Jatim Masuk Masa Pancaroba, BMKG Ingatkan Potensi Hujan Ekstrem hingga 8 April

Stasiun Badan Meteorologi, Klimatologi, Geofisika (BMKG) Kelas I Juanda mengeluarkan peringatan potensi cuaca ekstrem yang akan melanda Jawa Timur hingga 8 April mendatang.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 03 Apr 2023, 22:03 WIB
Diterbitkan 03 Apr 2023, 22:03 WIB
Ilustrasi Awan Hujan
Simak penjelasan terkait TMC yang kerap dilakukan di Indonesia saat cuaca sedang ekstrem. (pexels.com/Pixabay)

Liputan6.com, Surabaya - Stasiun Badan Meteorologi, Klimatologi, Geofisika (BMKG) Kelas I Juanda mengeluarkan peringatan potensi cuaca ekstrem yang akan melanda Jawa Timur hingga 8 April mendatang.

Kepala Stasiun Badan Meteorologi, Klimatologi, Geofisika (BMKG) Kelas I Juanda Taufiq Hermawan mengungkapkan, saat ini wilayah Jatim memasuki masa pancaroba atau peralihan dari musim hujan ke musim kemarau. Karena itu, ia mengatakan, saat ini masih ada potensi hujan lebat di Jatim.

"Secara umum pada April 2023 di Jatim masih berada pada masa peralihan dari musim hujan ke musim kemarau, sehingga potensi cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi di sebagian wilayah," ujar Taufiq, Senin (3/4/2023).

Tuafiq mengatakan, hujan ini disebabkan karena masih menghangatnya suhu permukaan air laut yang mengakibatkan terbentuknya pertemuan massa udara yang dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan konvektif.

"Selain itu, adanya gelombang Atmosfer Rossby dan Kelvin di wilayah Jawa Timur yang di prakirakan akan berpengaruh pada kondisi cuaca dalam seminggu ke depan dan berkontribusi meningkatkan pertumbuhan awan Cumulonimbus yang dapat mengakibatkan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang sesaat," ucap Taufiq.

Taufiq menyebut, beberapa wilayah yang diprediksi terdampak adalah Kota Batu, Jember, Jombang, Kota Madiun, Magetan, Kota Malang, Nganjuk, Pacitan, Ponorogo, Sampang, Kabupaten Kediri, Kabupaten Pasuruan, Banyuwangi, Bojonegoro, Bondowoso.

 

Imbauan BPBD

Cuaca Ekstrem Jakarta, Warga Diimbau Kurangi Aktivitas di Luar Rumah
Pedagang menjajakan jas hujan saat hujan deras di kawasan Thamrin, Jakarta, Rabu (23/11/2022). Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Isnawa Adji mengimbau masyarakat untuk mengurangi aktivitas di luar rumah apabila Jakarta mengalami cuaca ekstrem. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Kemudian Kota Blitar, Lumajang, Kabupaten Madiun, Kabupaten Malang, Kabupaten Mojokerto, Ngawi, Kabupaten Probolinggo, Situbondo, Trenggalek, Tuban, Tulungagung, Kota Kediri, Kota Mojokerto, Kota Pasuruan. Lalu Sidoarjo, Sumenep, Bangkalan, Kabupaten Blitar, Gresik, Surabaya, Pamekasan dan Lamongan.

Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Jawa Timur (Jatim) Gatot Soebroto mengimbau masyarakat mewaspadai hujan yang terus mengguyur dalam beberapa hari ini, karena akan menimbulkan potensi ancaman bencana seperti longsor.

“Kalau antisipasi tanah longsor setelah semua potensi tanah longsor yang ada di Jawa Timur pastinya sudah dipantau teman-teman BPBD Kabupaten/Kota, terus ada alat kami juga, lalu masyarakat juga membantu melihat kondisi di sekelilingnya apabila ada kegiatan-kegiatan tanah yang bisa dicurigai untuk longsor,” ucap Gatot. 

Infografis Mitigasi Bencana Antisipasi Cuaca Ekstrem Jelang Libur Natal dan Tahun Baru 2023. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Mitigasi Bencana Antisipasi Cuaca Ekstrem Jelang Libur Natal dan Tahun Baru 2023. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya