Khofifah Pakai Masker Kain Hasil Produksi Penyandang Disabilitas

Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa mengatakan, WHO menyampaikan idealnya supaya yang tidak sakit menggunakan masker kain.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 14 Apr 2020, 10:28 WIB
Diterbitkan 14 Apr 2020, 10:27 WIB
(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Konferensi pers perkembangan kasus virus corona baru yang memicu COVID-19 di Gedung Grahadi, Senin (13/4/2020) (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Surabaya - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa sejak beberapa hari kemarin terlihat menggunakan masker kain pada saat menggelar konferensi pers penyebaran COVID-19 di Gedung Negara Grahadi Surabaya. 

Khofifah pernah menuturkan, masker medis digunakan untuk petugas kesehatan. Awal pekan ini, Khofifah mengatakan,  WHO menyampaikan idealnya supaya yang tidak sakit menggunakan masker kain. 

"Ada sebanyak 285 SMK se Jatim yang bisa membuat masker kain. Tapi hari ini saya pakai masker kain produksi dari UPT nya Dinsos Jatim, UPT dari rehabilitasi sosial bina daksa. Ada lima UPT nya Dinsos yang hari ini juga membuat masker," ujar Khofifah, Senin malam, 13 April 2020.

Khofifah menyampaikan, mereka yang mungkin punya keterbatasan akses hari ini pun hatinya juga tergerak untuk ikut bersama-sama melawan COVID-19. 

"Pesan yang ingin saya sampaikan bukan karena dia bikin masker lalu maskernya saya pakai tetapi bahwa semangat mereka untuk bersama - sama melawan COVID-19 itu luar biasa, mereka bisa melakukan dengan menjahit masker, mereka lakukan itu," ucapnya. 

"Oleh karena itu kepada kita semua dengan cara kita masing - masing lakukan yang terbaik yang kita bisa lakukan bagaimana menghentikan penyebaran COVID-19, lawan COVID-19 dengan berbagai ikhtiar yang bisa kita lakukan," ujar Khofifah. 

 

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Gubernur Khofifah Pastikan Stok Pangan Aman

(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Konferensi pers perkembangan kasus virus corona baru yang memicu COVID-19 di Gedung Grahadi, Senin (13/4/2020) (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Sebelumnya, Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa memastikan di tengah pandemi Corona Covid-19, stok pangan dan distribusi logistik di Jatim tetap aman hingga Juni 2020.

"Terkonfirmasi dari kepala dinas pertanian, stok dari beras kita hari ini sekitar 3,3 juta ton. Kita kalau menghitung sampai dengan Juni kita butuh 2,1 juta ton," katanya di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Senin malam, 13 April 2020.

Khofifah menambahkan, format lumbung pangan Jatim juga disiapkan oleh Pemprov Jawa Timur untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terkait logistik, dan lokasinya pun mudah diakses.

"Baik yang akan meminta layanan secara online dan kita sudah melakukan exercise kalau bebas ongkir seberapa-seberapa sudah dilakukan exercise, kalau misalnya mereka memberikan langsung juga dengan tanda-tanda yang sudah disiapkan supaya tidak terjadi kerumunan massa," ujar dia.

Khofifah menambahkan, lumbung pangan Jawa Timur ini masih dikoordinasikan dengan Wakil Gubernur Jatim Emil Elistianto Dardak. Hal ini karena masih ada dua hal yang harus dipersiapkan.

Pastikan Jalur Logistik dan Distribusi

(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Konferensi pers perkembangan kasus virus corona baru yang memicu COVID-19 di Gedung Grahadi, Senin (13/4/2020) (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak menambahkan, pihaknya saat ini ingin memastikan dua hal, satu adalah jalur logistik terkait pendistribusian bantuan pangan. "Dan yang kedua adalah ketersediaan pangan bagi masyarakat diluar konteks bantuan pangan," kata Emil.

Emil menuturkan, konsumsi beras pada Maret dan April lebih kecil dari produksinya, berbanding terbalik pada Januari dan Februari. Berdasarkan pantauan tersebut ketersedian beras masih mencukupi hingga Juni 2020.

"Inilah artinya ada ketersediaan pangan, kita tadinya mengkhawatirkan jangan-jangan yang terjadi beras ini tidak terserap. Itulah sebabnya sasaran awal kita di permasalahan pangan ini terkait penyerapan padi," tambah Emil.

Pada bulan ini diperkirakan ada luas panen beras seluas 433 ribu hektar, sehingga Bulog Jatim menyampaikan ketersediaan beras kondisinya baik. Sedangkan harga minyak goreng masih terkendali.

"Kita lihat harga minyak kelapa sawit dunia relatif kondisinya terkendali maka agak turun. Sehingga harga minyak goreng  juga tidak menjadi kendala," lanjut Emil.

Sedangkan Pemprov Jatim akan mengupayakan telur dan ayam yang harganya relatif turun akibat pandemi Covid-19 kembali normal. Pemprov Jatim ingin memastikan kondisi dua komoditas itu normal.

"Inilah dua komoditi yang menjadi sasaran intervensi kita, karena kita ingin memastikan agar sektor agro ini juga terjaga kondisinya dengan baik," ucap Emil.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya