Top 3: Lion Air Salah Pakai Pesawat ke Tanjung Pandan, Pegawai Mulai Lelah

Ada hal kompleks dibalik ditolaknya pesawat Lion Air untuk mendarat di Bandara H.A.S Hanandjoeddin di Tanjung Pandan.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 04 Jul 2023, 06:30 WIB
Diterbitkan 04 Jul 2023, 06:30 WIB
Rita/Liputan6.com
Pesawat Lion Air yang jatuh regitrasi PK-LQP jenis Boieng 737 MAX 8 jatuh di Kawarang. (Humas Lion Air)

Liputan6.com, Jakarta Pengamat Penerbangan Gatot Rahardjo menilik ada hal kompleks dibalik ditolaknya pesawat Lion Air untuk mendarat di Bandara H.A.S Hanandjoeddin di Tanjung Pandan. Kejadian itu diduga lantaran kesalahan dari petugas Lion Air yang bertugas membuat rencana penerbangan.

Gatot menyoroti keadaan kompleks yang saat ini tengah dihadapi industri penerbangan, termasuk di dalam negeri. Khususnya, industri ini tengah mengalami peningkatan usai terdampak pandemi Covid-19 sekitar 3 tahun lamanya.

Berita mengenai Lion Air ini menjadi yang paling banyak dibaca. Berikut daftar berita yang paling banyak dibaca di kanal Bisnis Liputan6.com, Selasa (4/7/2023):

1. Pesawat Lion Air Ditolak Mendarat di Bandara Tanjung Pandan, Bukti Pegawai Stres

Pengamat Penerbangan Gatot Rahardjo menilik ada hal kompleks dibalik ditolaknya pesawat Lion Air untuk mendarat di Bandara H.A.S Hanandjoeddin di Tanjung Pandan. Kejadian itu diduga lantaran kesalahan dari petugas Lion Air yang bertugas membuat rencana penerbangan.

Gatot menyoroti keadaan kompleks yang saat ini tengah dihadapi industri penerbangan, termasuk di dalam negeri. Khususnya, industri ini tengah mengalami peningkatan usai terdampak pandemi Covid-19 sekitar 3 tahun lamanya.

Enam+03:07VIDEO: Pakistan Hadapi Krisis Utang, Pemerintahnya Kok Tetap Optimistis? "Sebenarnya ini yang saya khawatirkan itu begini, saat ini bisnis penerbangan sedang melonjak tinggi pasca pandemi, tapi SDM-nya masih belum setara. Jadi beban kerjanya tiap SDM tinggi. Itu terjadi hampir di tiap maskapai baik nasional maupun internasional," ujar dia kepada Liputan6.com, Senin (3/7/2023).

Atas fenomena itu, dia meminta pihak-pihak terkait bisa menjamin beban kerja yang diberikan kepada petugas. Tujuannya, lagi-lagi agar tidak ada kerugian yang timbul bagi perusahaan, termasuk maskapai.

Baca artikel selengkapnya di sini

2. 2,3 Juta Warga Jakarta Utang ke Pinjol, Nilai Pinjaman Tembus Rp 10 Triliun

Penularan COVID-19 di Kluster Perkantoran
Sejumlah pegawai perkantoran di Jalan Sudirman, Jakarta, Rabu (29/7/2020). Data Pusdatin Kementerian Kesehatan menyebut, ada 701 kluster penularan Covid-19 di Indonesia dengan dominasi episentrum penyebaran dari Jakarta. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Layanan pinjaman online (Pinjol) atau fintech lending masih menjadi pilihan masyarakat. Hal ini seiring berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), jumlah pengguna pinjol meningkat.

Mengutip data OJK, Senin (3/7/2023), di DKI Jakarta, penerima pinjaman aktif mencapai 2,38 juta per April 2023. Penerima pinjaman aktif tersebut meningkat dari Maret 2023 sebesar 2,34 juta. Namun, kalau dibandingkan April 2022, penerima pinjaman aktif di DKI Jakarta itu merosot dari sebelumnya 2,67 juta.

Selain itu, outstanding pinjaman atau jumlah pinjamannya mencapai Rp 10,35 triliun per April 2023. Jumlah pinjaman tersebut turun sekitar 4,2 persen dari periode Maret 2023 sebesar Rp 10,79 triliun. Sedangkan kalau dibandingkan April 2022, jumlah pinjaman warga Jakarta meningkat. Pada April 2022, tercatat pinjaman warga Jakarta hanya Rp 9,94 triliun.

Baca artikel selengkapnya di sini

3. Bocoran Harga Pertamax Green 95 Pertamina: Rp 13.200 per Liter

Pertamina Beri Diskon Khusus Pemudik
Pemotor mengisi BBM di SPBU Pertamina, Jakarta, Kamis (15/6). Mulai tanggal 18 Juni-24 Juli, harga Pertamax menjadi Rp.8000 8000 yang berlaku di SPBU bertanda khusus yang tersebar di jalur mudik. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury mengungkap bocoran harga dari BBM campur bioetanol yang akan dijual Pertamina. BBM yang disebut Pertamax Green 95 ini akan dijual Rp 13.200 per liter.

Diketahui, Pertamina akan mulai menjual Pertamax Green pada Juli 2023 ini. Ini digadang menjadi bahan bakar minyak dengan kadar RON diatas Pertamax biasanya dan disebut lebih ramah lingkungan karena ada campuran bioetanol.

"Di kisaran Rp 13.200 (per liter), insyaallah dikisaran segitu," ujar Pahala, di Jakarta, Senin (3/7/2023).Setelah dimulai di dua kota itu, kemungkinan akan diperluas ke daerah lain. Namun, Pahala menyebut, untuk saat ini akan difokuskan lebih dulu di Surabaya dan Jakarta.

Mengingat suplai bioetanol sendiri yang masih terbatas yang diproduksi oleh PT Energi Agro Nusantara sebagai anak usaha dari PT Perkebunan Nusantara. Jika hasil uji coba awal memuaskan, dia tak menutup kemungkinan untuk meningkatkan produksi bioetanol.

Baca artikel selengkapnya di sini

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya