6 Orang Meninggal Beruntun, Warga Kampung di Tulungagung Tes Covid-19 Massal

Tes massal dilakukan usai kematian enam orang secara beruntun di daerah itu, tiga orang di antaranya berstatus positif COVID-19.

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Mei 2021, 14:12 WIB
Diterbitkan 06 Mei 2021, 14:12 WIB
virus corona covid-19
ilustrasi virus corona covid-19/photo copyright by Shutterstock

Liputan6.com, Surabaya - Puluhan warga Desa Banyuurip, Kecamatan Kalidawir, Tulungagung, rapid tes massal untuk mendeteksi sebaran virus corona. Tes massal dilakukan usai kematian enam orang secara beruntun di daerah itu, tiga orang di antaranya berstatus positif COVID-19.

Pada awal tracing kasus, hanya sedikit warga yang hadir tes cepat COVID-19. Dari target 200 warga yang menjadi kontak erat dengan 12 penderita COVID-19 yang sudah terkonfirmasi sebelumnya (tiga di antaranya meninggal dunia), hanya 50-an orang yang hadir di balai desa dan menjalani prosedur tes cepat hingga tes usap PCR.

Petugas bagian tracing dari Dinkes Tulungagung dengan dibantu perangkat desa setempat akhirnya memilih cara jemput bola dengan mendatangi warga yang menjadi sasaran pemeriksaan, dari rumah ke rumah.

"Rapid test massal ini dilakukan lantaran ada 12 warga yang dinyatakan positif COVID-19, dan tiga orang di antaranya meninggal dunia dalam waktu hampir bersamaan," kata Kades Banyuurip Sugianto, dikutip dari Antara, Kamis (6/5/2021).

Jumlah warganya yang meninggal dalam tempo berdekatan sebenarnya ada enam orang. Tiga orang berstatus positif COVID-19, sedang tiga orang lainnya belum sempat dilakukan prosedur pemeriksaan kesehatan sehingga belum diketahui statusnya apakah juga terpapar corona atau meninggal wajar sebab penyakit lain.

"Kami tidak berani ambil risiko, sehingga prosedur pemakaman tetap dilakukan dengan protokol COVID-19," imbuhnya.

Untuk mencegah penularan menyebar keluar kampung, dua lingkungan RT yang menjadi sentra penyebaran wabah corona kini dilakukan pembatasan akses keluar-masuk.

Tidak boleh ada satupun warga lingkungan setempat yang keluar, kecuali ada alasan yang dilaporkan kepada petugas jaga. Demikian halnya dengan warga dari luar lingkungan tersebut juga tidak diperkenankan masuk, kecuali petugas yang berkepentingan dalam penanganan wabah di daerah tersebut.

"Untuk logistik, warga yang terkonfirmasi positif disuplai oleh pihak desa. Segala upaya sudah kita lakukan secara maksimal,” kata Sugianto.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Termasuk Perangkat Desa Dites

Kasi Surveilance dan Imunisasi Bidang Pengendalian dan Penanganan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung Satrio Wibowo mengatakan investigasi ditargetkan menyasar 200 orang warga Desa Banyuurip, termasuk perangkat desanya.

"Untuk langkah awal kita tracing perangkat desa terlebih dahulu sebab di desa ini ada salah satu perangkat desa yang meninggal akibat COVID-19," ," kata Satrio.

Dari seluruh perangkat yang dilakukan tracing, lima orang perangkat dinyatakan reaktif sehingga dilanjutkan tes usap PCR.

"Kami juga melakukan tracing kepada keluarga perangkat yang reaktif itu, dan hasilnya ditemukan lagi tiga yang reaktif antibodi. Untuk tracing ini, kami menggunakan dua jenis tes kit, yaitu tes antibodi dan PCR antigen," terang Satrio. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya