Pesawat Lion Air Ditolak Mendarat di Tanjung Pandan, Salah Siapa?

Pesawat Lion Air nomor penerbangan JT-120 rute Jakarta - Tanjung Pandan ditolak mendarat di Bandara Internasional H. AS Hanandjoeddin, Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, pada 30 Juni 2023

oleh Ilyas Istianur PradityaTira Santia diperbarui 02 Jul 2023, 11:00 WIB
Diterbitkan 02 Jul 2023, 11:00 WIB
Rita/Liputan6.com
Pesawat Lion Air nomor penerbangan JT-120 rute Jakarta - Tanjung Pandan ditolak mendarat di Bandara Internasional H. AS Hanandjoeddin, Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, pada 30 Juni 2023. (Humas Lion Air)

Liputan6.com, Jakarta Pesawat Lion Air nomor penerbangan JT-120 rute Jakarta - Tanjung Pandan gagal mendarat di Bandara Internasional H. AS Hanandjoeddin, Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, pada 30 Juni 2023. Gagal mendarat Lion Air ini akibat kapasitas bandara terbatas.

Pengamat penerbangan Alvin lie menduga hal itu bisa terjadi dikarenakan kekeliruan perhitungan oleh petugas operasi penerbangan (Flight Operation Officer/ FOO) Lion Air.

Diketahui, pesawat Lion Air menerbangkan pesawat berbadan besar menuju Tanjung Pandan. Namun, karena Pelataran pesawat di Tanjung Pandan terbatas, maka pihak bandara pun meminta pihak maskapai untuk putar balik.

Menurut Alvin, seharusnya pihak AirNav telah menolak lebih awal terkait penerbangan tersebut saat dilakukan pengajuan oleh Lion Air, sehingga putar balik dan mengganti pesawat tidak perlu dilakukan.

"Pihak Airnav seharusnya juga sudah menolak Flight Plan yang diajukan menggunakan B737-900ER untuk penerbangan ke TJQ (Tanjung Pandan)," kata Alvin kepada Liputan6.com, Sabtu (1/6/2023).

Kronologis Kejadian

Berdasar data diperolehnya, penerbangan dengan nomor JT-120 tersebut dijadwalkan berangkat pada 30 Juni 2023 pukul 5.35 WIB menggunakan pesawat Boeing 737-900 ER varian B737 NG yang terbesar dengan registrasi PK-LQS.

Padahal, pada hari-hari sebelumnya penerbangan JT-120 menggunakan pesawat B737-800 yang lebih kecil.

Namun pada 30 Juni, Lion Air menggunakan pesawat lebih besar, sehingga pesawat harus putar balik alias tidak jadi mendarat di Tanjung Pandan.

Setelah pesawat kembali ke Bandara Soekarno Hatta, penumpang dialihkan ke pesawat Boeing 737-800 yang kemudian terbang kembali ke Tanjung Pandan. Kendati demikian, meskipun menggunakan pesawat berbadan besar seharusnya bisa mendarat, namun dibatalkan karena mempertimbangkan aspek keselamatan.

"Sebenarnya pesawat tersebut bisa mendarat di bandara Tanjung Pandan namun panjang runway tidak cukup jika pesawat bermuatan penuh," pungkasnya.

Kesaksian Penumpang

Pesawat Lion Air
Ilustrasi Pesawat Lion Air (ADEK BERRY / AFP)

Pesawat Lion Air nomor penerbangan JT-120 rute Jakarta - Tanjung Pandan gagal mendarat di Bandara Internasional H. AS Hanandjoeddin, Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, pada 30 Juni 2023 akibat kapasitas bandara terbatas.

Hal itu diungkapkan oleh salah satu penumpang yang tidak mau disebut namanya. Dia mengungkapkan bahwa Lion Air menerbangkan pesawat berbadan besar. Namun, karena Pelataran pesawat di Tanjung Pandan terbatas, maka pihak bandara pun meminta pihak maskapai untuk putar balik.

"Tanggal 30 (Juni) kemarin Lion mencoba mendaratkan pesawat besar dengan jumlah penumpang yang banyak. Bandara belitung itu kapasitas pesawatnya terbatas, dan pesawat-pesawat yang turun disana pesawat kecil," ujar penumpang tersebut.

Menurut dia, pesawat Lion Air berangkat dari Bandara Internasional Soekarno Hatta pada pukul 5.35 WIB dan dijadwalkan mendarat di Bandara Internasional H.AS Hanandjoeddin pada pukul 06.40 WIB.

Tetapi karena pesawat yang membawa penumpang tidak sesuai spesifikasi bandara Tanjung Pandan, maka pihak maskapai pun meminta Lion Air untuk putar balik demi tujuan keselamatan bersama.

"Pesawat tidak sesuai spek karena terlalu besar. Jadi, sepertinya Petugas Bandara memilih untuk meminta Lion Air Putar Balik agar semuanya aman," ujarnya.

 

Putar Balik ke Jakarta

Lion Air
Pesawat Lion Air boeing 737-800 (Roslan RAHMAN/AFP)

Setelah Lion Air putar balik dan kembali ke Jakarta, kemudian maskapai terbang kembali dengan menggunakan pesawat yang lebih kecil sesuai dengan spesifikasi bandara Tanjung Pandan. Barulah pihak bandara menyetujui pesawat Lion Air mendarat.

"Dan setelah Lion Air Putar balik, terus kembali Jakarta, lalu terbang kembali dengan mengganti pesawat yang sesuai spek bandara belitung, petugas bandara mengizinkannya mendarat," katanya.

Penumpang itu menduga Lion Air ingin mengambil keuntungan yang besar dengan cara menggunakan pesawat besar untuk mengangkut penumpang ke Belitung.

"Cuma apa yang dilakukan Lion itu sangat berbahaya. Jika pesawat berbadan besar diizinkan mendarat, terus terjadi sesuatu, maka membuat gejolak industri penerbangan yang sedang mulai tumbuh," pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya