Liputan6.com, Tuban - Badan Pusat Statistik (BPS) Tuban menyebut penduduk usai 15 tahun ke atas di Tuban sampai Agustus 2020 tercatat sebesar 943.431 orang. Hal tersebut berdasarkan hasil survei angkatan kerja Nasional (Sakernas).
Dari jumlah tersebut, angkatan kerja di Tuban mencapai 677.759 orang atau 71,84 persen. Kemudian yang sudah bekerja mencapai 645.156 orang dan sisanya masih menganggur.
“Dari jumlah angkatan kerja itu, jumlah yang bekerja mencapai 645.156 orang, dan selebihnya 32.603 orang masih menganggur,” ungkap Eni Indiastutik, KF Statistik Sosial BPS Tuban, Jumat (24/9/2021).
Advertisement
Dia menerangkan komposisi penduduk yang bekerja pada setiap sektor lapangan pekerjaan. Dimana, lapangan pekerjaan yang mendominasi bagi para pekerja di Tuban adalah pertanian mencapai 38,89 persen, jasa 40,39, dan manufaktur 20,72 persen.
“Pengangguran menurut pendidikan di Kabupaten Tuban tahun 2020. Perguruan Tinggi capai 14,00 persen, SD ke bawah 21,22 persen, SMP Sederajat 19,60 persen, dan SMA Sederajat 45,19 persen,” tambah Ir. Eni Indiastutik.
Pihak BPS Tuban juga menerangkan dampak pandemi Covid-19 sejak 2020 lalu telah memberikan tekanan pada sektor ketenagakerjaan. Yakni, selama bulan Februari-Agustus 2020, terdapat sebanyak 8.257 penduduk usia kerja yang menjadi pengangguran sebagai dampak dari Covid 19.
Lalu sebanyak 4.199 orang dari penduduk usia kerja masuk menjadi bukan angkatan kerja karena Covid 19. Kemudian ada sebanyak 3.890 penduduk usia kerja yang menjadi sementara tidak bekerja karena Covid 19.
“Covid 19 juga telah menjadi sebab sebanyak 78.856 penduduk usia kerja mengalami pengurangan jam kerja,” terangnya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pelatihan
Menanggapi angka pengangguran, Endah Nurul Komariyati, Kepala Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) dan Tenaga Kerja (Naker) Tuban telah melakukan sejumlah kegiatan untuk menekan angka pengangguran. Diantaranya, diadakan pelatihan tentang keterampilan migas, menjahit, perias pengantin, desain grafis, dan lain sebagainya.
“Kemudian kerjasama dengan berbagai pihak terutama pasar kerja, juga menyiapkan calon transmigrasi,” tambah mantan Sekertaris Dinas Kesehatan Tuban itu.
Lebih lanjut, dinas juga terus mengingatkan dan menghimbau bagi para tenaga kerja untuk selalu disiplin prokes dalam melakukan aktivitasnya. Seperti memakai masker, jaga jarak, rajin cuci tangan, dan lainnya.
“Ya (disiplin prokes) dan perusahaan malah ketat dalam prokes, sebelum sakit pun mereka ada screening berkala, rata-rata dua minggu sekali,” pungkasnya
Advertisement