Liputan6.com, Surabaya - Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jawa Timur Achmad Warist menerima penghargaan Tokoh Muda Nahdliyin Inspiratif 2023 bersama dengan 15 tokoh lainnya. Penghargaan diberikan oleh Forkom Jurnalis Nahdliyin (FJN).
Penghargaan diterima langsung oleh Warist di kantornya, Jalan Puncak Permai Utara II Surabaya. Penghargaan ini juga diserahkan oleh Ketua Umum FJN Didi Rosadi secara langsung, Rabu (15/11/2023).
Baca Juga
Warist diketahui adalah kader dari PCNU Sumenep. Sebelum menjadi Ketua Bawaslu Jatim, Warist sempat berproses menjadi Ketua KPU Kabupaten Sumenep.
Advertisement
Menerima penghargaan ini Warist menyampaikan rasa terima kasihnya. "Saya malah ndak nyangka. Tahunya dari teman-teman," ujarnya.
Dia merasa sebenarnya belum layak untuk mendapat penghargaan ini. Karena menganggap masih banyak kader NU lainnya yang jauh lebih baik.
"Tapi semoga ini memacu saya bisa lebih baik lagi ke depannya," kata dia.
Ke depan dia juga mengajak FJN agar mau bersinergi dengan Bawaslu dalam pengawasan pemilu 2024. Utamanya, Bawaslu yang ada di tingkat kota dan kabupaten.
"Karena kami biasa menggandeng organisasi masyarakat dalam mensukseskan Pemilu," tuturnya.
Menurut dia banyak program yang bisa disinergikan ke depannya. Semisal contoh imbuh dia adalah dalam memerangi narasi hoax yang biasa berseliweran ketika musim pemilu tiba.
Bangun Narasi Positif
Muhamad Didi Rosadi Ketua Umum Forkom Jurnalis Nahdliyin (FJN) menyambut baik ajakan Ketua Bawaslu Jatim untuk bersinergi dalam menciptakan pemilu 2024 jujur dan adil. FJN sebagai perkumpulan jurnalis nahdliyin memiliki komitmen untuk mengawal proses demokrasi yang sehat, terutama di Jawa Timur.
Pria yang akrab disapa Diday itu mengungkapkan, FJN akan membangun narasi positif selama proses pemilu. Pihaknya juga ikut memerangi hoax, fitnah dan berita bohong.
"Kawan-kawan FJN bisa melakukan transfer ilmu kepada panwas dan masyarakat untuk memilah berita fakta atau hoax. Selain itu, bisa memberikan pelatihan pembuatan laporan tentang dugaan kecurangan yang akurat dan terukur," kata jurnalis koran terbitan Surabaya tersebut.Â
Â
Advertisement