Peternakan dan Hajatan Diduga Jadi Penyebab Elpiji Subsidi Langka di Kediri

Menurut dia, selain digunakan untuk sektor peternakan, kelangkaan juga terjadi karena di bulan sebelumnya banyak kegiatan hajatan. Selain itu, saat tanggal merah juga tidak dilakukan pengiriman barang.

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Jul 2023, 14:00 WIB
Diterbitkan 27 Jul 2023, 14:00 WIB
Sejumlah daerah di Sulsel alami kelangkaan elpiji 3 kg (Liputan6.com/ Eka Hakim)
Sejumlah daerah di Sulsel alami kelangkaan elpiji 3 kg (Liputan6.com/ Eka Hakim)

Liputan6.com, Kediri - Pemerintah Kabupaten Kediri menduga penyebab kelangkaan tabung elpiji bersubsidi ukuran 3 kilogram karena adanya alih peruntukan, salah satunya untuk peternakan.

"Memang banyak tabung elpiji 3 kilogram ini yang dipergunakan tidak sesuai peruntukannya. Salah satunya di sektor peternakan," kata Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana setelah inspeksi mendadak di sejumlah pangkalan tabung elpiji bersubsidi di Kediri, dilansir dari Antara, Rabu (26/7/2023).

Menurut dia, selain digunakan untuk sektor peternakan, kelangkaan juga terjadi karena di bulan sebelumnya banyak kegiatan hajatan. Selain itu, saat tanggal merah juga tidak dilakukan pengiriman barang.

Bupati juga sudah meninjau secara langsung stok tabung elpiji di beberapa pangkalan wilayah Kabupaten Kediri. Dari penjelasan yang diterimanya, untuk alur distribusi tabung elpiji bersubsidi itu dari depo ke agen, kemudian dari agen ke sub agen atau pangkalan. Setelah dari pangkalan ke pengecer baru ke konsumen.

Ia menjelaskan saat ini ada kebijakan baru penjualan tabung elpiji bersubsidi dari pangkalan langsung ke konsumen.

Pemkab Kediri terus melakukan analisa terkait dengan aduan kelangkaan tabung elpiji bersubsidi tersebut. Terlebih lagi adanya keluhan membeli tabung harus menyertakan kartu tanda penduduk (KTP).

"Ini masih terus kami analisa. Kami ke agen lagi, mata rantainya ini ada di mana. Sekarang fenomena yang terjadi di masyarakat, karena alur droping mulai dari agen ke pangkalan tidak ada," kata dia.

Terkait pembelian harus menyertakan kartu tanda penduduk (KTP), Bupati mengatakan, hal itu sebagai kontrol, sehingga bisa diketahui yang beli siapa saja.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


ASN Diminta Tak Gunakan Elpiji Subsidi

Pihaknya juga berencana mengumpulkan para peternak di Kabupaten Kediri, mencari solusi soal pemanfaatan tabung elpiji bersubsidi ini. Sebab, sesuai dengan aturan tabung elpiji bersubsidi tidak diperbolehkan dimanfaatkan untuk peternakan, pertanian, restoran, hingga jasa cuci baju atau laundry.

"Teman-teman peternak akan dikumpulkan. Kami akan cari solusinya. Beberapa sudah ada gambaran solusi, meminjamkan tabung dari teman-teman himpunan pengusaha minyak dan gas bumi. Ini jadi opsi untuk menutup para penggunaan tabung elpiji yang kurang tepat," kata dia.

Dikonfirmasi soal ASN yang juga menggunakan tabung elpiji bersubsidi, Bupati menegaskan, juga memberikan peringatan kepada ASN untuk tidak menggunakan tabung elpiji bersubsidi.

Infografis Ragam Tanggapan Harga Elpiji Nonsubsidi Naik Rp 2.000 per Kg. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Ragam Tanggapan Harga Elpiji Nonsubsidi Naik Rp 2.000 per Kg. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya