Pria Bangkalan Tewas Usai Loncat dari Jembatan Suramadu, Kirim Pesan Menyentuh ke Istri

Sore itu, usai bekerja di tempat pemotongan ayam di daerah Kenjeran Surabaya, pria 29 tahun itu meminta istrinya menjemput dan mengantarkannya pulang ke rumahnya di Desa Janteh, Kecamatan Kwanyar, Kabupaten Bangkalan.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 23 Jun 2023, 19:09 WIB
Diterbitkan 23 Jun 2023, 19:09 WIB
Jasad T ditemukan tewas usai loncat dari jembatan Suramadu. (Istimewa)
Jasad T ditemukan tewas usai loncat dari jembatan Suramadu. (Istimewa)

Liputan6.com, Surabaya - Warga Bangkalan berinisial T (29) ditemukan tim SAR gabungan tewas usai meloncat dari jembatan Surabaya Madura (Suramadu).

“Korban dievakuasi oleh tim SAR Gabungan 4 km dari lokasi kejadian awal," ujar Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Surabaya, M. Hariyadi yang menjadi SAR Mission Coordinator (SMC) pada operasi SAR ini, Jumat (23/6/2023).

Setelah dievakuasi, jenazah korban kemudian dibawa ke RS PHC Surabaya untuk penanganan lebih lanjut sebelum diserahkan kepada pihak keluarga.

Sebelumnya, Hariyadi menggerakkan 1 tim beserta RIB 06 Basarnas untuk pencarian korban yang dilaporkan terjun dari jembatan Suramadu pada Rabu (21/06).

Bersama tim SAR gabungan dari Polair Surabaya, Polair Bangkalan, BPBD, dan FKPAI, tim dari Kantor SAR Surabaya melakukan penyisiran disisi barat dan timur jembatan Suramadu dari arah pesisir pantai Kenjeran ke Arah Bangkalan, Madura. 

“Tidak hanya melakukan pencarian di perairan, tim SAR gabungan juga melakukan penyisiran di darat yakni pesisir Kenjeran Surabaya oleh BPBD dan Satpol PP juga pesisir Bangkalan oleh Lantamal Batuporon,"  tambah Hariyadi.  

Upaya pencarian juga dilakukan dengan koordinasi dengan VTS Surabaya yang membantu menyebar informasi kejadian ini pada kepal - kapal yang melintas di sekitar lokasi kejadian.

"Hal ini diharapkan apabila ada kapal melintas yang menemukan korban, dapat menginformasikan kepada tim SAR gabungan," ucap Hariyadi.

Sebelumnya, korban menuliskan pesan: "Tolong jaga anak-anak" kepada istrinya Ms sebelum bunuh diri dengan melompat dari Jembatan Suramadu.

Ms sudah berusaha menghentikan suaminya dengan menahan kaki dan bajunya, tapi tak bisa. T tetap memilih melompat dari salah satu jembatan terpanjang di Indonesia itu pada Rabu sore (21/6/2023).

Sore itu, usai bekerja di tempat pemotongan ayam di daerah Kenjeran Surabaya, pria 29 tahun itu meminta istrinya menjemput dan mengantarkannya pulang ke rumahnya di Desa Janteh, Kecamatan Kwanyar, Kabupaten Bangkalan.

Namun, saat perjalanan sampai di bentang tengah jembatan Suramadu, T tiba-tiba menghentikan sepeda motornya. Ia kemudian masuk ke sela-sela pagar pengaman jembatan dan kemudian menceburkan diri. Sebelum loncat, korban berpesan ke istrinya, agar menjaga anak-anak mereka.

Istri Lapor Polisi

Ilustrasi bunuh diri
Sebuah video yang menunjukkan para petugas pemadam kebakaran menyelamatkan seorang pria yang ingin bunuh diri menjadi viral. pexels.com/@guilman-2204305

Setelah peristiwa tragis itu, Ms langsung menuju Polsek Sukolilo Bangkalan untuk membuat laporan. Laporan bunuh diri itu, kata Andhy, kemudian diteruskan ke Satpolair Polres Bangkalan.

Usai menerima laporan terusan itu, Satpolair langsung menerjunkan tim ke lokasi untuk mencari korban. Sayangnya, jasad korban tak berhasil ditemukan. Pencarian pun dihentikan karena saat malam tiba, arus ombak di bawah Suramadu meninggi dan mengganas.

Menurut data, kasus bunuh diri di Jembatan Suramadu sudah terjadi beberapa kali. Pada September 2021, terjadi dua peristiwa bunuh diri dalam dua pekan. Pertama, driver ojek online dan kedua, anggota TNI yang meninggalkan surat wasiat ke keluarganya.

Pada 2022, Sy, 24 tahun, pemuda asal Kabupaten Sampang juga nekat melompat dari jembatan Suramadu. Sebelumnya, dia sempat mengirim pesan WhatsApp ke keluarganya agar mengambil sepeda motornya di jembatan Suramadu.

Fenomena Bunuh Diri di Gunungkidul
Infografis mengenai kenali faktor-faktor risiko bunuh diri
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya