Istana: Makan Bergizi Gratis adalah Program Multidekade

Pemerintah serius wujudkan Makan Bergizi Gratis (MBG) sebagai program multidekade. Tahun 2025, alokasi anggaran mencapai Rp71 triliun, menjangkau 15-17,5 juta penerima manfaat secara bertahap.

oleh Nila Chrisna Yulika diperbarui 21 Jan 2025, 11:03 WIB
Diterbitkan 21 Jan 2025, 11:03 WIB
Antusiasme Siswa-siswi Sekolah Dasar 05 dan 07 Cipinang Melayu Ikuti Simulasi Program Makan Bergizi Gratis
Siswa-siswi SDN 05 dan 07 Cipinang Melayu Kecamatan Makasar, Jakarta terlihat antusias mengikuti rangkaian uji coba atau simulasi program makan siang gratis. (merdeka.com/Imam Buhori)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah menyebut program Makan Bergizi Gratis (MBG) adalah solusi jangka panjang untuk mengatasi masalah gizi di Indonesia. Juru Bicara Kantor Kepresidenan, Philips Vermonte, menyebut MBG sebagai program kerja multi-dekade yang akan membuka peluang pengembangan di masa depan.

"Anggaran tahun 2025 yang jelas adalah Rp 71 triliun, sehingga ini adalah komponen yang akan dicapai untuk tahun ini. Program ini kan program yang bukan multiyears lagi, tetapi multidecade, sehingga mungkin bisa bertambah," ujar Philips saat meninjau program MBG di SLB Negeri 5, Jakarta Barat, Selasa, (21/08/2023).

Philips menegaskan bahwa MBG dirancang untuk menjawab tantangan gizi masyarakat secara berkelanjutan. Dengan visi jangka panjang, program ini memungkinkan pengembangan lebih lanjut, baik melalui peningkatan anggaran dari pemerintah maupun dengan melibatkan partisipasi masyarakat, swasta, hingga BUMN.

"Kalau kemudian ada ekonomi lokal, ada dukungan dari masyarakat, mungkin korporasi, mungkin BUMN, dan lain-lain, tentu saja itu akan menjadi sesuai ketika dia berjalan," katanya.

Meskipun demikian, Philips menekankan bahwa hingga saat ini, pendanaan utama masih bersumber dari APBN. "Dana tambahan kan sedang dibicarakan. Kalau dibicarakan dengan DPR dan lain-lain itu akan menjadi keputusan pemerintah dengan DPR yang akan menyetujui. Tetapi yang jelas tahun ini Rp 71 triliun," jelas Philips seperti dikutip dari Antara.

Target Penerima Manfaat Meningkat Bertahap

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, menjelaskan alokasi anggaran Rp71 triliun pada tahun 2025 dirancang untuk menjangkau penerima manfaat secara bertahap melalui ribuan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).

"Mulai Januari hingga April 2025, BGN menargetkan melayani 3 juta penerima manfaat melalui 937 SPPG. Jumlah ini akan terus meningkat pada tahap berikutnya," ujar Dadan.

Pada periode April hingga Agustus 2025, jumlah penerima manfaat akan bertambah hingga 6 juta orang yang dilayani melalui 2.000 SPPG. Kemudian, pada tahap akhir, yakni dari Agustus hingga Desember 2025, targetnya akan diperluas menjadi 15 hingga 17,5 juta penerima manfaat dengan dukungan 5.000 SPPG di berbagai wilayah.

 

Prabowo Janji Semua Anak Indonesia Dapat Makan Bergizi Gratis

Presiden Prabowo Subianto mengutarakan permohonan maaf atas pelaksanaan program makan bergizi gratis, yang telah dimulai sejak 6 Januari 2025. 

RI 1 mengakui jika pembagian makan bergizi gratis pada tahap awal tak mudah. Lantaran penyalurannya masih terbatas di beberapa lokasi, pun belum semuanya menerima.

"Begini, begini. Makan bergizi baru mulai. Makan bergizi ini secara fisik tidak mudah untuk segera ke seluruh rakyat," ujar Prabowo usai acara peresmian 37 proyek kelistrikan nasional di PLTA Jatigede, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Senin (20/1/2025).

"Untuk itu, saya, Prabowo Subianto, Presiden Republik Indonesia, saya minta maaf. Kepada semua orangtua, kemudian semua anak-anak yang belum menerima," Prabowo menambahkan.

Kendati begitu, ia berjanji penyaluran asupan bergizi gratis bakal tersalurkan 100 persen pada 2025. Meskipun itu tidak bisa langsung terealisasikan penuh secara cepat. 

"Tapi saya yakini bahwa tahun 2025, akhir 2025, semua anak Indonesia akan dapat makan bergizi. Tapi bahwa tidak bisa seketika ini secara fisik tidak mungkin. Secara administrasi, tidak mungkin," ungkap Prabowo. 

Jamin Dana Ada

Lantaran, Prabowo menuturkan, pelaksanaan program makan bergizi gratis butuh jalan cukup panjang. Demi mengamankan uang negara yang teralokasi agar tidak raib begitu saja. 

"Dan, untuk itu membutuhkan waktu. Tapi saya beri penekanan, diupayakan cari cara yang terbaik, tercepat, supaya semua anak-anak kita bisa merasakan. Tapi kalau belum merasakan, saya minta maaf. Tapi Insya Allah akhir 2025 ini berhasil," tegasnya. 

Prabowo mengakui, implementasi program makan bergizi gratis bukan sesuatu yang mudah. Namun, ia memastikan pemerintah punya alokasi dana yang cukup untuk pelaksanaannya.  

"Ini proyek yang sangat besar, tidak ringan, fisiknya tidak ringan. Tapi saya jamin dananya ada. Saya jamin dananya ada untuk semua anak-anak Indonesia yang makan," seru dia. 

Ia lantas mengungkapkan opsi agar menu makan bergizi gratis bisa tersalurkan 100 persen. Dengan mengalihkan porsi kelompok yang merasa tidak perlu mendapatkan, kepada yang benar-benar membutuhkan.     

"Yang sudah tidak perlu makan ya enggak apa-apa. Beri jatahnya kepada yang perlu," kata Prabowo. 

Tak Butuh Terima Kasih

Prabowo menyatakan, dirinya tidak menuntut ucapan terima kasih dari kelompok-kelompok yang sudah menerima menu makan bergizi gratis. Menurut dia, itu sudah jadi kewajibannya dalam menunaikan janji kampanyenya. 

Pernyataan itu diberikan menyusul ramainya ucapan terima kasih dari para siswa setelah menerima menu makan bergizi gratis. Kejadian ini viral di berbagai sosial media. 

"Saya sangat menghargai, tapi tidak perlu jangan ucapkan terima kasih kepada Pak Prabowo. Ini kewajiban saya sebagai Presiden. Jadi tidak perlu ucapkan terima kasih kepada saya," tegas Prabowo. 

"Saya yang terima kasih. Jangan terima kasih kepada Prabowo Subianto. Ini adalah kewajiban kami. Kami dipilih oleh rakyat Indonesia untuk bekerja demi rakyat. Terima kasih," tutur dia. 

Infografis Uji Coba dan Daerah Prioritas Program Makan Bergizi Gratis. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Infografis Uji Coba dan Daerah Prioritas Program Makan Bergizi Gratis. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya