Seribu Lebih Kasus Wabah PMK di Kota Batu, Bagaimana Penanganannya?

Awal Mei 2022 total hewan ternak yang terjangkit PMK dilaporkan kurang lebih sebanyak 300 ekor. Namun, saat ini jumlah hewan ternak yang terpapar PMK terus mengalami peningkatan menjadi 1.200 ekor.

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Jun 2022, 22:00 WIB
Diterbitkan 12 Jun 2022, 22:00 WIB
Suntik Massal Sapi Setelah Peternak Lesanpuro Kota Malang Lapor Wabah PMK Penyerang
Tim Kesehatan Hewan Ternak Pemkot Malang memeriksa kondisi hewan ternak milik peternak di Lesanpuro, Kota Malang, setelah ada laporan sapi terjangkit PMK (Kominfo Kota Malang)

Liputan6.com, Batu - Kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak di wilayah Kota Batu, Jawa Timur, dilaporkan bertambah dan saat ini lebih dari seribu ekor sapi terjangkit wabah tersebut.

Plt Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dispangtan) Kota Batu Sugeng Pramono mengatakan bahwa saat ini ada sebanyak 1.200 sapi yang terserang wabah PMK, sementara sebanyak 258 ekor sembuh dan 32 ekor lainnya mati.

"Jumlah ternak yang terjangkit sekitar 1.200 ekor, tingkat kematian sekitar 32 ekor dan tingkat kesembuhan sekitar 258 ekor," kata Sugeng di Kota Batu, Jawa Timur, Sabtu (11/6/2022), dilansir dari Antara.

Sebagai informasi, pada awal Mei 2022 total hewan ternak yang terjangkit PMK dilaporkan kurang lebih sebanyak 300 ekor. Namun, saat ini jumlah hewan ternak yang terpapar PMK terus mengalami peningkatan menjadi 1.200 ekor.

Sugeng menjelaskan, dalam upaya untuk menangani PMK khususnya di wilayah Kota Batu, ada sejumlah langkah yang telah disiapkan di antaranya adalah pemberian sejumlah obat-obatan pada hewan ternak yang sakit.

Kemudian, lanjutnya, juga dilakukan langkah Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIK) kepada para peternak terkait tata cara untuk melakukan sterilisasi pada kandang, sistem sanitasi dan peralatan ternak.

"Kemudian juga diberikan pemahaman tentang peran serta peternak untuk menjaga kandang dan ternak," katanya.

Langkah kerja sama antara petugas dan kemandirian peternak dinilai mampu membantu proses penyembuhan hewan ternak. Pemerintah Kota Batu juga telah mendistribusikan eco enzyme sebagai cairan probiotik yang dinilai bisa membantu mempercepat proses penyembuhan.

"Kerja sama yang baik antara petugas dan kemandirian peternak terbukti dapat mengurangi tingkat kesakitan ternak dan meningkatkan nilai kesembuhan," katanya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan. 

 

Posko Pengendalian PMK

Dalam pelaksanaan penanganan PMK di Kota Batu, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan sesuai arahan dari Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa juga melibatkan unsur lainnya dari tingkat desa hingga kecamatan termasuk melibatkan sejumlah instansi terkait.

Pada setiap desa atau kelurahan, juga didirikan Posko Pengendalian dan Pengendalian PMK, serta Pos Pemantauan di empat titik perbatasan Kota Batu dengan kabupaten/kota lainnya untuk mengawasi lalu lintas hewan ternak.

"Peran masyarakat untuk menjaga lingkungan dan secara aktif melaporkan kejadian ternak yang sakit sangat diharapkan. Karena, tidak mungkin hanya mengandalkan petugas dalam pengendalian dan penanganan PMK," katanya.

Infografis Ibu Hamil Sudah Bisa Dapatkan Vaksin Covid-19. (Liputan6.com/Niman)
Infografis Ibu Hamil Sudah Bisa Dapatkan Vaksin Covid-19. (Liputan6.com/Niman)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya