Tampil di AMA 2013, Katy Perry Lecehkan Budaya Jepang?

Katy Perry tampil membius dengan aksinya di panggung AMA 2013. Sayangnya, penampilan Katy Perry itu dianggap melecehkan.

oleh Desika Pemita diperbarui 26 Nov 2013, 18:00 WIB
Diterbitkan 26 Nov 2013, 18:00 WIB
katy-perry-2-131126b.jpg
Katy Perry tampil membius dengan aksinya di panggung American Music Awards 2013 (AMA 2013). Dengan mengenakan kostum ala Geisha, lengkap dengan kimono modifikasi serta rambut yang disasak, Katy Perry memang tampil cantik [baca: Katy Perry Berubah Jadi Geisha di Panggung AMA 2013].

Kimononya bermotif bunga-bunga dan ada pita besar di pinggangnya. Rambut wanita 27 tahun ini disanggul ke atas dengan hiasan bunga yang menggantung, sedangkan poni rambutnya tetap dibiarkan terlihat menutupi dahinya. Sambil membawa wagasa--payung dari kertas--menambah keistimewaan penampilan Katy Perry di atas panggung.

Sayangnya aksi Katy Perry itu justru dianggap melecehkan budaya Jepang. Pasalnya, penampilan Katy Perry itu dianggap tak jelas dalam merepresentasikan budaya Jepang.

Hal itu terlihat dari tata rambut Katy Perry. Padahal, gaya rambut Katy Perry itu tak boleh sembarangan diaplikasikan karena memiliki nilai khusus. Selain itu, penari latar Katy Perry yang justru tampak seperti penampilan wanita Cina dengan kipas. Memang, mereka mengenakan kimono. Namun terkesan campur-aduk sehingga tampak bias, diwartakan The Huffingtonpost, Selasa (26/11/2013).

Sebelum tampil, seorang pemusik memainkan shamisen--alat tradisional Jepang--menandai kemunculan Katy Perry. Padahal, alat musik ini dianggap sakral oleh masyarakat Jepang, dilansir Vulture.

Selain itu, tudingan Katy Perry rasis pun juga muncul ke permukaan. Dengan menggunakan simbol-simbol yang dianggap sangat penting di budaya Jepang, Katy Perry dengan seenak jidatnya justru mencaplok budaya Jepang untuk tampil di publik.(Des)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya