Pencarian Kata Debat Melonjak 190% di Google

Pencarian kata 'debat' meningkat 190% di mesin pencari Google sepanjang masa debat Capres dan Cawapres pertama minggu ini.

oleh Dewi Widya Ningrum diperbarui 13 Jun 2014, 19:00 WIB
Diterbitkan 13 Jun 2014, 19:00 WIB
Teman Dunia Maya Kadang Bisa Membuat Lebih Nyaman
Internet adalah kata asing bagi saya yang waktu itu masih menjadi siswa Sekolah Menengah Pertama.

Liputan6.com, Jakarta - Seiring dimulainya rangkaian debat pasangan Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres), pencarian di
internet terkait debat dan isu-isu terkait juga kian marak.

Pencarian kata 'debat' meningkat 190% di mesin pencari Google sepanjang masa debat Capres dan Cawapres pertama minggu ini. Pencarian untuk jadwal debat, hasil debat, foto-foto, komentar hingga siaran debat di radio juga menduduki pencarian teratas di Google minggu ini.

Dalam keterangan resminya Google mengatakan bahwa 44% pemilih tahun ini adalah pemilih pemula. Karena itu banyak generasi muda yang ingin mengenal lebih jauh kandidat Capres dan Cawapres dengan mencari informasinya di internet.

"Akses ke informasi merupakan kunci dan akan selalu demikian. Para pemilih di Indonesia tidak hanya memilih partai, tapi juga sosok pemimpin, dan mereka ingin mengenal para kandidat sebelum menentukan pilihannya, karenanya mereka menggunakan search," kata Shinto Nugroho, Head of Public Policy & Government Relations Google Indonesia.

Mesin pencari Google merupakan salah satu sumber pemilih mencari informasi, dan tren pencarian menunjukkan bahwa para pemilih mencari informasi mengenai latar belakang para Capres; Joko Widodo dan Prabowo Subianto, dengan istilah seperti 'Prabowo IQ' dan 'Jokowi IQ' sebelum debat Senin lalu.

Para pemilih juga melakukan pencarian untuk lebih memahami posisi para kandidat terhadap beberapa isu penting melalui pencarian kata 'pidato' dan 'kebijakan', yang terus menjadi tren, bahkan lebih popular daripada topik panas seperti 'korupsi'.

Dibanding pemilu-pemilu sebelumnya, dimana popularitas kandidat dilihat dari kepribadian, pemilih kali ini menunjukkan perhatian lebih pada kebijakan dari masing-masing kandidat, termasuk apa yang mereka katakan hingga bagaimana mereka mengatakannya.

Bahasa tubuh dianggap penting, ini terlihat dari pencarian untuk 'Jokowi tegang', atau 'Jokowi kaku' dan saat berbicara mengenai isu, 'pendidikan', 'kesehatan', dan 'pekerjaan' juga mendapatkan perhatian para pemilih.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya