Liputan6.com, Surabaya - GSA, bocah laki-laki dua tahun yang hanyut di selokan Jalan Manukan Kasman, Tandes Surabaya, akhirnya ditemukan meninggal dunia.
"Betul, Alhamdullilah sudah ditemukan," ujarpetugas Command Center 112, Awang Dhanny, Jumat (26/11/2021).
Pencarian korban di hari ketiga ini melibatkan personel dari BPB Linmas sebanyak 15 orang, Basarnas enam orang, PMK enam orang, DPUBMP sembilan orang, DKRTH 10 orang, Brigade penolong Pramuka sembilan orang, RAPI 10 orang, Potensi SAR Surabaya tujuh orang dan Satpol PP becak air empat orang.
Advertisement
"Betul, ditemukan di dalam gorong-gorong depan SMP Muhammadiyah Jalan manukan Kulon. Data lengkap menyusul," ucap Awang.
Tim teknis Pekerjaan Umum (PU) Dinas Pematusan Kota Surabaya, Joko Tri Mulyono sebelumnya mengungkapkan, pihaknya kembali melakukan pencarian bocah GSA yang diduga hanyut di gorong-gorong di Jalan Manukan Kasman, gang Makam, Banjar Sugihan, kecamatan, Tandes.
"Kami bersama petugas gabungan memperluas pencarian dan memetakan kondisi dalam lubang Box Culvert yang memiliki kedalam dan ukuran 3,5 meter," ujarnya, Kamis (25/11/2021).
"Ini muaranya ke Margomulyo ketemunya Pompa Balong satu, terus sungai Balong ketemunya di Balong dua, kemudian di Sungai Kandangan yang dimana bermuara di Pompa Kandangan," ucap Joko.
Joko mengatakan, ada dua tim yang melakukan penyusuran di Box Cluvert dan melakukan pencarian di sungai kecil dekat lokasi diduga bayi berumur dua tahun ini tercebur.
"Kalau kita cek arahnya alirannya menuju sungai Balong dimana alirannya di Pompa Balong dua," ujarnya
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Masalah Sampah
Joko mengaku, sampah mengendap yang berada di dalam Box Cluvert menjadi masalah dalam melakukan pencarian. Ia menyayangkan adanya masyarakat yang masih abai dalam menjaga lingkungan
"Ya sampah menjadi kendala. Itu kan Terjadi endapan. Masyarakat kita itu dalam membuang sampah tidak hanya sampah-sampah kecil tapi juga besar, itu yang menjadi kendala," ucapnya.
Joko menegaskan, saat ini titik fokus masih dilakukan di Box Cluvert. Petugas melakukan penyusuran dengan mengunakan perahu karet. Jika tidak ditemukan hasil maka pencarian dialihkan di muara Balong Dua. "Kalau tidak ketemu antisipasinya pencarian kita rencanakan di muara Balong dua," ujarnya.
Advertisement