Liputan6.com, Jakarta - Tambahan harian pasien positif COVID-19 terbanyak di Jawa Timur pada Minggu, 8 November 2020 kali ini dicatat Kabupaten Jember.
Biasanya tambahan pasien positif COVID-19 terbanyak di Jawa Timur dicatat Surabaya. Pada 8 November 2020, Surabaya mencatat tambahan harian pasien positif COVID-19 terbanyak ketiga setelah Kabupaten Jember dan Trenggalek.
Pasien positif COVID-19 di Surabaya bertambah sebanyak 33 orang menjadi 16.257 orang, pasien sembuh bertambah 34 orang menjadi 15.009, dan pasien meninggal bertambah satu orang menjadi 1.181 orang.
Advertisement
Baca Juga
Sementara itu, tambahan pasien positif COVID-19 di Kabupaten Jember sebanyak 39 orang. Hingga 8 November 2020, total kasus positif COVID-19 di Jember mencapai 1.421 orang. Kasus aktif COVID-19 di Jawa Timur mencapai 205 orang. Sementara itu, total pasien meninggal karena COVID-19 di Jember mencapai 57 orang. Pada 8 November 2020 tidak ada tambahan pasien meninggal karena COVID-19.
Mengutip data infocovid19.jatimprov.go.id, pasien konfirmasi positif COVID-19 cenderung bertambah signifikan sejak awal November 2020. Pada 1 November 2020, tambahan pasien positif COVID-19 sebanyak 13 orang, pada 2 November 2020 sebanyak 16 orang, kemudian pada 3 November 2020 sebanyak 13 orang.
Pada 4 November 2020, tambahan pasien positif COVID-19 sebanyak 14 orang, lalu bertambah 24 orang pasien positif COVID-19 pada 5 November 2020. Pada 6 November 2020, tambahan pasien positif
COVID-19 mencapai 36 orang, selanjutnya bertambah 35 orang pada 7 November 2020, dan 8 November 2020 bertambah 39 orang.
Pakar Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga, Windhu Purnomo menuturkan, Jember masuk zona oranye selama enam minggu berturut-turut. Zona oranye ini terkait tingkat risiko penyebaran COVID-19 cenderung sedang di peta risiko.
Ia juga melihat tambahan pasien positif COVID-19 di Jember alami lonjakan sejak 4 November 2020. Padahal sebelumnya, selama dua minggu, kasus baru COVID-19 di Jember relatif mendatar. Windhu mengatakan,kasus aktif COVID-19 di Jember meningkat. Hal ini menurut, Windhu perlu diantisipasi agar tidak terjadi kelebihan kapasitas baik di rumah sakit dan ruang isolasi.
"Kalau kasus kematian di Jember cenderung tidak berubah antara 56 dan 57. Tapi kasus aktif meningkat. Kalau terus meningkat nanti kewalahan RS dan ruang isolasi, ini harus diperhatikan Satgas COVID-19 Kabupaten Jember,” tutur dia saat dihubungi Liputan6.com, Senin (9/11/2020).
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Dorong Testing dan Tracing
Windhu menuturkan, untuk mencari tahu penyebab lonjakan kasus COVID-19 tersebut diperlukan upaya tracing atau pelacakan. Selama ini data tracing, menurut Windhu masih lemah di Jawa Timur dan Indonesia.
"Kalau satu kasus positif harusnya ditelusuri 20-30 orang. Kenyataannya ini 5-7 orang untk tahu sebabnya. Cari tahu penyebab lonjakan kasus dengan tracing biar bisa tahu jumlahnya kasus ini," kata dia.
Ia mendorong agar testing dan tracing masif dilakukan untuk mencegah penyebaran COVID-19 di Jember dan tidak masuk zona merah.
"Jember skor 2,28, kalau jadi merah skor 1,8. Bisa jadi merah (zona risiko-red), kalau naik terus. Penting sekali ini untuk cari tahu penyebab, tracing masif dan testing tingkatkan,” kata dia.
Advertisement