Liputan6.com, Surabaya - Stasiun Badan Meteorologi, Klimatologi, Geofisika (BMKG) Kelas I Juanda mengeluarkan peringatan potensi cuaca ekstrem yang akan melanda Jawa Timur hingga 8 April mendatang.
Kepala Stasiun Badan Meteorologi, Klimatologi, Geofisika (BMKG) Kelas I Juanda Taufiq Hermawan mengungkapkan, saat ini wilayah Jatim memasuki masa pancaroba atau peralihan dari musim hujan ke musim kemarau. Karena itu, ia mengatakan, saat ini masih ada potensi hujan lebat di Jatim.
Baca Juga
"Secara umum pada April 2023 di Jatim masih berada pada masa peralihan dari musim hujan ke musim kemarau, sehingga potensi cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi di sebagian wilayah," ujar Taufiq, Senin (3/4/2023).
Advertisement
Tuafiq mengatakan, hujan ini disebabkan karena masih menghangatnya suhu permukaan air laut yang mengakibatkan terbentuknya pertemuan massa udara yang dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan konvektif.
"Selain itu, adanya gelombang Atmosfer Rossby dan Kelvin di wilayah Jawa Timur yang di prakirakan akan berpengaruh pada kondisi cuaca dalam seminggu ke depan dan berkontribusi meningkatkan pertumbuhan awan Cumulonimbus yang dapat mengakibatkan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang sesaat," ucap Taufiq.
Taufiq menyebut, beberapa wilayah yang diprediksi terdampak adalah Kota Batu, Jember, Jombang, Kota Madiun, Magetan, Kota Malang, Nganjuk, Pacitan, Ponorogo, Sampang, Kabupaten Kediri, Kabupaten Pasuruan, Banyuwangi, Bojonegoro, Bondowoso.
Imbauan BPBD
Kemudian Kota Blitar, Lumajang, Kabupaten Madiun, Kabupaten Malang, Kabupaten Mojokerto, Ngawi, Kabupaten Probolinggo, Situbondo, Trenggalek, Tuban, Tulungagung, Kota Kediri, Kota Mojokerto, Kota Pasuruan. Lalu Sidoarjo, Sumenep, Bangkalan, Kabupaten Blitar, Gresik, Surabaya, Pamekasan dan Lamongan.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Jawa Timur (Jatim) Gatot Soebroto mengimbau masyarakat mewaspadai hujan yang terus mengguyur dalam beberapa hari ini, karena akan menimbulkan potensi ancaman bencana seperti longsor.
“Kalau antisipasi tanah longsor setelah semua potensi tanah longsor yang ada di Jawa Timur pastinya sudah dipantau teman-teman BPBD Kabupaten/Kota, terus ada alat kami juga, lalu masyarakat juga membantu melihat kondisi di sekelilingnya apabila ada kegiatan-kegiatan tanah yang bisa dicurigai untuk longsor,” ucap Gatot.
Advertisement