Polda Jatim Periksa Seniman Taufik Monyong Terkait Video Konspirasi Corona

Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko menyampaikan, apa yang dilakukan Taufik Monyong dengan videonya meresahkan.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 11 Jun 2020, 18:42 WIB
Diterbitkan 11 Jun 2020, 18:41 WIB
(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko. (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Surabaya - Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur (Jatim) atau Polda Jatim memeriksa seniman Jatim Taufik Hidayat atau yang sering disapa Taufik Monyong terkait video viral tentang corona konspirasi dan menantang menghirup mulut pasien COVID-19 sebagai pembuktian.

Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko menyampaikan, apa yang dilakukan Taufik Monyong dengan videonya meresahkan.

Saat ini, polisi masih mendalami kasus yang terjadi, termasuk penyidik akan memanggil beberapa saksi ahli seperti ahli bahasa, ahli ITE maupun ahli medis untuk melakukan uji secara sains.

"Artinya proses ini tetap berlanjut sesuai yang diamanatkan Undang-Undang suatu perbuatan bisa dilakukan proses penyidikan sampai dengan nanti melalui mekanisme criminal justice system. Ini adalah dalam rangka memberikan suatu kepastian hukum," ujar Truno, Kamis (11/6/2020).

Truno menuturkan, saat ini proses masih berlangsung. Berkaitan dengan penyelidikan status Taufik masih dalam tahap konfirmasi dan tingkatannya saksi. 

Namun, demikian apa yang disampaikan dalam konten video vlognya yang menyatakan COVID-19 sudah hilang di Jatim menjadi dualisme dan kontennya tidak benar.

"Terkait bahasan covid-19 itu tidak ada dan ada kalimat konspirasi, ini yang sedang didalami," ujar Truno. 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Update Corona COVID-19 di Jawa Timur pada 10 Juni 2020

(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Ketua Gugus Kuratif Covid-19 Jatim, Joni Wahyuhadi (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Sebelumnya, jumlah kasus Corona COVID-19 bertambah 304 pasien positif di Jawa Timur (Jatim). Dari angka tersebut, Surabaya kembali menjadi juara dengan 188 kasus baru.

Selain Surabaya, penambahan kasus tertinggi juga diikuti oleh tetangganya yakni Sidoarjo yang bertambah 24 kasus, lalu Bangkalan dengan 23 kasus baru, Gresik sembilan kasus baru, Jombang sembilan kasus baru, Kabupaten Mojokerto delapan kasus, Situbondo tujuh kasus baru, Bojonegoro enam kasus baru, Kabupaten Pasuruan enam kasus, dan Lamongan lima kasus terkait Corona COVID-19.

Kemudian, masing-masing dua kasus baru di Lumajang, Nganjuk, Ngawi, dan Kota Malang. Serta, masing-masing satu kasus di Kabupaten Malang, Pamekasan, Ponorogo, Trenggalek, Tuban, Kota Batu, Kota Blitar, Kota Kediri, Kota Mojokerto, Kota Pasuruan, dan Kota Probolinggo.

"Hari ini kita mendapati sesuatu yang memang kita perkirakan ada penambahan kasus baru 304, cukup banyak ya. Jadi total positif 6.798 dan kira-kira 64 persen dalam perawatan," ujar Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur, Joni Wahyuhadi dalam konferensi pers live streaming di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Rabu malam, 10 Juni 2020.

Ia mengatakan, penambahan kasus itu karena banyak yang terdeteksi cepat melalui tim Covid Hunter Jatim atau tim dari masing-masing kabupaten/kota.

"Ya itulah attack rate kita di Surabaya khususnya masih tinggi 107,6/100 ribu. Kemudian RT kita 1,1 di Surabaya. Jadi dengan itu bisa diprediksi penambahan terus berjalan, belum turun karena masih lebih dari 1. Makanya, kalau 300 atau 250 ya wajar. Ketiga, dengan sengaja tim covid hunter melakukan deteksi pasti banyak,” ujar dia.

Pasien Sembuh

(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Ketua Gugus Kuratif Covid-19 Jatim, Joni Wahyuhadi (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Sementara itu, angka konfirmasi pasien sembuh juga kembali meningkat tajam. Tercatat ada 112 pasien sembuh. Terbanyak ada di Surabaya dengan 37 pasien sembuh, lalu 22 di Sidoarjo, 18 di Tuban, tujuh di Kabupaten Probolinggo.

Kemudian enam pasien sembuh di Lamonga, enam di Trenggalek, kemudian dua di Jember, dua di Kabupaten Mojokerto, dua di Pacitan, dua di Kota Kediri, dan dua di Kota Mojokerto. Serta, masing-masing satu pasien sembuh di Magetan, Nganjuk, Pamekasan, Kota Batu, Kota Blitar, dan Kota Malang.

"Yang sembuh alhamdulillah cukup banyak juga, yang baru ada 112 pasien sembuh meliputi 26,38 persen," ujar dia.

Di sisi lain, tercatat ada 23 penambahan kasus konfirmasi pasien meninggal dunia. Terbanyak ada di Surabaya dengan enam kasus, Gresik empat kasus, Sidoarjo empat kasus, Lamongan dua kasus, Kabupaten Mojokerto dua kasus, dan masing-masing satu di Bangkalan, Jombang, Kabupaten Pasuruan, Tuban dan Kota Batu.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya