Antisipasi Corona COVID-19, Risma Imbau Warga Surabaya Tak ke Luar Kota

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini berharap warga dapat melakukan isolasi mandiri terlebih dahulu selama 14 hari usai pulang bepergian.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 23 Mar 2020, 21:30 WIB
Diterbitkan 23 Mar 2020, 21:30 WIB
(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Surabaya - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) tak henti-hentinya mengimbau warga Surabaya, Jawa Timur agar tidak bepergian ke luar kota maupun luar negeri di tengah wabah virus corona baru atau COVID-19. Langkah ini dilakukan sebagai upaya mengantisipasi penularan COVID-19.

"Karena itu saya berharap untuk seluruh warga Surabaya kalau tidak terpaksa sekali tolong jangan pergi keluar kota. Terutama ke daerah yang terjangkit virus Covid-19,” kata Wali Kota Risma, Senin (23/3/2020).

Dia menuturkan, berdasarkan data yang tercatat, hampir 100 persen penderita COVID-19 ini adalah warga yang seusai bepergian di wilayah negara terjangkit.

Namun begitu, jika memang sudah terlanjur pergi, ia berharap warga dapat melakukan isolasi mandiri terlebih dahulu selama 14 hari usai pulang bepergian.

"Jika dalam 14 hari itu terjadi perubahan kondisi seperti sesak nafas, saya imbau agar langsung periksa ke rumah sakit," kata dia.

Ia menuturkan, terdapat 15 rumah sakit rujukan di Surabaya yang ditunjuk Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sebagai penanganan Covid-19. Yakni, RSUD Dr. Soetomo, RSU Katholik Surabaya, RSU Adi Husada Undaan, RSU PHC Surabaya, RSUD Bhakti Dharma Husada, RSI Surabaya Jemursari, dan RSU Siloam Hospital.

Selain itu, terdapat pula di RSU Haji Surabaya, RSU Premier Surabaya, RSU Husada Utama Surabaya, RSU Bhayangkara Tk. II HS. Samsoeri Mertojoso, RSU Manyar Medical Center, RSU Universitas Airlangga, RSU National Hospital, dan RSU Royal Surabaya.

"Tolong segera datang ke rumah sakit. Ada beberapa rumah sakit yang ditunjuk pemerintah pusat untuk jadi rujukan,” pungkasnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Pesan Risma kepada Generasi Muda Surabaya

(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) meminta anak-anak yang terindikasi tawuran untuk tidak lagi membuat geng. (Foto:Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Sebelumnya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) kembali mengingatkan warga Kota Pahlawan terutama generasi muda untuk mewaspadai virus corona baru yang menyebabkan COVID-19. Imbauan tersebut kali ini ia sampaikan kembali lewat vlog.

Risma meminta generasi muda kota Surabaya untuk menjaga kebersihan. Hal ini mengingat generasi muda juga rentan COVID-19. Risma pun mengingatkan warga Surabaya untuk tidak meremehkan COVID-19.

"Jadi virus corona tidak tahu apa yang terjadi karena sampai sekarang belum ada obat untuk obati virus COVID-19. Jadi saya minta anak-anak semua, jaga kebersihan karena sekarang ini anak muda itu yang rentan karena fisiknya kuat. Tidak merasakan gejala itu karena masih kuat," ujar Risma lewat vlognya yang dikutip dari twitter @Surabaya, Senin, 23 Maret 2020.

Oleh karena itu, ia mengimbau anak muda Surabaya untuk tidak menyepelekan COVID-19. Ia mengingatkan bila ditemui gejala COVID-19 untuk segera periksa.

"Kalau badan kalian sakit, kalian pilek, batuk dan sesak langsung periksakan jangan menunda, gejala di badan mungkin bukan COVID-19 tapi harus berani periksakan diri,” ujar dia.

Selain itu, Risma juga tak berhenti untuk mengingatkan menjaga kebersihan dengan mencuci tangan minimal 20 detik. Cuci tangan tersebut dengan memakai sabun. “Jangan usap mata, mulut dan hidung sebelum kita cuci tangan atau pakai hand sanitizer,” tutur dia.

 

Imbauan Risma

(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini (Risma) hadiri pertunjukan kesenian bertajuk “Sawunggaling Anak Dunia”. (Foto:Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Ia mengimbau generasi muda Surabaya untuk mengurangi begadang, merokok. Masyarakat juga diimbau menerapkan pembatasan sosial atau sosial distancing.

"Selalu jaga jarak ini bukan sok akrab. Jaga kesehatan dengan jaga jarak minimal satu meter baik duduk dan berdiri. Kalau virus ada yang terkena bisa dihindari karena itu harus jaga jarak di mana kita berada, antrean, di mobil jangan banyak, berboncengan di belakang punggung,” ujar dia.

Risma menuturkan, untuk sementara ibadah di rumah, mengurangi tempat pertemuan. Ia juga meminta masyarakat di Surabaya untuk berdoa pada malam hari untuk terhindar dari musibah apapun termasuk virus.

"Anak-anak semua, warga kota Surabaya berdoa kalau malam di rumah masing-masing untuk keluarga dan seluruh warga kota terhindar dari musibah apapun virus,” kata dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya