djenar Maesa Ayu lalu menambahkan, “Saya memang concerned terhadap isu kekerasan terhadap perempuan. Itu poin pertama sih sebenarnya.”
Advertisement
2. Pencilakan Kayak Kuda
Aktris kelahiran 14 Januari 1973 ini menjelaskan alasan nyaman kerja sama dengan Hanung Bramantyo. Dalam pandangan Djenar Maesa Ayu, suami Zaskia Adya Mecca bukan tipikal sutradara yang duduk manis di belakang monitor.
“Pencilakan kayak kuda kalau orang Jawa bilang. Dia ada di mana-mana. Kalau ada adegan nyebur, dia ikut nyebur. Saya suka dengan blocking-nya dia. Dia suka memegang kamera. Dia suka pergerakan kamera,” urainya.
3. Ami Mantan Perempuan Malam
Memerankan Ami, mantan perempuan malam yang mendirikan salon, Djenar Maesa Ayu menyebut karakternya punya background kuat. Background dibuat Hanung Bramanyo di luar naskah untuk memudahkan pemain mendalami peran.
“Jadi ketika kami main, sudah punya bayangan harus mulai bergerak dan bersikap seperti apa karena masa lalu mereka. Saya pemilik salon. Ada beberapa anak-anaknya di situ. Latar saya dulu bagaimana semua di luar skenario, sudah dibuat Mas Hanung,” urainya.
Advertisement
4. Lempar Pujian Untuk Aghniny
Adu akting dengan Aghniny Haque bukan hal baru bagi Djenar Maesa Ayu. Sebelumnya, mereka membintangi film horor Malam Para Jahanam. Setelah menyelesaikan syuting Tuhan Izinkan Aku Berdosa, ia mengaku terpana dengan performa Aghniny Haque.
“Saat kerja kolaboratif, itu kita harus satu frekuensi, menerap energi yang sama. Dengan Aghniny, saya sudah satu frekuensi. Jadi enggak terlalu susah. She is very good actor especially in this movie,” Djenar Maesa Ayu menyanjung.
5. Tak Peduli Image
Memasuki usia setengah abad, kebagian peran jadi mantan pekerja seks komersial yang membuka salon jalanan bukan tanpa risiko. Namun, Djenar Maesa Ayu cuek saat disinggung peran ini dikhawatirkan bakal melekat lama padanya.
“Istilahnya saya dari bawaan orok sudah enggak peduli sama orang. Jadi mau citranya dilekatkan pada karakter mantan perempuan malam, saya enggak akan rugi kok,” selorohnya. “Selama masih pada konteksnya, saya siap memerankan,” Djenar Maesa Ayu menyambung.
Advertisement
6. Romantika Jadi Mayat
Telah membintangi lebih dari 20 film bukan berarti Djenar Maesa Ayu tak punya kesulitan saat tampil di Tuhan Izinkan Aku Berdosa. Tantangan terbesar, saat berakting jadi mayat yang terbaring di ruang jenazah di bawah sorot lampu. “Susah,” keluh Djenar Maesa Ayu.
“Belum pakai lampu putih dan lampu lain, ini kan, mata refleks kena paparan cahaya. Belum mesti tahan napas dan lain-lain. Aduh, capai deh. Mungkin tahan napas cuma 10 detik tapi berasa kayak 10 jam,” kenang sutradara film Mereka Bilang Saya Monyet.