Liputan6.com, California - Saat smartphone komersial pertama berbasis sistem operasi (OS) Android yaitu T-Mobile G1 atau HTC Dream pertama kali diluncurkan pada akhir 2008, beberapa kalangan memprediksi Android bisa menjadi OS smartphone yang paling banyak digunakan di dunia dalam beberapa tahun mendatang.
Namun ada kisah menarik tentang awal kemunculan Android yaitu ketika Google mengumumkan Open Handset Alliance dan rencana perusahaan yang berhubungan dengan Android pada tahun 2007. Saat itu, sejumlah pemain besar dalam dunia smartphone meyakini bahwa OS open source berbasis Linux itu tidak akan berhasil.
Di saat yang bersamaan, Nokia yang menjadi raja smartphone berhasil meraih kesuksesan berkat jajaran perangkat Symbian. Namun tahukah Anda, apa yang dikatakan perusahaan asal Finlandia itu tentang Android pada November 2007?
Menurut Reuters, juru bicara Nokia saat itu mengatakan, "Kami tidak melihatnya (Android) sebagai sebuah ancaman." Demikian seperti dilansir Phone Arena, Senin (30/6/2014).Â
Namun kenyataannya, tak ada yang kuasa menolak pesona Android, diikuti dengan penurunan pangsa pasar Nokia. Hingga akhirnya unit perangkat dan layanan Nokia dibeli oleh Microsoft, setelah perusahaan meluncurkan lini handset murah Nokia X berbasis Android pada 2014.
NEXT
Berbicara mengenai Microsoft, seorang General Manager of Marketing bisnis Windows Mobile pada tahun 2007 juga tak merasa tersaingi dengan kehadiran Android.
"Kedengarannya seperti mereka akan mendapatkan banyak mitra untuk bekerjasama membuat ponsel, dan itu adalah yang telah kami lakukan selama lima tahun ini. Saya tidak memahami hasil apa yang akan mereka miliki," jelas pihak Microsoft saat itu.
Sebagai informasi, Android saat ini memimpin pasar smartphone dengan pangsa pasar global sekira 80 persen dengan satu miliar pengguna aktif. Sedangkan posisi selanjutnya ditempati iOS dengan sekira 16 persen pangsa pasar, diikuti Windows Phone dengan 3,5-4 persen.
Advertisement