Liputan6.com, Jakarta - Surabaya dikenal sebagai kota pahlawan. Maka tak heran jika setiap sudut di Surabaya adalah warisan. Surabaya seolah menyimpan semua cerita masa lalunya dengan rapi, karena kelak akan diberikan untuk anak cucu.
Surabaya juga mempunyai kisah perjuangan yang tak pernah terlupakan, yaitu perjuangan arek-arek melawan sekutu Inggris dan Belanda. Perjuangan arek-arek Surabaya untuk mempertahankan kemerdekaan hingga meletusnya peristiwa 10 November membuat luka, duka, dan air mata tumpah di Surabaya.
Seperti yang semua orang bilang, di balik sebuah peristiwa pasti mempunyai makna. Begitu pun dengan datangnya penjajah dan tentara sekutu ke Indonesia, khususnya ke Surabaya.
Advertisement
Baca Juga
Penjajah asal Negeri Kincir Angin itu juga meninggalkan banyak kenangan, terutama dalam bentuk bangunan yang bersejarah. Salah satunya De Javasche Bank yang menjadi tempat untuk mengetahui sejarah perbankan di Indonesia.
Bangunan De Javasche Bank resmi menjadi cagar budaya pada 2012 dan dijadikan museum. Ada koleksi benda-benda unik dan antik serta tak ternilai harganya di Museum De Javasche Bank ini, seperti mesin perusak uang dan mesin penghitung uang logam.
Melansir dari instagram @surabayasparkling, salah satu koleksi di Museum De Javasche Bank Surabaya ini adalah mesin perusak uang. Tidak perlu khawatir, uang yang dirusak dalam mesin ini bukan sembarang uang. Uang yang dimaksud  adalah uang yang sudah tidak layak edar.
Â
Â
Mesin ini mempunyai fungsi mengoyak uang hingga membentuk robekan-robekan kecil. Setelah masuk mesin dan menjadi robekan-robekan kecil, uang tersebut akan dibakar untuk menghindari penyalahgunaan. Selain itu, terdapat langkah-langkah untuk menjalankan mesin perusak uang tersebut.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Mesin Hitung
Di museum ini juga terdapat mesin hitung uang logam. Jika biasanya uang kertas yang dihitung oleh mesin, maka di Museum De Javasche Bank ini terdapat mesin untuk meghitung uang logam.
Melansir dari instagram @surabayasparkling, ada cara/tahapan untuk menggunakan mesin penghitung uang logam ini, yaitu pertama uang logam dengan nilai nominal yang sama dengan ketebalan yang sama, diletakkan pada tray yang tersedia pada mesin. Kedua, tray akan bergerak bila mesin dinyalakan.
Ketiga, uang logam masuk ke dalam lubang mesin hitung. Keempat, koin akan keluar satu persatu dari lubang mesin. Kelima, jumlah koin yang telah di hitung akan muncul di layar keterangan.
Kemudian ada teller/Kasir Bekas De Javasche Bank Surabaya. Di Museum De Javasche Bank ini juga mempunyai koleksi teller/kasir bekas De Javasche Bank Surabaya.
Teller/kasir ini terbuat dari kayu yang berwarna kecoklatan lengkap dengan jaring-jaring dengan celah untuk transaksi antara teller dengan nasabah. Bangunannya bernuansa klasik khas zaman Belanda. Meski demikian, ruangan bekas teller ini terlihat terawat dengan baik.
Selain bertujuan untuk berwisata, Museum De Javasche Bank Surabaya ini juga mengedukasi pengunjung museum. Anda pun dapat merasakan suasana Belanda di gedung ini. Anda pun tak dipungut biaya saat berkunjung ke museum ini. Yuk tambahkan museum ini di daftar kunjungan saat berlibur di Surabaya.
Â
Â
(Shafa Tasha Fadhla - Mahasiswa PNJ)
Advertisement